Lagi lagi flashback
"Menunggu lama?"
Hira mengangkat kepalanya, sebuah senyuman terbit diwajahnya kemudian ia menggelengkan kepalanya. "Tidak"jawabnya seraya menepuk bagian kursi taman yang kosong.
Minhyun menganggukkan kepalanya, kemudian ia mendudukkan dirinya tepat disamping Hira. "Sudah makan?"tanya Minhyun yang lagi-lagi dibalas anggukan oleh Hira.
Jangan tanya mengapa, karena Hira sendiri pun bingung dengan keadaan sekarang. Tepat 5 hari yang lalu, pertemuan tak sengaja mereka di universitas. Keduanya malah semakin dekat.
"Bagaimana jika esok kita pergi menginap?"tawar Minhyun seraya menggenggam erat tangan Hira.
Hira menoleh, keningnya mengernyit bingung.
"Kemana?"
—
Hembusan nafas itu kembali terdengar, silahkan sumpahi Minhyun semau kalian. Bahkan Minhyun tidak bisa mengelak bahwa dirinya benar-benar brengsek. Literally benar-benar brengsek. Sudah memiliki istri namun masih sempat jatuh cinta dengan gadis lain, huh?Ditatapnya sosok Hira yang tengah tertidur disampingnya, gadis dengan tubuh kurus itu bisa membuatnya merasakan bedaran aneh itu lagi. Lenguhan kecil dari bibir ranum Hira membuat Minhyun segera memasang senyum tipisnya, menyaksikan sosok Hira membuka matanya benar-benar membuat jantungnya bekerja dengan tak baik.
"Pagi"sapa Minhyun yang membuat Hira mengulum senyum.
Udara khas puncak Bandung memang berbeda dengan udara Queensland yang lebih terasa dingin meskipun tengah dilanda musim panas. Terhitung sudah lebih dari seminggu keduanya memutuskan untuk berlibur ke Bandung. Sebenarnya Minhyun yang meminta, sementara Hira hanya mengiyakan saja.
"Apakah sudah siang?"tanya Hira dengan suara seraknya.
Minhyun menggelengkan kepalanya, tangannya terulur untuk merapihkan rambut Hira yang berantakan.
"Belum terlalu siang, mau berjalan-jalan?"jawab Minhyun sekaligus tanyanya.
Hira menganggukkan kepalanya antusias, kemudian ia merubah posisinya menjadi duduk menghadap kearah Minhyun. "Serius?"tanyanya dengan mata berbinar.
Minhyun terkekeh sembari menganggukkan kepalanya, Hira berteriak histeris dalam hitungan detik tubuhnya sudah membaur kedalam dekapan Minhyun. Rasanya bahagia, karena sejak keduanya datang. Minhyun hanya menyuruhnya untuk berada didalam villa tanpa ada niatan untuk mengajaknya berjalan-jalan.
"Tapi habis makan siang, sekalian kita cari makan"ujar Minhyun lagi.
Hira menganggukkan kepalanya, kemudian ia menenggelamkan wajahnya diarea leher Minhyun. Sementara Minhyun? Lelaki itu tertawa menerima perlakuan manis Hira.
"Kau tahu?"tanya Hira yang terdengar seperti gumaman.
Minhyun menggelengkan kepalanya, "tidak"
Hira mendengus kemudian memukul bahu Minhyun dengan keras yang membuat Minhyun meringis kesakitan namun tetap terkekeh kecil.
"Jangan seperti itu, kau membuatku kesal!"seru Hira yang membuat Minhyun semakin terkekeh.
Meskipun Hira berbeda dengan Bona yang sifatnya lebih lembut, namun hal itu yang membuat Minhyun bisa jatuh kedalam pesona gadis dihadapannya ini.
"Maaf"ujar Minhyun.
"Do you know Rosie?"tanya Hira seraya melepaskan pelukannya dan menatap Minhyun.
Minhyun terdiam sejenak kemudian ia menganggukkan kepalanya. "Ya, i know"
"She asks me, are we going to get married?," Tiba-tiba Hira tertawa. "And it's so funny. Oh God, bahkan i don't think about it"
KAMU SEDANG MEMBACA
him not mine; Hwang Minhyun✓
FanfictionImagine story off Hwang Minhyun x OC. story by; Kairzel