[[ REVISI SETELAH TAMAT ]]
"Ini hidup gue! BEBAS, itu cara gue untuk hidup! Jadi jangan pernah lo berusaha untuk menutup jalan kebebasan hidup gue! Karena lo gak bakalan sanggup untuk hal itu!"
-Liora Ersya Violetta-
¦¦
¦¦
"Kehidupan yang sebenarnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat membaca dan selamat berimajinasi☺😉
¤¤¤¤
"Tunggu!"
"S-saya kak?" Yang hanya dibalas anggukan oleh Kenzo.
"Siapa yang ngelakuin ini!?" Kenzo berucap dengan datarnya.
Laki-laki yang sudah merasa takut itu hanya menggeleng pelan pertanda tidak tahu, ia pun dengan segera langsung pergi begitu saja.
Kenzo hanya mengumpat kesal dengan mobil yang sudah dicurat-coret dengan pilok serba warna. Ia hendak pergi, tapi tangan yang hendak membuka pintu mobilnya itu terhenti ketika mendengar ucapan seseorang yang ia rasa bertujuan untuk berbicara dengannya.
"Ohh jadi si Kakak Senior Songong ini yang punya mobil?!!" sinis Richard dengan penekanan di kata 'Kakak Senior Songong' dan langsung menghampirinya.
"Sorry, gue gak ada urusan sama kalian," balas Kenzo dengan cueknya. "Ck, lo bilang gak ada urusan, huh?! Asal lo tau, lo udah buat kesalahan besar sama kita brengsek!" kesal Richard mulai memuncak.
"Hahaha!" Tawa hambar Yora mengejek. "Jangan pura-pura gak ngerasa ya lo! Jelas-jelas lo yang salah dan lo masih mau ngehindar juga, huh?! Lo masih inget, cewe bersepeda yang tadi pagi keserempet mobil lo ini dan lo seenaknya bodo amat malah cabut gitu aja!" lanjut Yora dengan penuh penekanan di setiap katanya.
Sejenak Kenzo mengernyit dan mengingat apa yang terjadi pagi ini."Yang di tikungan itu? Ohh itu-" Belum sempat Kenzo selesai bicara, Yora langsung memotong perkataannya itu."Iya! menurut lo siapa lagi!! Denger ya, gara-gara lo gue jadi telat dan kena hukuman, dan gue gak terima itu!" geram Yora tepat di depan Kenzo.
"Oh!" jawabnya ketus kaya gak ada dosa, dan ia langsung bergegas masuk mobil lalu melesat pergi melaju cepat.
Mereka hanya melongo kaget atas respon yang Kenzo berikan. "Woy! Urusan kita belom kelar bangsatt!" teriak Richard berusaha menghentikan Kenzo.
"Gila yah tuh cowo seenak jidatnya aja."-Gazzy.
Sedangkan Yora hanya mematung melihat mobil itu melesat begitu saja."Gue cabut duluan!" ujarnya mendahului yang lainnya.
》》《《
"Pakaian berantakan, muka kusut, kamu abis sekolah atau apa sih, huh?!" kesal Pak Ferdy yang melihat anak bungsunya itu tidak karuan. Yora menghela nafas kasar."Apaan sih pah, orang baru dateng juga udah kena marah."
"Udahlah pah ... ehh, tangan kamu kenapa, Ra? Pasti jatuh dari sepeda, kan?" cemas Bu Yolla, mamahnya. Yang melihat memar di tangan Yora.
"Tuh, kan ... mamah sama papah-kan udah bilang berkali-kali, pakai mobil aja jangan pakai sepeda lagi. Itu berbahaya," lanjut mamahnya lembut sembari mengobati memar dengan kotak P3K yang tadi diambilnya.
