[[ REVISI SETELAH TAMAT ]]
"Ini hidup gue! BEBAS, itu cara gue untuk hidup! Jadi jangan pernah lo berusaha untuk menutup jalan kebebasan hidup gue! Karena lo gak bakalan sanggup untuk hal itu!"
-Liora Ersya Violetta-
¦¦
¦¦
"Kehidupan yang sebenarnya...
Suasana di kantin saat jam istirahat memang tidak pernah sepi. Suara piring sendok begitu juga para muridnya yang selalu asyik mengobrol di mejanya masing-masing, sehingga menambah kegaduhan di kantin High School Britch ini. Ya walaupun kantin di sekolah ini tidak hanya satu sih, tapi tetap saja semua kantin akan ramai saat jam istirahat.
Tap ... tap ... tap ....!
Terdengar suara langkah kaki dari beberapa orang yang menuju kantin, sehingga mengalihkan perhatian semua penghuni kantin menuju suara tersebut. Apalagi di saat tahu suara langkah itu ternyata dari Geng's BMX yang cukup tenar di sekolahnya. Selain tenar kerena selalu buat onar, mereka juga tergolong orang-orang yang tampan-tampan dan juga cantik-cantik. Aktraksi BMX-nya yang keren pula, sehingga mereka cukup terkenal di sekolah ini.
Tapi entah bagi para senior, mereka dianggap terkenal atau tidak. Karena di sekolah ini posisi kelas senior tidak disatukan dengan deretan kelas junior. Melainkan berada di bangunan sebelah yang cukup besar juga. Hal ini agar para senior fokus belajar untuk kelulusannya dan tidak terganggu oleh para juniornya yang hiruk pikuk dengan kegaduhan, karena bangunan kelas senior harus terkesan tenang.
Langkah mereka pun terhenti kala melihat keberadaan Yora yang duduk manis sendirian dengan botol minumnya di salah satu meja kantin.
"Ternyata lo udah di sini," ucap Richard seraya duduk. "Iya Ra, lo ke mana aja, sih? Gue tungguin di kelas juga, gue kira lo ikut nongkrong sama mereka, tapi pas gue ketemu mereka eh ternyata elo gak ada," sambung Argiz melirik teman lainnya.
Yora hanya mengernyit mendengar ucapan Argiz."Ya memang gue gak nongkrong sama mereka, Giz."
"Tapi ... Yora itu di jemur di lapangan. Haha... " lanjut Gazzy yang diikuti gelak tawa yang lainnya. Argiz pun heran."Ko bisa?"
"Terus tuh telapak tangan lo kenapa Ra, memar gitu?" tanya Ly.
Yora hanya berdecak mengacak rambutnya kesal mengingat kejadian tadi pagi."Ya ini, nih." Sambil mengulurkan memperlihatkan memarnya."Gara-gara ini gue telat, gue keserempet mobil waktu berangkat sekolah dan keselnya lagi tuh mobil malah terus aja cabut gak tanggung jawab," jelasnya.
Ia sangat kesal, karena menurutnya amanat dari kedua orang tuanya untuk 'Sekolah yang bener' telah gagal ia jalankan. Karena baru kali ini dia terlambat masuk sekolah.
"Apa!! Kurang ngajar tuh orang brengsek," umpat Richard yang ikutan kesal juga. "Tapi lo gak papa, kan?" sambung Argiz sembari meneliti memar yang ada di telapak tangan Yora.
"Gue gak papa ko, cuma memar doang ntar juga baikkan."
"Takutnya infeksi, Ra." Yora hanya tertawa kecil mendengar ucapan Argiz yang berlebihan."Ck, lebay lo."
》》《《
"Ken, nanti siang temenin aku ke Mall yuk?" tanya siswi senior itu dengan wajah sumringah penuh kepercayaan kalau yang diajaknya tersebut akan dengan mudah mengikuti ajakannya.
Namun ternyata dugaannya salah, justru laki-laki yang diajaknya itu malah menatapnya sinis seolah-olah tidak suka akan kehadirannya.
"Umm... gimana??" lanjut Jassie.
Menghela nafas kesal lalu pergi.
Itulah respon dingin yang selalu Kenzo berikan kepada Jassie, si cewek yang selalu menganggu di setiap ketenangannya. "Iihh ko malah pergi sihh, ngeselin bangett!" Jassie kesal, ia pun beranjak pergi dari kantin Kelas senior itu dengan menghentakan kakinya keras.
Kenzo Alldrichtara
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang Most Wanted di School Britch ini karena ketampanan, kecerdasan dan juga gayanya yang keren itu. Namun sikapnya yang dingin, acuh, irit ngomong, dan juga tegas serta dewasa itulah yang terkadang membuat kesal orang yang berinteraksi dengannya. Tapi inilah yang membuatnya menarik dan berbeda dari yang lain.
"Eh Jass, lo kenapa sih dateng-dateng muka udah kesel gitu, hah?" tanya Meka.
"Dasar! Cowok songong! Kenapa sih dia selalu bersikap dingin nyuekin gue. Padahal segala cara udah gue lakuin buat menarik perhatiannya, tapi tuh cowok gak luluh juga sama gue, argh!" umpatnya kesal masih tak terima diperlakukan oleh Kenzo seperti tadi yang kesekian kalinya.
"Umm... gue tau, Kenzo lagii??" selidik Avril. Namun Jassie hanya diam pertanda apa yang ditanyakan Avril itu benar.
"Ck, yaelah Jass, kaya gak ada cowok lain aja lo ngejar-ngejar terus si Kenzo. Harga diri lo mau lo kemanain, hah? Masa 'Queen Idol School' yang ngejar cowo sih, harusnya kan para cowo yang tergila-gila sama lo," gumam Meka dengan nada agak merendahkan Jassie.
Jassie ialah pemenang Contest Idol School, yang rutin diadakan setiap 2 tahun sekali di sekolah ini. "Ya wajarlah Meka, orang si Kenzo kan tampannya minta ampun, cool lagi. Ya kan, Jass?" lanjut Avril dengan wajah polosnya.
Terlihat amarah Jassie semakin memuncak mendengar omongan Meka barusan." Lo ngerendahin gue Mek, huh? Denger ya! Gue ngelakuin ini demi Perusahaan bokap gue! Karena semenjak bekerja sama dengan Perusahaan bokapnya si Ken, semuanya diambil alih sama perusaahan itu dan saham perusahaan gue semakin menipis."
Dengan tidak sadar Jassie mengatakan itu semua yang seharusnya dirahasiakan dari kedua sahabatnya itu. Tapi untungnya di kelas hanya ada mereka bertiga, karena waktu istirahat masih lumayan lama sehingga kelas pun masih sepi.
Meka dan Avril pun saling mendelik kaget dengan apa yang Jassie jelaskan barusan."Jadi lo cuma mau manfaatin dia dan balas dendam gitu?" ucap Meka ragu.
"Iyalah! Tapi ternyata susah banget deketin dia, ngomong sama gue aja dia irit banget!" ketusnya.
"Dan udah selama ini, dari kelas XI lo belum berhasil juga, Jass? Ouh iya! Berarti sekarang usaha keluarga lo hampir bangkrut, ya?" celoteh Avril yang memang bego selalu bicara tanpa memikirkan perkataanya yang bisa saja menyinggung Jassie. "Diem Lo!!" sinis Jassie.
