Selamat membaca dan selamat berimajinasi😊😉
¤¤¤¤
"Lo istirahat dulu di sini," gumam Kenzo seraya keluar dari kamar tamu di rumahnya. Ia berhasil menyelamatkan Yora, walaupun keadaan Yora tidak baik. Terdapat luka lebam di wajahnya akibat pukulan Richard. Untungnya dia ingat dengan Argiz yang merupakan teman tongkrongan Yora, tak lupa ia menanyakan keberadaan Yora padanya. Dengan susah payah akhirnya Argiz memberi taunya.
Dengan sendunya Yora menatap kepergian Kenzo, ia tidak habis pikir orang yang selama ini ia benci ternyata lebih baik dari sahabatnya. Dan justru sahabat yang selama ini ia banggakan malah mengecewakannya.Terlihat Kenzo memasuki kamar itu lagi dengan kotak P3K di tangannya."Gue obatin dulu lukanya." Tanpa babibu Kenzo mengobati wajah Yora pelan.
"Sshh auwh...." Yora meringis karena perih juga rasa sakit di wajahnya."Ken ... thank you so much." Dengan menghentikan tangan Kenzo yang sedang mengobati lukanya Yora tersenyum.
Pertama kalinya Yora memberi senyumannya pada Kenzo, tak mau menyia-nyiakannya Kenzo pun membalas senyumannya disertai anggukan kecil.
"Ya ampun ... kamu sampai luka-luka begini, Ra. Maafin tante gak bisa jagain kamu." Bu Nira dengan khawatirnya menghampiri Yora dan mengelusnya dengan rasa bersalah. Yora menggeleng pelan."Ini bukan salah tante, ko. Yora yang gak bisa jaga diri."
"Tapi tante merasa gagal ngejalanin amanah dari orang tua kamu." Mendengar kata 'Orang tua' Yora terdiam, ia teringat lagi atas apa yang terjadi dengan ke dua orang tuanya. Tanpa sadar tetesan air mata Yora mulai berjatuhan.
Bu Nira sedikit terkejut, ada yang salah dengan ucapannya tadi."E-eum ... maafin tante, Ra. Bukan maksud tante begitu, mulai sekarang kamu tinggal dulu aja di sini, tante mohon.... " Dengan menyeka air matanya, Yora tersenyum pada Bu Nira dan mengangguk.
"Ya udah, Mah. Biar Yora istirahat dulu," ucap Kenzo setelah selesai mengobati Yora. Mereka pun ke luar membiarkan Yora untuk menenangkan diri.
>>><<<
Handphone yang sedari tadi tergeletak di atas nakas di kamar Kenzo terus saja berdering. Tapi sang pemilik tidak mengetahui itu, ia terlalu sibuk dengan apa yang terjadi hari ini.
"Ini si Ken kemana sih?! Dari pagi dia ngilang, di telpon juga gak di angkat-angkat! Awas aja dia!!" Jassie menggeram. Masa perjanjian mereka masih berlaku, tapi Kenzo sudah mengingkarinya. Dari pagi dia tidak melihat keberadaan Kenzo di sekolah, menghubunginya juga tak ada respon.
"Jass!!" Terdengar suara yang tak asing memanggilnya, ternyata itu Meka. "Ada apa lo ke sini?!! gue lagi kesel!!" Dengan masih emosi ia merespon sahabatnya seperti itu. Meka berdecak, dia mendatangi Jassie ini untuk memberi tau sesuatu tapi malah disambut dengan amarahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy's Patner
Teen Fiction[[ REVISI SETELAH TAMAT ]] "Ini hidup gue! BEBAS, itu cara gue untuk hidup! Jadi jangan pernah lo berusaha untuk menutup jalan kebebasan hidup gue! Karena lo gak bakalan sanggup untuk hal itu!" -Liora Ersya Violetta- ¦¦ ¦¦ "Kehidupan yang sebenarnya...