Marah

33 5 0
                                    

Selamat membaca dan selamat berimajinasi 😊🤗

¤¤¤¤

"Apa gue bilang, cepat atau lambat lo pasti bakal nyariin gue!" ujar seseorang sembari sibuk menuangkan segelas minuman untuk tamu yang tiba-tiba datang.

"Kamu kenapa ngelakuin ini?!"

"Lo kan baru dateng, jadi santai aja istirahat aja dulu. Gak usah mikirin yang macem-macem."

"Firly! Aku butuh penjelasan dari kamu!" Nada bicara Clara mulai meninggi, tetapi itu tetap membuat seorang Ly berlaga biasa saja.

"Penjelasan apa, Clara?! Semuanya udah jelas, kalau lo sedang hamil anak gue!"

Clara beberapa kali mengedipkan matanya cepat hanya untuk mencegah agar air matanya tidak jatuh. Ia tidak mau terlihat lemah di hadapan laki-laki ini. "Ly, kamu tau? Akibat dari perbuatan kamu ini, keluarga aku jadi hancur! Bahkan sekarang, entah aku masih punya keluarga atau tidak. Hiks ...." Tetap saja derasan air matanya meluncur begitu saja.

"Iya sorry. Tapi gak lama lagi lo punya keluarga baru, kok."

Clara mendelik. "Maksudnya?"

Firly meneguk minumannya terlebih dulu sebelum berucap. "Iya, keluarga baru. Yaitu gue, elo, dan anak kita nanti."

Clara membulatkan matanya jengah, ia tidak mau semua itu terjadi. "Nggak! Aku gak bakal sudi jika harus menjadi istri kamu!"

Ly berjalan menghampiri Clara yang memang sedari tadi dia duduk agak berjauhan. Dengan tanpa ijin, Ly merangkul Clara seenaknya. "Mau lo sudi atau nggak, tapi semua itu akan tetap terjadi. Demi anak ini," bisik Ly tepat di telinga Clara.

Dengan keras Clara mendorong Firly untuk menjauh darinya. "Aku lebih baik ngurus anak ini sendiri dari pada harus menikah dengan laki-laki bejad kaya kamu!"

"Jadi kamu gak cinta sama aku?!" Dengan alibinya Firly membuat ekspresi wajah sesedih mungkin. Ia mencoba merayu Clara dengan kata-kata manisnya. "Kamu nanti sanggup mendengar ocehan orang-orang kalau anak ini tidak punya ayah, huh?"

Tangan Ly terus ia mainkan pada rambut Clara yang panjang, ia tidak peduli meskipun Clara sedari tadi terus memundurkan posisinya. "Clara sayang ... aku mau nerima kamu karena aku orang yang bertanggung jawab. Sebenernya, aku bisa aja gak peduli sama kamu juga anak ini. Tapi karena aku baik, aku gak ngelakuin itu."

Clara membisu, ia bingung harus bagaimana. Perkataan Ly tadi memang benar, kalau dirinya pasti tidak akan sanggup mendengar cibiran orang-orang. Tapi dia juga tidak mau kalau anak yang tidak berdosa ini harus memiliki ayah seburuk Firly.

"Will you marry me?"

Clara tersentak saat Firly memindahkan posisinya dan berjongkok di hadapan Clara. Ia juga terus mengelus tangan Clara lembut.

"Yes."

Bak devil yang berubah jadi prince, Firly berhasil membuat Clara mengatakan 'iya'. Clara melakukan itu demi anak yang ada di dalam kandungannya. Ia juga berpikir, kalau tindakan Firly ini tidak begitu buruk, untungnya dia masih mau bertanggung jawab.

>>><<<

"Kamu udah pulang, Ra?" Justin yang sedang sibuk berkutat dengan laptopnya, terpaksa harus menunda terlebih dahulu dan menghampiri sang adik. "Kamu kenapa? Mukanya kok kesel gitu? Ada masalah?"

Tomboy's PatnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang