Keonaran

134 71 22
                                    


Selamat membaca dan selamat berimajinasi☺😉

¤¤¤¤

Tepat di jam istirahat kedua, Richard merencanakan keonarannya lagi."Buat ribut di gedung sebelah kayanya seru, tuh." Yang ia makaud gedung sebelah ialah deretan kelas XII.

"Kita-kan gak boleh ke sana," timpal Argiz yang memang terkadang ia selalu mengingatkan teman-temannya tentang aksi buruknya itu. Tapi perkataan Argiz sedikitpun tak digubris.

"Umm ... iya tuh, kayanya asik juga. Kelas seniorkan terlihat hambar banget, jadi lebih baik kita kasih bumbu dikitlah...." Dengan semangat, Gazzy pun mengikuti rencana Richard. "Lagian gue udah bosen, beberapa hari ini kita gak beraksi," sambung Ly.


"Gue sihh ikut aja," ucap Yora. Sejenak Yora berfikir, ia menyetujui rencana Richard semata-mata karena bertujuan untuk memberi peringatan kepada si songong atas ulahnya tadi malam yang seenaknya itu sehingga membuat kaki Yora terkilir.

"Eh, kaki lo kan lagi sakit," cemas Argiz. "Tenang aja, udah gak papa ko."

Ya! Teman-temannya memang tau tadi malam Yora tengah dinner dengan teman bisnis bokapnya, sampai-sampai pada saat mereka video call-an mereka menertawakan penampilan Yora yang memang Yora sendiri pun ilfil melihatnya. Tapi mereka tidak tau kalau ternyata patner dinnernya itu Kenzo.

》》《《

"Duitt mana duitt! Nah gitu dong kalo dimintain duit itu yang gampang ngasihnya! Haha.... " Terdengar Richard dengan tawa renyah kemenangan, karena berhasil memalaki senior yang berlalu lalang di hadapannya. Dengan wajah sangarnya itu mana mungkin ada senior yang berani kepadanya.

Richard dan Firly memang sedang memalak di pintu koridor menuju kelas senior. Mereka memalak seperti ini bukan karena mereka tidak punya uang, melainkan menggangu ketenangan orang lain itu hal yang paling mereka sukai sebagai hiburan.


"Mana duit lo?! Woyy!! malah diem aja lo! Sinii duit lo, nyett!!" geram Ly emosi terhadap senior di depannya ini. Karena dari tadi senior ini hanya menatap Ly tajam tanpa menghiraukan omongannya.

"Sekolah ini bukan tempat pengemis macam kalian!!" ucap senior itu, dengan penuh penekanan.

"Apa lo bilang?! Pengemis, huhh!!? Dasar bangsatt lo! Berani-beraninya lo ngatain kita pengemis! Brughh!!"

Dengan satu pukulan yang dilontarkan Richard, senior itu sudah tersungkur lemah. Ly tidak ikut memukulinya, ia tahu dengan dipukuli Richard seorang diri pun senior itu akan tak berdaya.


Brughh!!

Untuk kedua kalinya. Hingga terlihat lah bercak darah di sudut bibir senior itu. Tanpa pikir panjang, senior itu melarikan diri, ia tak mau dirinya mati sia-sia.

"Woyy!! Dasar cupu lo, njing!! Awass ya lo!!" Emosi Richard masih memuncak."Udahhlah Rii, yang penting dia udah ngerasain pukulan renyah dari lo."


Sedangkan di sisi lain Yora, Gazzy, dan Argiz, tengah menjalankan aksinya di kantin kelas senior."Itu bakso gue!!" ucap wanita muka oplas ini, dalam artian mukanya ke korea-koreaan gitu.

Tomboy's PatnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang