Jadilah pembaca yang berkepripembacaan dengan mensuport lewat vote dan koment.
.
.
.
.
"Del, lo yakin ngajak gue?"
Keysha menatap Adelyn malas. Adelyn melempar satu bantal kearah wajah Keysha"Kalo enggak, gue gak kesini, micin!" Adelyn mendesis
"Tapi kan, lo tahu gua gak suka acara menyek-menyek gitu"
Adelyn mengangguk
"terus kenapa masih kesini juga? Seharusnya lo ajak sih Lisha, Del"
Adelyn mendekat kearah Keysha dan meraih satu tangan gadis itu dan menaruh paperbag yang ia bawa
"Kalo Lishanya disini juga gua ajak, gak penting nungguin lo" balas Adelyn kembali duduk pada ranjang
Keysha membuka paperbag itu dan melihat isinya ialah sebuah gaun dengan panjang sebatas lutut dan lengan tiga per empat berwarna tosca dengan bahan yang sama seperti Adelyn pakai hanya saja beda model, tidak juga sebenarnya hanya beda letak pitanya saja, jika gaun yang Adelyn gunakan pitanya didepan. Jika Keysa pitanya dibelakang.
"Lo gila? Nyuruh gue gerah make baju ginian? Heh?" Protes Keysha
"Lo tu yang norak! Kita mau keacara tunangan + party sweet seventen anak orang, bajunya pas itu"
"Tapi Del..." Adelyn menutup mulut Keysha dan menarik gadis itu untuk berdiri dan mendorong agar gadis itu menuju kamar ganti untuk berganti pakaian
"Gak pake lama" Adelyn berucap dan ia menutup pintu kamar ganti
Tak lama, Keysha keluar dan menatap datar Adelyn, menunggu komentar dari gadis itu. Adelyn mendekat lalu ia mendengus, menaiki resleting baju Keysha yang tak gadis itu kancing
"Mau jual diri mbak?" Ejeknya
"Gua gak nyempe ngancingnya" Keysha berjalan menuju meja riasnya, duduk disana dan memulai untuk memoles wajahnya
"Eh, tapi mulainya jam berapa sih?" Tanya Keysha ditengah-tengah kegiatannya
"Setengah delapan sih"
"What?" Keysha melongo lalu melihat jam dinding yang menunjukan pukul 18.34
"ADELYNNNNNNNN, MASIH JAM SEGINI DAN LO NYURUH GUA MAKE BAJU INI SEKARANG? GERAH ANJIR! LAMA BANGET GUA MAKE NIH BAJU YANG GAK MUTU"
Adelyn hanya diam dan fokus pada ponselnya saja, menunggu Keysha menyelesaikan makeupnya.
Tiga puluh menit berlalu, Keysha telah siap dengan segala kerempongan persiapan menghadiri acara party menemani Adelyn, ia tidak membayangkan bagaimana jika mereka nanti disana dengan tamu yang tak Keysha kenali sama sekali.
Adelyn mengajaknya untuk menemani dirinya keacara salah satu keluarga jauh Adelyn yang mengadakan party ultah serta tunangan, sudah jelas Keysha menolaknya namun, entah apa yang difikirkan Adelyn hingga ia datang dan memaksa dirinya padahal gadis itu tahu jika dirinya tak suka pesta pesta seperti ini. Ini juga karena pacarnya Adelyn si--Deon sedang tak berada di Indonesia, dan Lisha teman mereka juga tak berada di indonesia. Mereka sedang liburan karena sedang menikmati hari libur yang panjang setelah Ujian nasional diadakan. Yah, mereka telah menyelesaikan pendidikan SMAnya
Daebak!
Adelyn dan Keysha telah berada dimobil dari seperempat menit yang lalu, dan Keysha yang terus saja bertanya kapan mereka akan sampai, disaat jelas-jelas mereka baru beberapa menit didalm mobil. Adelyn menggeram dibuatnya
"Em, tapi, sodara jauh lo itu mau tunangan? Bukannya dia seumuran ya sama kita?"
Akhirnya Adelyn lega, Keysha tak menanyakan pertanyaan yang sama kembali
"Iya, seumuran deh sama kita, cuma tuaan dia satu bulan dari gue dan itu berarti tuaannya tiga bulan dari elo" jelas Adelyn
"Apa gak terlalu dini? Emh, maksud gue, seumuran kita kan masih labil nih, apa gak kealayan ya, udah tunangan aja"
Adelyn terkekeh, "gua juga mikirnya gitu sih, tapi mungkin hanya ikrar saja. Belom nikah, mungkin tapi ya"
"Oh, ya, siapa namanya?"
"Daren"
"Apa nanti gua gak diusir? Gue kan gak ada yang kenal disana" Keysha menatap ragu Adelyn.
"Lo dideket gua aja mangkanya, jangan kemana-mana" Adelyn menepuk pelan paha Keysha memberi keyakinan
Keysha mengangguk.
Mobil berhenti, mereka berdua keluar dan berjalan memasuki gedung bersama. Tampak ada dua orang yang berjaga dipintu depan. Adelyn memperkihatkan undangan kepada orang itu dan mereka berdua bisa masuk, jika kalian bingung, satu undangan untuk dua orang kok, jadi Keysha tak diusir.
"Gila! Tunangan aja segini ya? Apalagi kawinnya?" Ujar Keysha pada Adelyn
Adelyn sedikit berbisik pada Keysha karena suara musik yang berdentum keras "namanya juga anak satu-satunya, orang kaya pula"
Mereka berjalan menuju tengah gedung yang telah ramai tamu yang datang dan ada instrupsih jika para tamu disuruh mendekat kearah panggung yang berada ditengah
Disaat Adelyn dan Keysha berjalan menuju tengah, tiba-tiba lampu disana padam. Keysha menjerit dan badannya menumbur dan mentok, ia terlojak kaget dan reflek memeluk erat yang ia tumbur barusan.Keysha tak suka gelap, ia sangat takut jika berada dikegelapan seperti ini. Nafasnya tak beraturan sedikit sulit menghirup oksigen disini. Tapi, yang membuat Keysha tambah mempererat pelukannya karena suasana tiba-tiba menjadi hening, padahal banyak orang didalam gedung ini.
Dua detik setelahnya, Keysha merasakan cahaya menusuk-nusuk matanya yang terpejam. Dengan ragu ia memberanikan diri untuk membuka matanya dan saat ia telah membuka matanya. Lampu kembali hidup dan suara tepukan tangan memenuhi telinga Keysha dan refleks ia melepas pelukannya.
Dan menatap semua mata melihat kearah dirinya, jika boleh Keysha mau mati saja sekarang. Keysha tak berani menatap orang yang ia peluk tadi, ia hanya membungkukkan badannya untuk meminta maaf dan setelah untuk yang ketigakalinya, Keysha perlahan berjalan menjauh
Yang ia fikirkan sekarang, ia harus keluar dari sini. Terserah dengan Adelyn, rasa malunya lebih besar sekarang
Namun, tiga langkah ia melangkah, sebuah tangan menahan pergelangan tangannya. Keysha kembali tersentak, suara bisingpun kembali ia dengar dari semua orang yang berada digedung ini. Keysha berbalik masih menunduk
"Maaf, gue gak sengaja serius, refleks aja tadi, mati lampu soalnya, gue takut gelap juga" ujarnya
Satu tangan meraih dagunya dan membuat dia mendongak. Keysha sontak memejamkan matanya dan kedua tangannya ia satukan untuk memohon maaf
"Aduh, maaf banget, gue ngaku salah, maaf, please maaf"
"Hei" satu jentikan pada dahinya membuat Keysha membuka matanya dan menatap kesal orang itu
"Sudah selesai bicaranya? Hem?"
"Eh, em, mas aduh, saya bener-bener gak tahu. Saya minta maaf bener mas, maaf ya" Keysha memelas
Lalu kemudian lelaki itu kembali menggenggam lengan Keysha dan menghadap kearah para tamu. Dan detik berikutnya Keysha melongo setelah lekaki itu berucap
"Iya, dia tunangan saya"
...
Maaf untuk ketidaknyamanan kalian tentang cerita yang di saya unpub dan publish lagi, percayalah, ini demi kenyamanan bersama. Revisi itu baik untuk kita semua♡
Happy read ma storyyy, babe, love, ba3":)
KAMU SEDANG MEMBACA
By Accident[Lengkap]
RomanceBerawal dari sebuah kebetulan. Keysha tak suka dengan acara party, ia benci acara semacam itu karena baginya hanya buang-buang waktu saja. Tapi, malam itu, untuk pertama kalinya ia mendatangi acara ulang tahun dan tunangan saudara temannya. Namun...