5

1.7K 128 2
                                    

Jadilah pembaca yang berkepripembacaan dengan mensuport lewat vote dan koment.

.

.

.

.

Daren menuruni tangga rumahnya, menghampiri Anya yang sedang duduk di sofa membaca majalah.

"Pagi ma" sapa Daren

Anya tersenyum membalas, lalu ia melihat Daren yang telah rapi dengan baju casual di badannya, Daren mengambil susunya diatas meja makan dan kembali berjalan mendekati Anya dan turut duduk di sofa depan Anya

Ia menenggak abis susunya dan melihat arloji sebentar lalu menatap Anya

"Ma, aku pergi ya"

"Mau kemana kamu?"

"Kerumah Adra"

"Kenapa gak Adra aja suruh kesini? Sore ini kan kita mau berangkat ke puncak Ren"

Daren menepok jidatnya, bagaimana ia lupa jika sore ini, dia dan seluruh keluarga besarnya akan berlibur kepuncak

"Ah, iya ya ma"

"Jemput Keysha aja kamunya"

Daren mengernyit "jemput siapa?"

"Keysha, tunangan kamu itu loh"

"Ma, dia cuma bantuin kita aja kok, lagian aku gak enak lah ngerepotin dia terus, siapa tahu dia ada acara sama temennya, lagian aku siapanya dia?"

"Telfon dulu lah Ren, disana kan rame entar, keluarga kita kan tahunya kamu tunangan sama Keysha"

Daren berdesis, jika difikir iya juga, keluarga besarnya hadir diacara malam itu. Dan mereka tahu jika Daren tunangan dengan Keysha. Dan ini terjadi karena diundangan tidak diberi tahu siapa nama tunangan Daren. Dan alhasil semua keluarganya tahu jika Keysha lah tunangan Daren.

"Aku gak punya nomernya"

"Gimana sih kamu? Mama juga kangen sama Keysha" Anya berucap sembari tersenyum seolah ia telah begitu dekat dengan Keysha, maklum saja, dikarenakan Anya tidak punya anak perempuan dan juga anaknya hanya Daren.

"Kangen, kenal aja baru" cetus Daren lalu, ia berdiri

"Aku nemuin Adra dulu bentar, entar kalo Keysha mau aku bakal ajak dia kepuncak, kalo dia lagi free ya"

Daren berjalan menuju mobilnya dan pergi menuju kafe tempat ia berjanjian bertemu dengan Adra--teman baiknya.

Dua puluh menit, Daren menempuh jarak dan telah sampai pada kafe tempat mereka janjian. Ia memarkirkan mobilnya dan memasuki kafe mencari Adra

"Wah, gilasehhh ya, gandengan baru aja" Daren menyapa dengan bertos ria bersama Adra

Adra terkekeh menanggapi

"Duduk Ren, eh, ini kenalin" Adra melihat kesampingnya "Kania"

"Daren" ujar Daren membalas tatapan Kania padanya

"Baru lagi nih?" Tanya Daren pada Adra

Adra mengendikan bahunya saja, tak lama pesanan mereka datang. Daren sebelumnya telah memberitahu Adra makanan dan minuman yang akan ia pesan, jadi, jangan bingung jika pesanan Adra juga telah datang

"Eh, gimana bisa sih?" Tanya Adra

Daren menghela nafas "tega emang tu orang"

"Tapi lo ketemu dia kan?"

"Iya, dia ngajak ketemu gua, terus bilang belum siap terikat lah, apalah itu"

"Bego sih menurut gua ya, kan kalian mau tunangan belom nikah juga"

By Accident[Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang