9

1.4K 110 4
                                    

Jadilah pembaca yang berkepripembacaan dengan mensuport lewat vote dan koment.

.

.

.

.

Abi memakan makanannya lahap, ia sungguh lapar sekali, karena selama di vila ia hanya memakan mie instan saja.

"Lo gak makan berapa hari sih?"

"Gua makan mie instan doang"

"Astaga bego', kenapa makan mie instan sih? Gak boleh" Sewot Keysha

"Ren, lo gak mau makan juga?"

Daren menggeleng

"Tapi lo belum makan"

"Lo juga"

"Gue gak laper"

"Gue juga kalo gitu"

Keysha hanya diam saja, tak lama Keysha terkejut kala sebuah sendok dengan nasi telah berada didepan mukanya

"Makan Key, gue gak mau lo sakit" ujar Abi

"Lo makan aja, gue gak laper" tolak Keysha

"Makan atau kita pulang sekarang juga"

Keysha menatap Abi yang berada didepannya sinis. Lalu ia menerima suapan Abi, Keysha yang berada di samping Daren tak enak dengan Daren.

Daren memalingkan mukanya.

"Kalian pacaran kah?" Tanya Abi tiba-tiba

Daren yang semula memalingkan mukanya menjadi menatap Abi

"Kan udah gue ceritain, kita tunangan pura-pura" jawab Keysha

Daren tak jadi mengeluarkan suaranya. Ia diam kembali

"Bang, gue ada yang mau di omongin, tapi, tolong banget lo jangan marah ya?" Keysha meraih piring Abi yang telah kosong, lalu ia berlalu ke wastafel menyucinya sebentar dan mengambil satu gelas air putih dan susu yang telah ia bikin tadi

Ia menaruh gelas itu didepan Abi, Abi meminum air putihnya hingga habis.

"Mau ngomong apa emang?"

"Gue...gu..."

"Kita mau nikah" potong Daren menatap Abi yang tampak terkejut

Keysha menunduk

"Kenapa mau nikah ? Katanya kalian pura-pura?"

"Jadi, semalem disini itu mati lampu, lo kan tahu, kalo mati lampu gue gimana, pasti lo tidur bareng gue kan? Nah, jadi, Daren denger gue teriak dan kita tidur bareng" Keysha berucap lirih diakhir kalimatnya

"Lo gak ngapa-ngapain adek gua kan?"

Daren menggeleng, "kita kena cyduk sama semua keluarga disini bang"

Abi menghela nafas panjang,

"Ayah sama ibu, gimana??"

"Udah ditelfon sama papa gua"

"Key..." Ucap Daren tertekan tampak kecewa, Abi berdiri meninggalkan meja makan dan pergi entah kemana

Keysha menunduk tak sanggup melihat wajah Abi, ia telah duga jika Abi pasti akan kecewa

Daren menyentuh bahu Keysha, merengkuh tubuh gadis itu kedalam dekapannya.

Kenapa gua gak rela denger lo sering tidur bareng Abi

"Abi kecewa sama gue Ren"

Daren mengelus punggung Keysha

"Gue gak mau Abi kecewa Ren"

Entah apa yang ada difikiran Daren sekarang, ia perlahan melepas rengkuhannya pada Keysha, menangkup pipi gadis itu

"Lo gak bikin Abi kecewa kok, cuma terkejut aja"

Daren menghapus air mata yang tiba-tiba jatuh dari Keysha

"Segitu berartinya Abi ya buat lo?"

Keysha mengangguk "dia yang selalu nemenin gue sewaktu mati lampu, gue nungguin dia pulang malem sampe ketiduran dan dia yang ngangkat gue kekamar dan kita tidur bareng, selalu berantem sama dia walaupun gitu, dia sayang sama gue"

Daren menatap mata Keysha "maaf ya, gara-gara gue, lo bakalan kehilangan kebiasaan lo sama Abi"

Keysha menggeleng "bukan salah lo kok, ini udah takdir, cepat atau lambat gue ataupun Abi punya kehidupan masing-masing dan harus saling ninggalin"

Keysha tersenyum lalu ia berdiri meraih gelas susu yang tak Abi sentuh, Keysha mencari Abi untuk memberikan susu itu.

Daren menatap langkah Keysha yang menjauh, kemudian ia menggeleng sembari tersenyum smirk, ia mengejek dirinya sendiri. Dan mengikuti Keysha dari belakang.

Keysha mendekati Abi yang berada di balkon samping vila, menatap perkebunan. Lalu, Keysha memeluk Abi dari belakang. Daren mengepal tangannya.

"Bang..." Keysha menangis.

Abi melihat kearah perutnya yang berada di tangan Keysha satu gelas susu, ia meraih gelas itu dan menaruhnya di pinggir balkon.

"Maafin gue" ujar Keysha lagi.

Abi membalikan badannya, menyender pada balkon, membiarkan Keysha memeluk badannya, kepala Keysha yang berada didadanya. Karena tinggi Keysha hanya sebatas bahunya saja. Abi tak tega juga akhirnya saat merasakan tubuh Keysha yang bergetar menahan tangis

Ia melepas pelukan Keysha lalu menatap gadis itu dengan senyum.

Memindahkan kedua tangan Keysha ditaruhnya pada lehernya, ia menggendong gadis itu dan menduduki Keysha pada balkon.

Keysha dapat menatap Abi tepat dimatanya, Abi menyatukan kening mereka, kemudian Abi memejamkan matanya. Keysha mengeratkan pelukannya pada leher Abi.

Abi membuka matanya dan menaruh kepalanya pada bahu Keysha dan juga Keysha melakukan hal yang sama, keduanya saling memeluk erat.

Daren hanya menatap datar dan tangannya yang mengepal. Interaksi keduanya bukan seperti adek dan kakak, seperti sepasang kekasih.

"Gue sayang sama lo Key" ujar Abi

Keysha menatap Abi "gue juga bang"

"Kenapa cepet banget sih ninggalin guenya?"

Keysha menatap Abi tak menjawab, lalu menjatuhkan kembali kepalanya pada bahu Abi dan memiringkan wajahnya pada leher Abi, Abi menjatuhkan kepalanya kesamping diatas kepala Keysha

"Nanti udah nikah, tinggalnya dirumah kita aja ya? Gak papa kalo suami lo gak nafkahin, biar gue aja"

Keysha menegakkan kepalanya menatap Abi kembali,

"Bakalan kangen sama bangbi"

Abi mengacak rambut Keysha sembari tersenyum, "sayang gue dulu kek"

Keysha tersenyum lalu mengecup pipi Abi sekilas. Abi membalas mencium Keysha namun, seketika Daren meninggalkan keduanya.

Abi mencium bibir Keysha sekilas dan Daren merasa ada yang salah dari dalam dirinya yang tak sanggup melihat hal itu.

...

By Accident[Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang