13

1.1K 82 2
                                    

Jadilah pembaca yang berkepripembacaan dengan mensuport lewat vote dan koment.

.

.

.

.

"Daren?"

Keysha dan Daren menoleh, lalu Daren memutus kontak lebih dulu dan Keysha tak mengerti situasi apa ini

"Boleh gabung?" Orang itu menatap Keysha menunggu jawaban.

Keysha mengangguk dan sedikit tersenyum dan orang itu duduk didepan Daren, sedangkan Keysha dia duduk disamping Daren.

"Aku Cika"

Keysha mengindahkan uluran tangan didepannya, meski sedikit tersentak saat mendengar nama perempuan ini.

"Keysha"

"Mas, mbak, ini pesenannya, silahkan dinikmati"

Keysha tersenyum kepada pelayan dan pelayan itu tersenyum balik, Daren segera mengambil makanannya agar mendekat dengan dirinya dan mulai memakan, tak menghiraukan Cika, maupun Keysha.

"Gak pesen?"

Cika menatap Keysha "eh, udah kok tadi mesen, nunggu datangnya aja lagi"

Keysha mengangguk dan ia meraih es chocho oreonya dan menyedotnya, bagaimanapun tak enak rasanya makan didepan orang yang belum makan, ia bukan Daren yang bisa cuek dengan sekitarnya. Tak lama makanan Cika datang dan Cika pun tampak bersemangat untuk memakannya, Cika mulai meracik soto yang ia pesan.

Daren menatap makanan yang dipesan Cika, dan sebelum Cika sempat menyuapinya kedalam mulutnya Daren lebih dulu mengambil makanan itu dan sontak membuat Keysha tak jadi untuk menyuapkan satu sendok nasi kerangnya . Lalu menatap Daren bingung

"Lo mau sakit?" Bentak Daren. Lalu ia menatap makanan Keysha dan memindahkan makanan itu kehadapan Cika, Keysha tampak diam saja

"Setidaknya kalo mau mati, jangan dihadapan gue" ujar Daren tegas

"Ren, cuma dua sendok kok cabenya"

"Dua sendok centong nasi maksud lo?, udah, makan aja ini" Daren mendekatkan nasi kerang Keysha

Keysha menatap Daren dengan kerutan didahinya lalu ia tersenyum kecil dan menghela nafas.

"Ini punya Keysha Ren"

"Dia bisa makan punya lo atau gak pesen lagi, tapi, lo harus makan tepat waktu kan? Ini udah jam 1 siang, jadwal makan lo jam 12, artinya udah lewat satu jam, perut lo gak bisa nunggu lebih lama lagi"

Senyum keysha semakin melebar, menatap kedua insan yang sedang cek cok itu bergantian. Dan dirinya shok dengan apa yang baru saja Daren ucapkan, tentang semuanya.

"Gue pamit deh, gue mau makan dirumah aja, gimanapun gue gak mau sih makan makanan punya orang"

Keysha berdiri dan tersenyum menatap Cika dan Daren yang menatapnya juga,lalu berlalu meninggalkan cafe.

Keysha berjalan menyusuri trotoar yang sepi, ia menggeleng-gelengkan kepalanya sembari tersenyum mengejek, dan juga bersyukur.

Tampaknya gagal nikah dengan Daren adalah yang terbaik, dan bodohnya dia hampir saja ia percaya mengenayi sikap Daren yang diam kepadanya karena Daren betul-betul cemburu dengan Abi.

Keysha menendang botol kaleng yang berada didepan kakinya dengan kesal. Lalu meraih ponselnya dan tak lama menaruhnya ketelinganya.

"Biii...."

"Kita pulangnya agak lamaan ya"

Keysha menatap tak percaya dengan apa yang Daren lakukan, Keysha menerima ponselnya balik dan menatap tajam Daren

"Lo apa-apaan sih?"

"Masuk"

"Siapa lo? Hah? Gue bisa pulang sendiri!" Keysha melangkahkan kakinya namun Daren mencegat tangannya dan memaksa dirinya untuk masuk kedalam mobil Daren.

Daren menatap Keysha yang menatap luar jendela.

"Yang tadi..."

"Gue amnesia kok, tenang aja" potong Keysha cepat

"Key..."

"Disini rawan begal kan ya?" Keysha menatap Daren

Daren menghela nafas dan menghidupkan mobilnya dan menjalankannya. Keysha menatap kearah jalanan kembali, bergelut dengan  fikirannya, dua menit hening, Keysha memilih untuk menyandarkan kepalanya pada jok

"Key..."

Keysha menutup cepat matanya

Daren melihat hal itu, ia mencengkram stir mobilnya kuat, dan mengerem mendadak menepikan mobilnya. Keysha pun terhuyung kedepan dan jidatnya terhantuk karena Keysha tak memasang seatbelt.

Daren menatap Keysha yang meringis lalu Keysha tersentak kala badannya teralih kedalam dekapan seseorang. Sangat erat

"Maaf"

Keysha memejamkan matanya mendengar hal itu, Daren menaruh dagunya pada bahu Keysha sembari memejamkan matanya dan terus memeluk Keysha.

Keysha ingin melepas pelukan Daren, namun Daren semakin mempererat pelukannya. Keysha tak bisa apa-apa

"Ren..., apaan sih lo"

"Seharusnya gue hamilin aja lo waktu itu ya"

Keysha tersentak dan memukul bahu Daren keras, Daren meringis dan melepas pelukannya, menatap Keysha

"Sakit Key"

"Bodo!"

"Kasar lo ahk"

"Anter gue balik! Laper tahu gak, makanan gue dimakan tunangan lo"

"Dia bener-bener punya penyakit maag dan lambungnya juga ada masalah"

"Terus lo fikir cacing diperut gue gak dapet masalah dengan perbuatan lo tadi?"

Daren terdiam, ia meraih kantong kresek dari jok belakang dan membukanya.

"Nih, gue beliin gantinya"

Keysha menatap makanan itu, lalu meraihnya dari Daren dan mulai memakannya

"Kita satu kampus ya?"

Keysha mengendikan bahunya.

"Perjanjian kita masih jalan?"

"Masih dong, awas lo gak nepatin ya? Bagaimanapun keluarga lo tahunya gue ini istri lo! Jangan macem-macem ya!"

"Bawel banget sih" Daren memencet pipi Keysha dengan tangannya. Keysha melototkan matanya, saat Daren tak kunjung melepas tangannya dari pipi Keysha

Daren terkekeh dan melepas tangannya lalu mendekati Keysha, Keysha memundurkan badannya hingga terbentur jok mobil, Daren menatap Keysha lembut, dan meraih seatbelt memasangkannya pada tubuh Keysha lalu menjauhkan badannya.

"Coba aja lo bini gue ya"

Daren menghidupkan mobilnya kembali dan berjalan meninggalkan jalanan.

...

By Accident[Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang