11

1.3K 92 14
                                    

Jadilah pembaca yang berkepripembacaan dengan mensuport lewat vote dan koment.

.

.

.

.

Daren menatap Abi tajam, sembari bersedekap dan menyender pada pinggiran balkon vila

"Mau apa?"

"Lo siapanya Keysha?"

"Lo amnesia?"

"Gitu ya? Pertanyaan dibalas pertanyaan?" Smirk Daren

"Gue kira lo lagi ngigo tadi"

"Lo bener-bener bikin gue naik darah"

"Nah, udah sana. Dari keburu mati" Abi menurunkan satu kakinya yang menyender pada pinggiran balkom dan berjalan menuju pintu, saat dia melewati Daren. Daren menggenggam lengan Abi menghentikan langkahnya

Abi menoleh menatap Daren

"Gue tahu ini ada hubungannya dengan Cika"

Abi melepas kasar cegatan Daren dan menatap Daren

"Gue bener?" Tanya Daren

"Heh, lo fikir gue bocah?"

"Gue lihat lo di cafe waktu itu"

"Itu bukan urusan lo"

"Gue punya batas kesabaran" ingat Daren menatap tajam Abi

"Kenapa lo mau nikahin adek gue? Kalo bukan ini adalah cara lo buat ngelupain Cika, oh, atau mungkin, mau balas dendam ke gue?"

Daren mengepalkan tangannya, melayangkan kepalan itu dan mengenai pipi seseorang

"Key..., maaf"

"Gila lo ya?" Bentak Abi

Keysha memegang pipinya dan menatap Daren, ia beralih menatap Abi yang menggandengnya menuntut untuk masuk kedalam vila. Sebelumnya Abi menatap Daren tajam

"Gue pastiin, lo gak bakal nikahin Keysha, sorry Daren, lo mesti dapet gelar mantan di hidup adik gue"

Keysha hanya diam saja dan menuruti langkah Abi kedalam Vila,

"Lo ngapain sih sama Daren? Kenapa dia mau mukul lo?"

Abi menatap Keysha datar, lalu ia berdiri dari sofa dan menuju dapur, tak lama Abi tampak mendekat dengan satu nampan yang berisikan air es batu dan satu handuk kecil. Abi berjongkok dihadapan Keysha, menaruh es batu itu keatas handuk kecil, lebih tepatnya membungkus es batu itu menggunakan handuk kecil dan menaruhnya pada tangan Keysha

"Buat apa?"

"Taruh di pipi lo yang kena tonjok"

Keysha mengangguk dan menaruhnya disana. Abi menaruh nampan tadi diatas meja dan duduk disamping Keysha.

"Key, lo siap nikah?"

"Kenapa lo nanya kayak gitu?"

"Gue gak mau lo nyesel belakangan aja"

"Gue sebenernya juga gak mau, tapi, gimana lagi?"

"Kenapa kalian gak pura-pura nikah aja?"

"Gimana caranya? Gue bener-bener pasrah aja sekarang"

"Ngorbanin masa muda lo?"

Keysha menatap Abi sendu, Abi menghela nafasnya dan berlalu dari hadapan Keysha.

Abi mendekati Rosa yang sedang berada didapur.

"Bu..."

"Ya bang?"

"Abang mau ngomong serius "

Rosa menatap Abi, lalu tak lama ia tersenyum dan keduanya berjalan duduk pada sofa.

"Kenapa? Mau minta adekmu tinggal bareng kita lagi setelah nikah nanti?"

"Iya, maunya abang gitu"

"Bang..."

"Iya, abang ngerti kok, gini lho bu, Keysha belum 17 tahun, ngerti sih ada yang mau nikahin, tapi, Keysha punya masa depan yang panjang. Masih kecil juga kan, ibu sama ayah, abang yakin gak rela juga kan?"

Rosa mengangguk "iya, ibu tahu. Tapi, gimana lagi bang?"

"Kita mikiran pandangan keluarga Daren, gimana tentang keluarga kita? Apa Keysha gak bakal dapet masalah nantinya?"

"Kita bicarain sama keluarga Daren aja sekarang, abang yakin pasti bisa"

Rosa menatap Abi dengan ragu, Abi memegang tangan ibunya dengan sorotan mata yang meyakinkan seolah semua akan baik-baik saja.

...

Keysha terkekeh

"Apaan sih"

Daren menggenggam tangan Keysha, mereka berdua berjalan menuju halaman depan tempat berlangsungnya acara.

Semua mata tertuju pada mereka, senyum tak pernah lepas dari Daren maupun Keysha. Keduanya tampak seperti putri dan pangeran.

Acara berjalan begitu meriah, Keysha sekarang sedang duduk diatas altar, ia capek keliling untuk menemui para undangan maka dari itu, ia duduk sebentar

"Keyshaaaaa" Keysha tersentak kala badannya ditubruk seseorang

"Del, gak bisa nafas nih"

Adelyn terkekeh lalu melepas pelukannya

"Udah nikah aja sih"

"Gimana lagi, eh, Deon mana?"

"Deon lagi ngambil minum"
"Lisha gak dateng Key?"

"Gak dapet tiket dia"

"Yah, sayang banget ya"

"Gak papa lah"

"Cantik banget lo"

"Kan gue memang cantik"

"Emang ya, pdnya gak nurun-nurun" Adelyn tersenyum

Keysha terkekeh lalu Daren menghampirinya,

"Ren, jangan diapa-apain ya? Kita masih mau kuliah bareng soalnya" ucap Adelyn menatap Daren

"Aman, paling nyentuh dikit"

"Jangan kebabblasan"

Daren tersenyum menanggapi, Keysha menatap Adelyn tajam.

"Dah ah, gue mau ketempat Deon dulu ya, sekali lagi happy wedding tayang, samawa ya" ia mencium pipi Keysha lalu berlalu dari sana

Keysha menatap langkah Adelyn sendu, Daren menyangkung didepan Keysha, memegang kedua tangan gadis itu erat dan menatapnya

"Lo gak bakal kehilangan masa muda kok, gue gak bakal ngekang lo" ujar Daren mengerti apa yang Keysha takuti

Keysha menatap Daren "makasih ya Ren"

Daren mengangguk lalu ia mengecup tangan Keysha dan berdiri

"Capek ya?" Tanya Daren

"Sedikit" ujar Keysha tersenyum

"Mau dansa?" Daren mengadahkan tangannya

Keysha tersenyum dan mengindahkan uluran tangan didepannya.

"I wanna dance with you "

...

By Accident[Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang