By Accident[Lengkap]

30

Jadilah pembaca yang berkepripembacaan dengan mensuport lewat vote dan koment.

.

.

.

.

Keysha merenggangkan ototnya sembari menatap pada Abi yang tengah tidur kembali setelah menerima telfon dari seseorang.

Keysha menatap kearah jendela, gerimis, sungguh pagi weekend yang buruk. Keysha meraih ponselnya diatas nakas, lalu mengernyit kala mendapati banyak notif, lalu tak lama sebuah panggilan masuk.

Keysha menggigit bibir bawahnya bingung, mau menjawab telfon ini atau tidak, akhirnya ia memutuskan untuk menggeser tombol hijau dan mengangkatnya

"Iya?"

"..."

"Gerimis lho tapi"

"..."

"Oh, yaudah, oke"

"..."

"Eh,, iya, bye"

Panggilan terputus, Keysha membuang nafasnya lega lalu beranjak turun dari kasur untuk bersiap mandi.

Abi membuka matanya, saat mendengar pintu diketuk

"Bangbi..."

"Bu...."

Abi bersender pada senderan ranjang, saat ibunya masuk dan menaruh hairdryer milik Keysha.

"Kapan kamu wisudanya?"

"Emm, minggu depan"

"Habis itu rencana kamu mau apa lagi?"

"Bangbi mau lanjut lagi"

"Tetep mau dokter?"

"Iya"

Rosa tampak menghela nafas "yaudah lah, terserah kamu"

Abi menatap ibunya keluar dan menutup pintu, Keysha menatap Abi yang menunduk, sebenarnya Keysha begitu kasihan dengan abangnya itu, walaupun ia diperbolehkan untuk menjadi dokter tapi jauh di hati Abi pasti merasa bersalah karena telah mengecewakan kedua orangtuanya.

Keysha mendekati Abi lalu memeluk kepala lelaki itu, mengelus rambutnya pelan

"Sabar ya bangbi"

Abi menatap Keysha yang sekarang duduk di hadapannya.

"Lo harus nurut apa mau ibu sama ayah ya, jangan kayak gue"

"Lo apa-apaan sih, gak boleh gitu lah"

Abi membuang nafas kasar lalu membaringkan tubuhnya kembali membelakangi Keysha. Keysha menatap iba Abi, ia memeluk Abi dari belakang.

"Jangan gini ahkk, aku nangis nih"

Abi terkekeh lalu menelentangkan badannya dan turut merengkuh tubuh gadis itu, sesekali Abi mengecup pucuk kepala Keysha dan mengelus rambutnya.