24

865 51 0
                                    

Jadilah pembaca yang berkepripembacaan dengan mensuport lewat vote dan koment.

.

.

.

.

"Gue disini"

Keysha terseduh, mempererat pelukannya

"Pelan-pelan ya, coba nafas" ujar Daren lembut

Keysha menyeka air matanya dan mengikuti nasihat Daren. Daren mengelus rambut gadis itu lembut, menahan perih pada sudut bibirnya dan terus menyenteri Keysha dengan lampu senter ponselnya.

Keysha perlahan melepas pelukannya pada Daren, Keysha mendongak menatap Daren. Keysha mengelus pipi Daren dengan jempolnya Daren memejamkan matanya merasakan belaian Keysha

"Sudut bibir lo berdarah Ren"

"Shutttt, udah ya, gue gak papa"

Keysha menatap Daren takjub. Daren tersenyum

"Boleh gue tidur dikasur lo? Gak bakal gue apa-apain kok, tenang aja"

Keysha mengangguk, lalu Daren membaringkan tubuhnya pada kasur Keysha dan menaruh cahaya ponselnya dekat Keysha.

"Kalo mau peluk gue, gak papa kok"

Keysha tersenyum menatap Daren yang berbicara dengan mata yang sudah menutup. Keysha menatap Daren dalam, lalu ia teralih memainkan rambut lelaki itu, Keysha mengelusnya.

Beberapa menit, Keysha kembali memikirkan tentang kenapa sudut bibir Daren berdarah? Bukankah Daren langsung memeluknya saat mati lampu tadi? Itu artinya Daren berada dirumahnya bukan? Apa mungkin Daren berkelahi dengan maling? Atau memukuli dirinya sendiri? Karena sudah jelas dirumahnya tidak ada orang selain mereka berdua?

Keysha mengubah posisinya menjadi menatap langit-langit kamar, menoleh pada Daren sebentar lalu kembali menatap plafon.

"Ren.....soal lamaran lo tadi, gue harap lo gak serius" Keysha berujar pelan.

...

"Keysha, Darennnnnn"

Keysha membuka mata perlahan, merasakan goncangan pada tubuhnya.

"Ibu....." Keysha teralih untuk duduk, namun, sebuah tangan melingkari perutnya, Keysha menoleh ia membelalak kala ia dapati Daren sedang tertidur memeluk dirinya dan bantal pemisah antara dirinya dan Daren malam tadi telah jatuh kebawah.

Keysha panik, ia menatap Ibunya dan juga berusaha melepas pelukan Daren

"Ibu tunggu dibawah" Rosa berlalu

Keysha menghela nafasnya, memiringkan tubuhnya menghadap Daren yang sedang tertidur pulas. Keysha mengelus pipi lelaki itu sembari tersenyum

"Apapun yang bakal terjadi untuk kali ini, gue gak akan pernah nyesal selagi gue bisa terus-terusan sama lo"

Pelukan Daren mengencang, tubuh Keysha semakin tertarik untuk berdekatan dengan Daren. Keysha memejamkan matanya sebentar, menghela nafas untuk kemungkinan-kemungkinan yang terjadi setelah ini.

Perlahan Keysha melepas pelukan Daren, mengubah posisinya menjadi duduk dan menguncir rambutnya. Daren terusik, ia mengerjabkan matanya perlahan dan menangkap Keysha yang sedang menguncir rambut. Daren turut duduk disamping Keysha

"Pagi"

Keysha menoleh

"Pagi" balasnya tersenyum

"Morning kiss?" Daren menggoda

Keysha mendekatkan wajahnya dengan Daren, Daren membeku ditempat, Keysha tersenyum memegang pipi Daren dengan satu tangannya, Keysha memukul pipi Daren sedang

"Makan tuh tamparan morning"

Keysha beralih untuk berdiri namun, Daren menarik tangan Keysha hingga gadis itu jatuh kembali dan Daren memeluk erat tubuh Keysha.

"Morning kiss" Daren menempelkan bibirnya sekilas pasa bibir Keysha lalu ia meringis kala Keysha memberontak memukuli dirinya.

Daren terkekeh menatap Keysha yang mengelap bibirnya dengan tangannya

"Gak papa lagi Key, gak gue emut juga" Daren berdiri didepan Keysha, ia mengelus rambut gadis itu

"Will you marry me?"

Keysha mendongak "gila"

"Kalo lo gak mau gue bakalan ceritain sama yang mau ngawinin lo kalo gue udah ngambil bibir lo"

"Daren....."

"Iya sayang"

Keysha berdiri dan tiba-tiba ia menaiki tubuh Daren seperti koala, Daren menyangkah pantat gadis itu agar tidak jatuh.

"Kenapa sih?" Daren memegang punggung gadis itu

"Turun kebawah"

"Gue gendong lo kayak gini?"

Keysha menatap Daren "gak mau?"

Daren tersenyum "lo kenapa manja gini sih Key?"

Keysha memberontak ingin turun,

"Eh, eh, mau kemana" Daren menahan Keysha

"Iya, iya kita turun" Keysha tersenyum lalu menjatuhkan dagunya diatas bahu Daren.

Keysha memejamkan matanya. Ia berharap semoga ini adalah keputusan yang tepat.

...

By Accident[Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang