3

2K 154 3
                                    

Jadilah pembaca yang berkepripembacaan dengan mensuport lewat vote dan koment.

.

.

.

.

"Dimakan sayang, ini loh, ayamnya"

Keysha tersenyum membalas, setelah acara selesai, Daren memperkenalkan Keysha pada Armi dan Anya, dan mereka berterimakasih pada Keysha karena bersedia membantu.

Dan juga, Keysha diajak untuk makan malam bersama dirumah Daren yang tak jauh dari gedung. Ia menolak namun, Daren memintanya untuk ikut saja. Jadilah, ia disini sekarang. Dimeja makan rumah Daren yang besar dan canggung.

"Ehm, tan, Keysha boleh pamit sekarang gak?"

"Lho, kok cepet banget sih Key? Belum makan juga kamu" Armi menyaut

"Iya, makan dulu lah sayang" Anya ikut nimbrung

"Eh, takutnya kemaleman tan,om, nanti gak ada ojek atau angkutan lainnya"

"Nanti Daren yang anter, kamu tenang aja" Anya tersenyum "orangtuamu udah dikabarin sayang?"

"Eh, kebetulan ibu sama ayah aku lagi ke Bandung kerumah omah"

"Nginep aja kalo gitu, mau ya?"

Keysha kikuk "ah, gak usah tan, ngerepotin. Aku mau pulang aja"

"Yasudah, tapi kamu harus makan dulu"

Keysha mengangguk

"Dia diet kali Ma" sahut Daren

Keysha menatap Daren kesal "biasalah cewek rempong kan, gak mau gemuk karena makan malem"

Keysha berdesis "so tahu lo" sewotnya.

Armi dan Anya tersenyum melihatnya. Kemudian mereka hanyut dalam obrolan makan malam itu.

Setelah beberapa menit berlalu, Sekarang Keysha sefang membantu Anya untuk mengangkat piring, tadinya Keysha mau menyuci piring itu, namun, Anya melarangnya dan Keysha menuruti itu.

"Kalo gitu aku pamit ya tan, om" Keysha menyalimi keduanya dan tersenyum

"Sering-sering main kesini ya sayang, temenin tante"

"Ha? Eh, iya"

Keysha membuka pintu mobil Daren dan menghela nafas setelah mobil mulai melaju. Ia jadi degdegan seperti ingin habis bertemu mertua saja.

"Key, rumah lo dimana?"

Keysha menjelaskan alamat rumahnya pada Daren dan setelahnya tak ada lagi percakapan didalam mobil. Hingga mereka sampai dan Daren ikut turun

"Makasih ya"

"Gue yang mestinya makasih, berkat lo, keluarga gue gak akan nahan malu"

"Iya, sama-sama. Tapi inget ya, gue gak lupa soal lo yabg mau bayar apapun kapanpun dan dimanapun" ingat Keysha

Daren mendengus "yaudah berapa" ia ingin mengeluarkan dompetnya namun Keysha menahan tangannya

"Apaan sih lo?! Gak semuanya mesti pake uang kali" kesalnya pada Daren

"Terus?"

"Intinya kalo gue butuhin lo, kapanpun dan dimanapun lo mesti dateng ya, mesti bersedia"

"3 minggu doang ya?"

"Satu bulan"

"2 minggu"

"Yaudah deh, 5 miliyar no cek" Keysha mengadakan tanganmya didepan Daren

"Pemerasan namanya"

"2 bulan!"

"Kok naik sih? Gak waras lo!"

"3 miliyar kalo gitu" Keysha menaiki satu alisnya sembari menampakan smirknya

"Satu bulan, tanpa tawar" Daren berucap dengan datar

"Deal" ujar Keysha

"Yaudah, balik ya!" Daren membuka pintu namun, Keysha menahannya

Daren berbalik menghadap Keysha, Keysha melepas cincin pada jari manisnya "nih, punya tunangan lo"

Daren menatap Keysha, lalu tak lama ia mengambil cincin itu dan kemudian dia melayangkan tangannya seolah sedang membuang cincin itu

Keysha melongo "bego! Mendingan buat gue kalo lo mau buang" teriak Keysha kesal

Daren menatap Keysha yang melongo menatapnya. Kemudian perlahan Daren tersenyum lalu meraih tangan kiri Keysha dan memasukan kembali cincin itu pada jari manis Keysha, ia juga tak menyangka jika cincin itu pas sekali dijari manis gadis itu

Keysha terdiam, ketika ia merasakan sentuhan pada kepalanya dan Daren yang tersenyum hangat

"Terimakasih Keysha"

Tak lama Daren membawa mobilnya hilang dari pandangan Keysha. Keysha melihat jari manisnya. Perasaannya campur aduk sekarang. Ia melangkah memasuki rumahnya dan harus segera mengisi daya ponselnya dan meminta penjelasan Adelyn yang tak berada dipesta

...

Aku sayang kalian💙

By Accident[Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang