jangan siders dong guys, hehe^-^
"Apa yang kau lakukan pada kakakmu sendiri JEON JUNGKOOK?!Kau ingin membunuh kakakmu sendiri hah!! Jawab appa JEON JUNGKOOK!!" Siwon menatap nyalang Jungkook yang duduk di hadapannya.Tangannya mengepal seakan ingin memukul wajah tampan darah dagingnya ini.Ia tidak habis fikir dengan apa yang telah diperbuat oleh Jungkook.
Hawa panas semakin memenuhi ruang keluarga akibat satu orang yang masih duduk dengan posisi menunduk dan kedua tangan yang memilin ujung bajunya gelisah.Jungkook duduk di single sofa berwarna merah maron, sementara anggota keluarga lain, minus Taehyung yang masih dirawat di Rumah Sakit.Semua mata manatapnya seakan-akan tatapan mereka dapat membunuhnya seketika.
Jimin maju selangkah mendekat ke samping Jungkook, ia membungkukkan badannya, ia berbisik pada Jungkook yang seketika langsung membuat badan Jungkook menegang di tempat.
"Jadi benar kamu Kook yang merencanakan semuanya.Termasuk kejadian di pantai waktu itu.Apa aku harus memberi tahu appa dan eomma, hmm?" bisik Jimin.
Jimin menegakkan kembali badannya seperti semula.Ia menyeringai melihat reaksi yang diberikan oleh Jungkook.
"Apa yang kamu bicarakan padanya Jimin-ie?" Tanya Siwon penasaran. "Beritahu kami Jimin-ie." tambah Irene yang juga penasaran.
"Bagaimana Jungkookie, apa aku harus mengatakannya, hmm?" Tanya Jimin lembut sembari mengelus surai hitam Jungkook pelan.Perlakuan Jimin malah semakin membuat Jungkook ketakutan.Jungkook ingin sekali menjawab yang pasti tolakan tentu saja, namun suaranya terasa tercekat di tenggorokannnya.Keringat dingin mulai menjalari tubuhnya.Jimin tampak melebarkan seringainya melihat adiknya yang sepertinya begitu ketakutan dan gelisah.
"Aku yang memberi tahu atau kamu sendiri Kook? ayo jawab jangan diam saja!!" Bentak Jimin.
Jungkook menggelengkan kepalanya tanda menolak.
"Kamu punya mulut atau tidak! cepat jawab atau aku yang memberi tahu appa dan eomma!"
Siwon dan Irene hanya terdiam di tempatnya berdiri masih dengan rasa penasaran yang memenuhi otak mereka.Apa yang dibicarakan kedua putranya itu?
Jungkook hanya mampu menggelengkan kepalanya, ia ingin sekali membantah ucapan Jimin tadi, namun apa daya, bibirnya terasa kelu untuk mengeluarkan suara.
"Kau bisu sekarang hah?!" bentakan Jimin pada Jungkook pun sudah berbeda kata.Jika keseharian mereka menggunakan kamu-aku, dan Jimin sekarang menggunakan kau-aku sama seperti bicara pada orang yang belum mereka kenal.
"J-jangan hyung." cicit Jungkook menatap Jimin, keringat makin banyak membasahi tubuh dan wajahnya.
"Ya, sudah, pilih aku yang mengatakan atau kau yang mangatakan!" Jimin menatap sengit Jungkook.
"J-jangan hyung."
"Kau hanya tinggal memilih Jeon Jungkook!"
"J-jangan..."
"J-jangan hyung."
"Jangan!"
Jimin memandang khawatir Jungkook yang meracau di tidurnya, ia pun menepuk-nepuk pipi Jungkook untuk membangunkannya.
"Ireona Kook, hey..ireona..."
"Jangan!!!" teriak Jungkook terbangun dari tidurnya dan langsung duduk membuat kepalanya sedikit pusing karena refleknya tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/142971597-288-k721005.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
my dream
Fanfiction"Sakit ini datang membunuh impianku. Aku bisa apa? Appa...eomma...Jimin Hyung...Kookie, Maafkan Tae." Start:110418 END:---?