Tujuh

3.2K 358 18
                                    

Beberapa orang berbeda usia nampak menunggu dengan cemas di ruang tunggu yang berada Seoul Hospital, rumah sakit terbesar yang ada di Seoul.

Cklek...

Pintu tersebut terbuka menampilkan dua orang namja yang ditunggu-tunggu.Namja dengan pakaian jas dokternya berjalan beriringan dengan seorang namja yang tangannya diperban keluar dari ruangan tersebut.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?"

"Anak Anda tidak apa-apa.Tangannya hanya terkilir akibat jatuhnya, namun jangan dianggap sepele jatuh dengan tangan sebagai tumpuan karena bisa saja mematahkan tulangnya.Dia akan sembuh dalam dua atau tiga hari."

Eomma dan appa menghela napas lega mendengar penuturan dokter.

"Khamsamida dok." Ucap eomma.

"Baiklah, saya permisi dahulu.Semoga cepat sembuh." Ujar dokter bername tag Lee, lalu pergi meninggalkan mereka.

"Tae-ah kamu tidak apa-apa 'kan?"

"Gwaenchana Tae-ah?"

"Gwaenchana Jae-ah Hun-ah."

"Syukurlah Tae Hyung."

Teman-teman Taehyung juga menghela napasnya lega.Keadaan temannya baik-baik saja.

"Taetae hyung... apa sakit? Kookie minta maaf.Ini salah Kookie." Cicit orang yang termuda di sana dengan menunudukkan kepalanya.Jeon Jungkook.

Taehyung pun mendekati Jungkook yang berdiri paling jauh darinya.

"Gwaenchana Kookie, kamu pasti tidak sengaja menyenggol hyung bukan? Tidak masalah terluka sedikit hanya karena permainan, itu namanya baru namja hehe." Taehyung mengelus surai hitam adiknya dengan tangan kirinya yang tidak terkilir.

Jungkook pun menubruk Taehyung untuk memelukknya.Nampak tersenyum dengan gigi kelincinya.

"Baiklah mari kita pulang, Kookie besok jangan diualangi lagi nde."

"Arraseo eomma."

My Dream


Jimin pulang ke rumah dengan keadaan rumah yang sepi.Dia pun tidak mempersalahkannya, dia segera menaiki tangga menuju kamarnya.

Langkah Jimin terhenti saat akan menaiki tangga pertama, dilihatnya sesuatu yang menutupi tangan adik pertamanya.Perban?

"Jim hyung sudah pulang." Ujar Taehyung senang melihat Jimin pulang.

Jimin menganggukkan kepala sembari matanya fokus pada perban yang melekat di pergelangan tangan kanan adiknya.

Sadar karena sang kakaknya yang terus memperhatikan perban di tangannya dia pun mengelus pelan perban tersebut.

"Tanganku terkilir hyung karena main basket dengan Kookie dan yang lainnya tadi.Sekarang sudah tidak apa-apa kok." Ucap Taehyung diangguki Jimin lagi, gurat khawatir nampak telihat di wajah Jimin.

Jimin lalu melanjutkan langkahnya yang terhenti menuju kamarnya.

"Taetae bersihkan badanmu lalu bersiap makan malam." Perintah eomma.

"Nde eomma."

"Kookie kamu juga."

Jungkook mengangguk lalu pergi ke kamarnya seperti apa yang dilakukan Taehyung tadi.

My Dream

Semua sudah menyelesaikan makan malamnya.Saat ini keluarga JEON tengah bersantai di ruang keluarga sembari menonton acara televisi yang sudah jarang dilakukan dengan anggota yang lengkap.

Appa dan eomma duduk di sofa panjang disana.Jimin, Taehyung, dan Jungkook duduk bersama di depan appa dan eomma beralaskan karpet dengan Jimin yang berada di antara Taehyung dan Jungkook.

"Taetae Kookie." panggil appa.

"Nde."

"Besok appa ada rapat pagi, kalian berdua pergi diantar hyung, nde."

"Jiminie besok antar adik-adikmu."

Jimin mengangguk tanpa berbicara.

Taehyung dan Jungkook pun memeluk hyungnya ini erat sehingga membuat Jimin tidak bisa bergerak saking eratnya pelukan adik-adiknya itu.

Appa dan eomma yang melihat dibelakannya tertawa gemas akan tingkah laku anak-anaknya.

"Auww..."

Jerit Taehyung karena tangannya yang entah sengaja atau tidak terpukul oleh Jungkook yang masih memeluk Jimin dan duduk di samping kirinya Jimin.

Sontak membuat semua yang disana panik termasuk Jimin.

"Mianhaeyo hyung, aku tidak sengaja." Sesal Jungkook selepas mereka berdua melepas pelukannya di Jimin.

"Ah..gwaenchana Kookie sedikit nyeri saja." Tenang Taehyung.

Jimin terdiam melihat Taehyung di samping kanannya yang masih sedikit meringis kecil akibat tangannya yang terkilir tidak sengaja terpukul.

"Taetae eomma sudah memutuskan, sebaiknya kita batalkan saja jadwalmu besok lusa.Apa sangat sakit?"

Taehyung hanya terdiam menundukkan kepalanya lalu mengangguk pelan.

"Lebih baik tangannya patah sekalian saja daripada harus terkilir seperti itu, menyebalkan tch. " Dengus seseorang dalam hati.

My Dream

Tbc.

Hai^^
Telat up, rindu nggak? Hehe:v
Tijel seperti biasa:)
Yang harapannya Taehyung jatuh udah lalak kabulin ya;)
Typo maap yak:v
Kritik dan saran jan lupa^-^

Voment kuy^-^




my dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang