32

1.9K 182 26
                                    



"Anak ini sungguh menyusahkan, sudah penyakitan dibenci pula." Ucap namja bertubuh kekar itu sembari menyeret Taehyung sedikit kasar.

"Jangan banyak bicara, kita akan mendapatkan bagian penuh kita nanti." Sahut namja satunya yang menendang kaki Taehyung yang tersangkut di pintu masuk gedung tua itu.

My Dream

"Apa maksud orang ini?"

Seorang namja yang masih menggunakan seragam sekolahnya ini memandang layar ponselnya yang menampilkan deretan kata yang membuatnya bingung bercampur takut.

Ting!

Pesan baru didapatkannya dari nomor yang berbeda. Nomor yang tidak ia ketahui siapa pemiliknya. Foto dari seseorang yang amat ia kenal terpampang di layar ponselnya.

"H-hyung..."

Mengenggam erat ponselnya lalu berlari dari area sekolah entah kemana yang pastinya menuju suatu tempat yang mungkin akan mengakhiri semuanya. Bahkan ia lupa untuk memberi tahu teman-temannya dengan kepergiannya ini.

Tanpa sadar ia juga mengabaikan pesan baru yang diterima ponselnya, pesan dari nomor yang selalu menerornya beberapa hari ini.

My Dream

Semua yang berada di ruangan itu terdiam di tempatnya masing-masing. Seorang namja yang tengah menatap tajam laptop di depannya itu tampak menghela nafas. Ia mengedarkan pandangannya ke arah orang-orang yang ada di sana. Dahinya mengkerut tanda heran, ia baru menyadari bila ada yang kurang di ruangan itu.

"Dimana Jungkook?"

Hening, mereka pun baru menyadari bila tidak ada sosok bergigi kelinci itu diantara mereka.

My Dream

Di lain tempat, seorang namja dengan setelan seragam sekolahnya menyandar di sebuah tembok yang nampak kusam di makan waktu dengan ponsel di genggamannya. Wajah datar nan angkuh itu terpampang di wajah tampannya. Ia lalu menyimpan ponsselnya di saku celana bahannya. Tangan kanannya bergerak mengambil pisau lipat yang ada di saku almamternya. Matanya memadang tajam seorang yang terikat kaki dan tangannya serta kain yang menyumpal mulutnya. Berjongkok untuk menyetarakan tingginya, ia mulai mengarahkan pisau lipat itu mengores pipi mulus di depannya. Tidak cukup hanya di situ ia pun mengarahkan mata pisau nya ke leher dan tangan sang korban yang masih dalam keadaan tidak sadar itu dengan goresan yang kecil hingga dalam dan lebar.

"Tidak bangun juga rupanya, eoh?" ucap namja si pelaku yang memandang darah yang menempel di pisau lipatnya.

"Kurang seru jika kau tidak bangun, tunggu sebentar chingu-ya aku akan membangunkanmu." Ucap namja tadi lalu terkekeh dengan ucapannya, teman katanya? Apa bisa seorang teman menyiksa temannya sendiri?

My Dream

"Apa yang harus aku lakukan? Siapapun tolong aku!" batin seseorang dengan darah yang mengalir dari berbagai tempat di tubuhnya.

My Dream

"Appa, eomma." Jimin berlari memeluk Irene yang keadaannya sudah kacau karena berita hilangnya Taehyung ini.

"J-jimin-ie...dimana adik bungsumu?" tanya Irene setelah melepaskan pelukannya.

"Jimin juga tidak tahu, eomma. Ia tidak pulang bersama Sehun dan Mingyu."

"Lalu kemana Sungjae?" tanya Irene lagi, tidak seperti biasanya memang ia menanyakan teman-teman anaknya itu.

"Dia izin pulang, sejak istirahat pertama tadi, eomma." Jawab Sehun yang memenag sekelas dengan Sungjae dan Taehyung itu.

"Taehyung hilang sekitar jam 1 siang tadi, kapan jam istirahat pertama di sekolah, hun-ah?" tanya Siwon yang mulai mencurigai sesuatu.

"Jam 12 siang, ap-" seperti teringat sesuatu, sehun memotong ucapan lalu memfokuskan kembali matanya ke laptop di depannya.

"Jangan bilang kau lupa mengecek-nya, hyung?" ucap Mingyu yang diangguki singkat Sehun.

"Loh, gps Jungkook dan gps-nya mengarah ke tempat yang sama." Ucap Sehun lalu menatap semua yang ada di sana.

"appa akan meminta bantuan teman appa."

My Dream

Tbc.

Apa kabar?

Minal aidzin wal faidzin ya gaes, maaf telat banget ini mah hehe.

Jujur mau nulis chap ini itu aku bingung banget, bingung banget sampe aku tuh gak tahu mau nulis apa:(

Mood juga tetiba ilang gitu aja, aduh aku moodyan banget sih yah hehe

Jadi aku butuh banget kritik dan saran kalian, buat bisa lanjutin ini cerita huhuhu

Terima kasih juga yang udah ngasih saran dan semangatnya buat nulis chap ini, kata-kata kalian jujur banget bangkitin semangat aku buat nulis lagi >_< terima kasih sekali lagi, sayang kalian hehe

Banyak omong, maaf yah hehe, tetep stay buat liat kelanjutan cerita ini sampai end yah. Bye!

my dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang