"Sehun hyung apa yang akan kita lakukan?" Mingyu bertanya pada Sehun saat mereka telah sampai di depan rumah Sungjae.
Sehun menengok ke samping lalu menatap Mingyu. "Sudah kamu hanya perlu ikuti aku saja. Kita hanya akan berbincang sebentar dengannya."
"Baik Hun-ie hyung. Jadi, kapan kita akan masuk?" tanya Mingyu lagi.
"Kajja!"
Setelah mereka berdua mendapat izin dari penjaga rumah Sungjae mereka masuk ke halaman Sungjae yang cukup luas. Ingatkah kalian bahwa Sungjae berasal dari keluarga yang cukup mampu dan memiliki beberapa rumah di Seoul ini.
My Dream
"Yoon hyung menduga apa?" tanya Namjoon penasaran.
Yoongi menggaruk tengkuk lehernya yang tidak terasa gatal. Namjoon dan Hoseok menatap intens Yoongi yang nampak terlihat gugup?
"Ah... ani bukan apa-apa hehe." Kekehan Yoongi makin membuat rasa penasaran Namjoon dan Hoseok bertambah.
"Errr kamu nampak aneh hyung." Hoseok sedikit bergidik ngeri mendapat tatapan tajam dari Yoongi.
"Nanti kalian juga akan tahu, tapi bukan saat ini juga."
"Baiklah Yoongie hyung." Namjoon dan Hoseok serempak menjawab.
Suasana hening kembali menyelimuti ketiganya. Masing-masing dari mereka sibuk dengan kegiatannya sendiri-sendiri. Namjoon tengah mencari berita-berita menarik dari poselnya, Hoseok yang tengah bermain game dengan tenang, dan juga Yoongi yang tengah sibuk menggerakkan jari tangannya diatas layar ponselnya, ia nampak menyeringai setelah selesai dengan apa yang dilakukannya tadi.
Hoseok yang merasa bosan karena bermain game tanpa lawan akhirnya ia mengakhiri kegiatannya dan mengambil posisi tengkurap di atas karpet sembari memakan camilan yang disuguhkan oleh Namjoon tadi. Dengan mulut yang sibuk mengunyah, Hoseok memperhatikan kedua temannya yang masih sibuk dengan ponsel di genggaman masing-masing. Hoseok sedikit merinding ketita melihat seringai kecil yang tampil di bibir milik Yoongi. Hoseok mengalihkan pandangannya ke Namjoon yang masih fokus dengan ponselnya, raut mukanya terlihat serius yang membuat Hoseok kadang mual karenanya. Ya... Hoseok tentu saja mual karena itu pemandangan yang hampir selalu ia lihat ketika ia bersama Namjoon di kampus.
Hoseok memandang lelah keduanya, keripik yang berada dalam toples di depannya sudah habis setengah. Ia sungguh bosan dengan keadaan seperti ini. Ia kembali memandang keduanya, lebih tepatnya ke Yoongi sebenarnya. Jujur ia sangat penasaran dengan apa yang sedang dilakukan oleh Yoongi. Kdang ia mendapati Yoongi yang menyeringai, Yoongi yang nampak berpikir, dang Yoongi yang tengah mengeraskan rahangnya seperti saat ini.
Hoseok menendang kaki Namjoon pelan guna memberitahu apa yang ia lihat. Nmjoon memandang Hoseok bertanya, Hoseokpun hanya menunjuk Yoongi dengan dagunya memberitahu Namjoon. Namjoon nampak heran dengan Yoongi yang sepertinya tengah berusaha menahan amarah?
"Yoon hyung gwaenchanha?" tanya Namjoon akhirnya.
Yoongi hanya menganggukkan kepalanya dan memandang kedua temannya datar, seperti biasa.
"Apa yang sedang hyung lakukan sebenarnya? Yoon hyung terlihat menyeringai tadi dan itu membuatku sedikit takut." Hoseok mendudukka dirinya lalu meminum jus jeruknya.
"Aku hanya sedang mengirimkan pesan kepada seseorang saja." Jawab Yoongi singkat dan yang membuat Namjoon dan Hoseok bertambah penasaran akibat ucapan Yoongi tersebut.
Kling!
Ponsel Yoongi berbunyi menandakan sebuah pesan masuk. Yoongi menatap Namjoon dan Hoseok yang masih setia menatap intens dirinya, ia menyeringai di hadapan keduanya yang tentu saja membuat keduanya tambah bergidik ketakutan.
My Dream
Seorang tengah memegang ponselnya dengan tangan yang sedikit bergemetar dan pikiran buruk yang memenuhi kepalanya. Ia akhirnya mendudukkan tubuhnya setelah mematikan ponselnya dan langsung ia lempar ke single bed nya. Ia tidak pernah membayangkan perbuatannya selama ini ternyata sudah dicurigai oleh seseorang yang entah itu siapa ia pun tidak tahu. Meski kadang ia sadar bahwa cepat atau lambat kebusukannya akan tercium juga, jadi apa yang harus ia lakukan sekarang?
Menyudahi semuanya,
Atau
Melanjutkannya hingga ia merasa puas?
My Dream
Sehun dan Mingyu sudah berada di kamar Sungjae yang saat ini tengah bermain dengan seperangkat alat game miliknya. Kamar milik Sungjae memiliki ukuran yang cukup luas untuk dibilang sebagai kamar tidur pribadi itu, besar dan cukup rapi dengan barang koleksinya yang tertata rapi di meja dan lemari khusus di sudut kamar. Sehun dan Mingyu duduk di karpet bulu lembut bersebelahan dengan Sungjae yang masih sibuk dengan peralatan gamenya. Mingyu ikut bergabung setelah ditantang bermain melawan Sungjae, sedangkan Sehun ia menolak dan bilang jiaka ia sedang tidak mood bermain game.
Dilihat raut wajah Sungjae yang biasa saja dan berkesan tidak melakukan kesalahan sama sekali membuat Sehun mati-matian menahan emosinya. Ia masih mengingat pesan kakaknya untuk tidak gegabah omong-omong. Niat awalnya yang ingin meminta pertanggungjawaban dari Sungjae ia urungkan setelah melihat sesuatu yang berada di kamar Sungjae yang menarik perhatiannya. Benda yang ia perhatikan semenjak netranya ia jelajahkan ketika ia masuk ke kamar milik Sungjae tersebut. Tangannya mengambil ponsel yang berada di saku celananya dan membuka aplikasi untuk mengambil gambar. Tak hanya sekai ia mengambil beberapa gambar dari benda-benda yang menarik perhatiannya tadi. Setelah mengambil gambar yang tentunya secara diam-diam itu ia menyimpan kembali ponselnya. Ia pikir ia telah mendapat bukti yang ia cari sebelumnya.
"Sungjae-ah," panggil Sehun akhirnya.
"waeyo?"
"Kau bisa mengendarai sepeda motor, sejak kapan?" Tanya Sehun.
Sungjae menghetikan jemarinya yang masih asik menekan tombol yang berada si stick itu, namun dengan segera ia menormalkan kembali gerak-geriknya lali menjawab, "kenapa memang, ingin aku ajari cara mengendarainya?" tanyanya balik.
Sehun menatap datar Sungjae yang berada disampingnya dan jujur saja ia melihat gerak tubuh Sungjae ketika ia bertanya tadi, ia tidak bodoh omong-omong.
"Tapi kau belum mempunyai SIM bukan?"
Lagi, ekspresi wajah Sungjae yang membuat Sehun tersenyum atau lebih tepatnya menyerigai tipis yang ternyata tertangkap dipenglihatan Mingyu.
"orangtua ku yang membelikan, jadi aku pakai untuk menghargainya meskipun aku belum mempunyai SIM." Jawab Sungjae dengan nada sedikit ketus.
Hening melanda setelah jawaban Sungjae tadi, Sehun memilih diam dan mereka berdua dengan tenang melanjutkan permainan yang sempat tertunda tadi.
My Dream
Pukul 10 malan Sehun dan Mingyu memtuskan untuk pulang karena hari sudah semakin malam, setelah berpamitan dengan orangtua Sungjae mereka berdua yang hendak keluar bertemu dengan Seokjin yang baru saja pulang dari rumah sakit. Sehun mendekati Seokjin dan membisikkan sesuatu.
"Jin hyung, jaga dan perhatikan baik-baik Sungjae lebih baik lagi." Sedikit menjauh untuk melihat raut bingung Seokjin. Sehun hanya tersenyum tipis dan segera berpamitan dengan Seokjin.
"Jin hyung kami berdua pamit pulang dulu, bye bye." Ucap Sehun diikuti anggukan Mingyu.
Tbc
Hai ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
my dream
Fanfic"Sakit ini datang membunuh impianku. Aku bisa apa? Appa...eomma...Jimin Hyung...Kookie, Maafkan Tae." Start:110418 END:---?