Chapter 21

4.9K 460 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Mata gue mengerjap-ngerjap, gue langsung tersadar kalo udah tidur di atas ranjang bukan lagi di sofa, gue memiringkan tubuh gue, melihat setiap inci wajah mingyu. Mata gue masih terus asik menatap wajah tidur nya yang damai. Sampai akhirnya tangan mingyu bergerak mengambil tangan gue. Gue tertegun, pelan-pelan gue ngelepas tangan mingyu. Setelah terlepas gue memilih untuk cuci muka dan gosok gigi, baru habis itu gue turun ke dapur.

Harum nya masakan mamah udah tercium, gue makin mengikuti aroma itu. "yah.. hanmi kurang pagi ya bangun nya?" eluh gue, setelah melihat semua sarapan sudah siap.

"Kak Nami?! kakak ngap—" gue langsung menutup mulut, ah gimana bisa gue lupa, kemarin kan kak Nami udah resmi jadi istri abang, ya jelas aja dia ada disini.

"Nami yang bantuin mamah, dia bangun lebih cepat" ucap mamah, yang ngebuat gue mengerucutkan bibir.

Gue akhirnya hanya bisa menata masakan mamah di atas meja, menu sarapan pagi ini. "panggil suami masing-masing sana, sarapan dulu.." ucap Mamah.

Gue sama Kak Nami mengangguk patuh, baru aja kita berdua berbalik namun Abang gue dan Mingyu sudah terlebih dahulu menghampiri.

Mamah terkekeh, "tinggal Papah berarti, yaudah mamah panggil dulu ya" ucap mamah.

Mingyu dan Seungcheol langsung duduk, begitu juga gue dan kak Nami sembari menunggu Papah dan mamah. Gue menatap heran Kak Nami yang terduduk di depan gue sekarang, gue baru sadar kalau sekarang kak Nami pakai sweater turtleneck, ga biasa nya, dan setau gue dia ga suka.

"Kak?"

Kak Nami berdeham, "tumben banget pake sweater, sweater turtleneck lagi?"

Kak Nami langsung menatap gue, ".. kenapa.. emang ga boleh ya, lucu ko.." jawab nya gagap.

"loh bukan nya kakak ga suka pakai sweater apalagi turtleneck" Kak Nami menundukkan kepala nya.

Gue denger Mingyu terkekeh pelan, "lancar?" tanya Mingyu pada abang gue.

Gue ikut menatap abang gue, senyuman abang gue tiba-tiba mengembang, "mantap bosqu.." jawab Seungcheol.

Lagi-lagi Mingyu terkekeh, Mingyu menatap Kak Nami, "kenapa si gyu.." bisik gue.

Mingyu hanya tersenyum, dan gue hanya bisa menatap orang-orang yang ada di sini bersama gue bergantian, dan berakhir datang nya mamah bersama Papah.

"papah abis maskeran bentaran tadi," ucap papah sembari duduk.

Alis gue berkerut, sejak kapan?

"Papah pakai masker siapa?" tanya gue.

"Punya kamu lah, waktu itu ketemu di kamar, jadi papah coba deh.." jawab papah santai.

Perjodohan Kuno✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang