Chapter 33

5.1K 388 39
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gue sudah berada dalam mobil setelah tadi di buat nangis bahagia sama mingyu. Mata gue gak pernah lepas menatap mingyu yang sibuk menyetir. Gue tau dia pasti sadar gue perhatiin gini, dari tadi juga dia ga berhenti senyum.

"Kamu kenapa sih? Iya, aku tau aku ganteng.. Ga gitu liatin nya.." kekeh mingyu.

Gue yang tadi nya serius menatap mingyu, kini berdecak kesal mendengar ucapan nya, gue memukul pelan bahu nya lalu ikut terkekeh.

"itu.. tadi kamu yang siapin?" tanya gue.

Mingyu berdeham, "apa?"

"yang tadi.."

"iya aku yang siapin, tapi maaf ada campur tangan orang lain.." jawab Mingyu.

Gue tersenyum lega, gue kira mingyu semua yang siapin merasa makin ga enak gue kalo gitu cara nya, "Apa kamu ga keberatan?" tanya gue.

"enggak sayang," jawab Mingyu.

Mingyu mengusap pucuk kepala gue lembut, gue melirik ke jok belakang yang dimana terdapat bucket bunga mawar yang mingyu kasih. Gue tersenyum senang melihat nya.

Lalu mobil mingyu berhenti di sebuah bangunan yang memiliki arsitektur yang bagus, dia mengajak gue keluar dari mobil. Setelah itu, gue langsung menanyakan pertanyaan yang ada dalam kepala gue.

"honey.. Ini apa?" tanya gue

"aku ajak kamu ke museum seni, di dalam sana lagi ada pameran seni.. semua karya terbaik bakal terpanjang di dalam sana.." jawab Mingyu.

Gue berpikir sejenak, membosankan kah? duh..

"gapapa kan?" tanya mingyu lagi.

Gue mengangguk ragu lalu mingyu mengaitkan jari tangan gue dengan jari tangan nya baru setelah itu dia membawa gue masuk kedalam bangunan itu. Banyak sekali wisatawan, turis dan yang lain nya yang ingin melihat keindahan di dalam bangunan ini.

Begitu gue dan mingyu masuk kedalam nya, mata gue sudah di suguhkan dengan lukisan yang indah seperti ini itu lukisan menara pisa. Kami berjalan semakin jauh kedalam, Mingyu juga asik dengan pemandangan nya. Hingga akhirnya ia tersadar, "Aku cuekkin kamu, ya?" kaget nya.

Gue memutar bola mata, "menurut kamu?"

Mingyu terkekeh lalu memgacak-acak rambut gue, dengan cepat minyu merangkul tubuh kecil gue. Mingyu mulai menjelaskan makna dari dalam lukisan -lukisan atau karya seni lain nya. Banyak yang buat ternganga akan makna nya, terlebih ternganga atas penjelasan yang mingyu kasih.

Perjodohan Kuno✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang