Chapter 40

3.4K 307 24
                                    

Pagi-pagi sekali Mingyu sudah menatap gue dengan tatapan penuh arti, dia melipat tangan nya di depan dada lalu memperhatikan gue dari atas sampai bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi-pagi sekali Mingyu sudah menatap gue dengan tatapan penuh arti, dia melipat tangan nya di depan dada lalu memperhatikan gue dari atas sampai bawah.

"Yakin, kamu pakai pakaian kayak gitu?" tanya Mingyu dengan satu alis nya yang terangkat.

Gue kembali memperhatikan pakaian gue, dengan kemeja putih lengan panjang, juga rok span hitam selutut, Gue rasa nggak ada yang salah?

"kenapa?" tanya gue.

"gapapa, aku nggak suka aja, kenapa nggak pakai jeans aja?" ujarnya.

"maaf honey, tapi dresscode nya kayak gini," balas gue, dan mingyu berdeham.

"Ayok aku antar, kali ini aku ada meeting pagi," ujar Mingyu.

"Yaudah kamu berangkat, biar aku berangkat sama Minghao.." ujar gue, yang buat mingyu menoleh cepat.

"kenapa harus minghao? hoshi, dino, seungkwan, woozi?"

Gue menghela napas, "aku gamau ganggu mereka honey.." balas gue.

"aku udah bilang dia kok, jadi kamu berangkat aja ya..  oiya, masih ada sesuatu yang harus aku sama dia beli.." jelas gue.

Mingyu menghela napas, "Yaudah,"

Suara klakson dari luar rumah, membuat Gue dan Mingyu tersadar, mungkin aja itu klakson dari mobil Minghao, gue dan Mingyu sama sama keluar dari rumah. Dan benar aja, itu Minghao.

Minghao melambaikan tangan nya dari dalam mobil, "Hati-hati ya Hao, bawa mobil nya.." ucap mingyu keras, dan Minghao mengacungkan jempol nya.

Setelah berpamitan dengan Mingyu, gue langsung berlari mausk kedalam mobil Minghao, hal yang sama di lakukan oleh Mingyu, dia juga masuk kedalam mobil nya.

"Kenapa mingyu nggak nganter lo?" tanya Minghao.

"Gue yang minta kok,"

Minghao terdiam, lalu dia bersuara, "Lo bukan mau selingkuh sama gue kan han? gue gamau ya di bilang pebinor, kalo mau nikah sama gue ceraiin dulu mingyu nya.."

Gue langsung memukul bahu nya, yang membuat dia meringis, "bukan gitu maksud gue! aneh-aneh si lo!"

"Ya elo udah enak ada yang anter, malah minta oranglain.."

"Gue gamau dia telat aja Hao, dia punya tanggung jawab besar," jawab gue.

"Tapi lo juga tanggung jawab dia Han,"

Gue terdiam

Minghao bener

Tapi,

"Iya ya, gue paham maksud lo.. Gue seneng kok bareng lo gini," katanya.

[...]


Semua mahasiswa atau mahasiswi di kumpulkan di tengah lapangan, gue masih sama minghao sedari tadi, dan sekarang temen temen gue juga ikut gabung.

Perjodohan Kuno✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang