Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"besok pagi kita berangkat honeymoon.."
Itulah kira-kira kalimat mingyu yang buat gue ga bisa tidur semaleman. Gila aja, dengan enteng nya dia ngomong kayak gitu. Sementara gue sama sekali belum masuk-masukin baju ke dalam koper.
"Hanmi.. ayo, taksi nya udah nungguin" pekik mingyu dari luar kamar.
Gue berdecak kesal, gue masih sibuk memasukkan barang-barang ke dalam koper. Dan kalian tau, kita cuma bawa satu koper dengan isi baju yang sedikit, dan gue sangat mementingkan baju yang akan di pakai di pesta pernikahan wonwoo dan yoona.
Mingyu terkekeh sambil mengambil alih koper nya, lalu menggandeng gue keluar rumah. Tak lupa mengunci rumah. Baru kita berdua bisa masuk kedalam taksi dengan tenang.
"mereka udah nungguin kita di sana.." ucap Mingyu.
"mereka siapa?"
"temen-temen kamu lah siapa lagi, dan yang pasti Keluarga kita" jawab Mingyu.
"loh, kok mereka bisa tau? ini kan mendadak?" tanya gue bingung.
"kamu curang ya, masa mereka di kasih tau duluan dari pada aku?" kesal gue.
Mingyu mengusap-ngusap kepala gue, lalu dia menarik kepala gue untuk bersandar di bahu nya, "sini tidur bentaran, kasian banget semalem cuma tidur sebentar" ucap mingyu.
"iya, gara-gara kamu." Gue mulai memejamkan mata.
Tidak tertidur sepenuh nya, hanya memejamkan mata saja. Rasa nya cukup, lagi pula rasa kantuk nya belum melanda. Pikiran gue terus melayang, setau gue kita bakal pergi ke itali, yang pasti ke pesta pernikahan wonwoo dan yoona.
Gue tersenyum, masih terus merasakan kenyamanan bersandar di bahu mingyu. Selama di perjalanan, gue enggan membuka mata, terlalu sibuk dengan kenyamanan yang mingyu kasih. Sampai akhirnya mingyu menepuk-nepuk pipi gue. Mungkin dia ngira gue tidur. Gue langsung membuka mata secara perlahan.
Mingyu mengeluarkan koper nya dari bagasi, tak lupa membayar taksi nya. Dia menggandeng gue, dan membawa gue ke tempat dimana, keluarga dan temen-temen gue nunggu. Hingga akhirnya gue melihat, sosok Mamah dari kejauhan.
Gue dan mingyu langsung menghampiri, gue berjalan mendekati Mamah, semua nya sudah kumpul, namun gue rasa ada yang kurang.
