Chapter 34

4.8K 350 21
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gue mengerjap-ngerjapkan mata, merasakan kedinginan yang semakin menusuk, Pipi gue memanas seketika melihat wajah mingyu yang tertidur pulas di samping gue. Apalagi membayangkan yang semalam kita lakuin.

Gue memilih untuk masuk kedalam kamar mandi, membersihkan seluruh badan gue, setelah itu gue memilih pakaian yang layak gue pakai di banding dengan pakaian yang semalam gue pakai.

Rasa dingin nya kembali menusuk, gue melihat jam yang ternyata masih pukul tiga dini hari. Dan pantes aja di luar hujan, gue memilih untuk kembali membaringkan tubuh gue di atas ranjang.

Memandang wajah mingyu yang damai, wajah mingyu yang sekarang di pandang, sangat berbeda dengan mingyu yang semalam, mingyu bener bener nunjukin sisi beda nya ke gue.

Tapi satu hal yang masih terus terus gue pikirin.. setelah kejadian itu. Gue bener-bener khawatir, sekaligus harap harap cemas.

Dan gue memilih untuk kembali memejamkan mata di samping mingyu, menarik selimut sampai dada.



























Suara air dari dalam kamar mandi buat gue terbangun dari tidur, mingyu gaada di samping, berarti sudah jelas orang dalam kamar itu adalah mingyu. Benar kan, mingyu keluar dengan handuk yang lilitkan di bawah, membiarkan atas nya terbuka begitu saja.

oh, damn tuan kim.

Kenapa gue jadi gerah, sekarang jam berapa?  pukul tujuh pagi. Dan gue mandi pukul tiga, waktu nya bisa di bilang tidak terlalu lama. Tapi kenapa rasa nya gerah sekali, padahal ac di ruangan ini cukup dingin.

Gue langsung bangkit dan menuju kamar mandi, gue membersihkan kembali tubuh gue, serta membasahi rambut gue. Setelah selesai gue keluar dengan bathrobe abu-abu milik gue, dan mingyu sudah lengkap dengan pakaian nya. Kenapa pakaian nya cukup santai? apa dia ga berniat ngajak gue jalan jalan lagi?

Mingyu menyuruh gue untuk menghampiri, gue bingung namun tetap mengikuti perintah nya. Lalu mingyu menyuruh gue duduk di depan meja rias. Dia mulai mencari sesuatu, dan mengeluarkan hair dryer dari dalam laci, dia mulai menyambungkan nya dengan stop kontak, setelah itu dengan telaten mengeringkan rambut gue dengan benda itu.

Gue bisa lihat pantulan mingyu dari cermin, gue tersenyum melihat mingyu yang asik dengan rambut gue, Mingyu nyium wangi rambut gue dalam-dalam buat gue merasa sensasi yang aneh.

Tiba-tiba mingyu memutar arah kursi nya menjadi menghadap nya, lalu mingyu meraih dagu gue, wajah nya semakin mendekat, jantung gue bener-bener ga karuan dan gue memilih untuk menutup mata.

Perjodohan Kuno✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang