Part 12

7.9K 240 21
                                    

Haiii....
Aku kembali, maaf jika banyak typo.
Dan jika ingin membantu silahkan tandai jika terdapat kesalahan.
Thanks.....

Oh iya, itu diatas bonus pict Salsha, gimana cantik gak?

Happy Reading 🎉🎉🎉






" Apa syaratnya?! " tanya Salsha cepat.

" Syaratnya lo harus ikutin semua kemaunan gue, " ucap Iqbaal santai.

" Dih siapa lo? presiden bukan nyuruh-nyuruh. Ogah, gue gak mau! " Gila saja Iqbaal menyuruh dia mengikuti semua kemauannya, kan gila. Dia pikir dia siapa? temen aja bukan.

" Yaudah kalo gak mau, novelnya jadi punya gue. " Iqbaal melangkah pergi dan meninggalkan Salsha.

"Eh, eh, ck. Dasar cari kesempatan dalam kesempitan, yang lain dong syaratnya. Enak di lo nya kalo itu syaratnya, " ucap Salsha sambil mendengus kesal.

Iqbaal tampak berpura-pura berfikir, padahal aslinya tidak. Malahan dia sedang terseyum dalam hati melihat ekspresi Salsha. Tunggu, Iqbaal terseyum? tidak salah. Entah lah akhir-akhir ini Iqbaal lebih sering tersenyum.
" Gak ada, iyain aja kenapa. Lagian syarat ini berlaku cuman sampai satu minggu. " Iqbaal memandang Salsha lalu mengangkat satu alisnya pertanda "gimana? ".

Dan akhirnya Salsha mengangguk mengiyakan syarat yang diberikan oleh Iqbaal.
" Oke! gue terima syaratnya ,tapi cuma untuk satu minggu, inget! satu minggu gak lebih, kalau kurang gak pa-pa. Dan sekarang minta novel gue, " ucap Salsha dan Iqbaal menyerahkan novel milik Salsha kepada pemiliknya.

Setelah mendapatkan novelnya, Salsha berjalan meninggalkan Iqbaal yang ada didepannya.

" Lo mau kemana? " tanya Iqbaal yang membuat langkah Salsha berhenti.

" Mau balik lah, " jawab Salsha tanpa menoleh sedikit pun kebelakang.

" Enak aja langsung balik. " Iqbaal menghampirinya dan berdiri tepat dihadapan Salsha.

" Bayar dulu lah, tadi gue yang bayar novel lo. Sekarang gue minta ganti, " ucap Iqbaal dan menyodorkan tangannya didepan Salsha.

Dan Salsha hanya melihatnya dengan tatapan tak percaya, dan Iqbaal sudah tahu pasti Salsha tidak akan mau menggati uang Iqbaal.

"What?! enak aja lo minta duit ganti. Kalau lo gak nyuruh gue ikutin kemauan lo baru gue bayar, lah ini udah nyuruh masih aja minta duit. " Emosi Salsha sudah di ubun-ubun untung saja dia tidak bawa golok kalau saja dia bawa pasti sudah Salsha bacok leher Iqbaal.

"Becanda kali, biasa aja kenapa. Udah ayo balik," Iqbaal menarik lengan Salsha menuju area parkir.

Salsha yang ditarik oleh Iqbaal hanya diam dan mengikuti langkah Iqbaal dari belakang.
"Ayo naik," ucap Iqbaal yang disusul naiknya Salsha ke atas motornya.

Perjalan pulang mereka sedikit berbeda, karena diwarnai dengan percakapan-percakapan kecil mereka.

"Makasih," ucap Salsha ketika sudah sampai di rumahnya. Iqbaal hanya mengangguk dan menghidupkan lagi motornya, bersiap untuk pergi.

"Hati-hati," ucap Salsha pelan, sampai seperti sebuah bisikan.

"Bilang apa lo tadi?" tanya Iqbaal.

"Enggak! gak bilang apa-apa kok, " jawab Salsha cepat.

"Jangan bohong," ucap Iqbaal dengan menatap manik mata Salsha tajam.

"Siapa yang bohong coba, udah sana pulang!" Salsha salah tingkah sendiri di tatap seperti itu oleh Iqbaal.

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang