part 18

7.2K 235 15
                                    

Kemarin aku kasih foto Salsha yang cute,
sekarang gantian Iqbaal yang cute.
Kalau ada TYPO tandain yaaa....
Happy Reading💐

Rapat sudah selesai, dan hasilnya semua setuju dengan pendapat Fakhri dan Bimo. Tentu saja, semua itu tak lepas dari perdebatan-perdebatan kecil, karena perbedaan pendapat. Tapi, semua pengurus OSIS dapat mengatasinya dengan baik, tanpa harus ada pertengkaran.

Salsha keluar dari ruangan yang menurutnya tidak ada udara sama sekali. Ia lelah sekali, di tambah sekarang sudah sore. Salsha sangat malas jika harus naik angkot sendirian. Ditambah ia harus berjalan lagi dari simpang kompleknya, sangat melelahkan.

Jika ingin naik ojek online uangnya tidak cukup, masalahnya tadi ia tidak ingat kalau sekarang rapat OSIS. Jadi Salsha berniat ingin pulang dan memesan ojek online. Lalu pesan dari Iqbaal masuk, dan mengingatkannya bahwa rapatnya akan segera dimualai.

Ingin dicancel, tapi tukang ojeknya sudah sampai di hadapan Salsha. Otomotis Salsha harus membayar oom ojol sebagai ganti rugi. Mana bayarnya full bukan setengah, jadi Salsha rugi besar. Sial memang.

Sekarang ia harus menunggu angkot atau bis yang melewati halte sekolahnya dengan sabar. Salsha tidak suka menunggu yang tidak pasti. Kalau sudah seperti ini biasanya ia akan minta jemput Karel, tapi masalahnya handphonenya mati.

"Sial banget sih! " kesal Salsha.

Pengen nebeng sama teman-temannya yang lain, tapi Salsha bingung. Karena ia tidak memiliki teman selain Cassie, Steffi dan Karel. Salsha memang mengenal teman sekelasnya, tapi sudah dapat dipastikan mereka semua sudah pulang.

Salsha kesal sendiri jadinya. Ada niatan untuk jalan kaki karena tidak ada satupun angkutan umum yang lewat sejak tadi. Namun, langkahnya terhenti karena sebuah motor berhenti tepat di hadapannya.

Salsha sudah tahu dia siapa, jelas dan pasti dia Iqbaal. Salsha sudah hapal bagaimana bentuk motor dan helm Iqbaal.

"Bareng? " ucap Iqbaal tanpa membuka helm full face nya. Dia hanya membuka kacannya dan nampaklah mata elang milik Iqbaal.

Tanpa basa-basi lagi, Salsha segera menghampiri Iqbaal dan langsung duduk di motor Iqbaal. Diam-diam Iqbaal terkekeh karena tindakan Salsha barusan.

"Siap? " tanya Iqbaal memastikan.

"Siap! " jawab Salsha dengan semangat 45.

Dapat tebengan gratis itu bukanlah hal yang disukai Salsha. Karena ia tidak suka jika memiliki hutang budi, ia akan merasa harus membayarnya agar merasa tenang. Tapi itu tidak berlaku sekarang, yang Salsha pedulikan sekarang hanyalah sampai rumah.

Di perjalanan mereka tidak berbicara sama sekali. Sampai akhirnya Iqbaal mengantar Salsha tepat di depan gerbang rumahnya.

"Makasih, " ucap Salsha dengan sedikit tersenyum lega karena ia sudah sampai di depan rumahnya sekarang.

Iqbaal hanya mengangguk pelan lalu melajukan motornya tanpa berpamitan kepada Salsha. Yang ditinggalkan sendirian di depan rumah hanya melongo tidak percaya. Salsha sudah memvayangkan Iqbaal akan berbasa-basi dengan Salsha. Tapi ini? menghidupkan klakson saja tidak.

Salsha menghentakkan kakinya kesal. Salsha berniat masuk ke rumahnya lalu memulai ritualnya, untuk menghilangkan kuman-kuman yang ada di tubuhnya setelah seharian beraktifitas.

"Astagfirullah! " Salsha terkejut bukan main saat mendapati remaja lelaki yang tengah berdiri tepat di belakangnya.

"Cie yang dicuekin. "

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang