Part 33

5.3K 171 25
                                    

"Dekat bukan berarti saling terpikat. Selalu bersama bukan berarti saling suka. Dan, selalu menjaga bukan berarti saling cinta."







🌷HAPPY READING🌷










"Sumpah Sal, lo makin lama makin lengket aja sama Iqbaal."

Salsha menatap Steffi aneh. Makin lengket? memangnys Salsha lem?

"Biasa aja," kata Salsha menanggapi.

"Biasa apanya! pegang-pegangan tangan biasa. Gue lihat ya, tadi waktu di kantin." Bukan hanya Steffi, kini Cassie juga ikut-ikutan.

"Kalian berdua mata-matain gue?" tanya Salsha kaget.

"Satu kantin juga ngeliat kali Sal, lo berduan sama Iqbaal. Hati-hati punya haters lo entar," celetuk Steffi.

Tuh kan benar, semua yang ada di kantin memperhatikan mereka. Salah, memperhatikan Iqbaal lebih tepatnya. Salsha tidak habis pikir, seberapa banyak fans Iqbaal sampai selalu menjadi pusat perhatian.

Lalu apa urusannya dengan haters? Memangnya Salsha siapa sampai harus punya haters seperti yang dikatakan Steffi. Dia bukan artis, bukan anak artis, Salsha hanya murid biasa. Itulah yang Salsha pikirkan tentang dirinya.

"Emangnya kenapa gue punya haters?" tanya Salsha bingung.

"Yah Sal, lo cantik-cantik bego ya." Cassie nampak kesal saat Salsha masih bertanya kenapa.

"Kok lo ngegas sih Cas?" tanya Salsha tak terima.

"Abisnya lo bikin gue geregetan!"

"Udah lah, gak usah berantem. Gelut aja!" kata Steffi seenak jidatnya.

"Ini lagi, ngomporin." Salsha menatap Steffi tajam, yang ditatap seperti itu hanya nyengir-nyengir tidak jelas.

Seperti hubungan Iqbaal dan Salsha tidak jelas.

Apa? Iqbaal?

Apa harus Salsha mengingat Iqbaal terus? Sepertinya hari ini dirinya maupun pikirannya tidak bisa lepas dari Iqbaal. Menyebalkan.

"Iqbaal itu banyak penggemarnya. Nanti kalau sampai kalian jadian, gue gak tahu bakal gimana." Steffi menatap Salsha sekilas, lalu melanjutkan kalimatnya lagi. "Tapi kayaknya banyak yang gak setuju, soalnya yang suka sama Iqbaal dan Lo pada agresif."

"Suka sama gue? siapa?"

"Banyak lah! lo gak lihat tuh setiap kali lo jalan? Yang liatin lo selapangan!" kata Cassie. Entahlah, hari ini sepertinya Cassie sedang PMS. Bawaanya emosi mulu.

Salsha merasa Cassie benar-benar mengada-ada. Karena Salsha yakin hal seperti itu tidak lah nyata. Cassie memang terbilang cukup lebay jika urusan seperti ini.

"Ngibulnya kebangetan," kata Salsha dan menggelengkan kepalanya heran.

"Lah, dibilangin ngeyel," ucap Cassie masih mempertahankan pendpatnya tentang Salsha.

"Cuma liatin doang kan? bukan suka." Salsha menatap Cassie dan Steffi. "Gak semua yang lihat gue sambil senyum itu beneran suka, siapa tahu mereka cuma masang topeng aja."

Kedua sahabat Salsha menatap gadis itu aneh. Kenapa Salsha bisa menjadi bijak seperti ini. Mungkin memang belum bijak, tapi Salsha sangat jarang berbicara seperti itu. Paling-paling juga copy quotes di instagram.

"Kenapa lo sok bijak?" tanya Steffi bingung.

"Gue emang bijak kali," jawab Salsha sekenanya.

"Bijak, Bau Ikan Jijik Aku Kampret!"

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang