18

781 59 11
                                    

"Tidak mungkin! Bagaimana bisa?" tanya Alden yang sangat terkejut mendengar perkataan Dennis. Sedangkan Chaiden hanya diam tidak peduli. Sedari dulu, ia tidak pernah menyukai para Iblis yang membuat tuan mereka, yaitu Ayah Dennis meninggal.

"Meskipun kau tidak percaya. Tapi, itu adalah kenyataannya. Mereka bertiga telah di bunuh oleh Kazuma, Ittoki, dan Eka di perang beberapa tahun lalu," jelas Dennis datar.

"Wow ... Ketiga orang itu cukup hebat karena bisa membunuh ketiga iblis sialan itu," ucap Chaiden takjub.

"Jadi, laporannya?" tanya Dennis datar. "Ah, benar. Kami telah membereskan semua arwah jahat yang tersisa. Tapi, kami tidak membereskan arwah jahat di bagian utara," jelas Alden.

"Jadi Dennis, kata Alden kau telah memerintah seseorang untuk membersihkan arwah jahat di bagian utara. Memang siapa yang kau perintah?" tanya Chaiden penasaran.

"Siapa lagi, tentu saja kedelapan orang tadi," jawab Dennis santai. "Apa?! Kau memerintahkan pangeran iblis berserta seven deadly sins? Bagaimana bisa? Dan kenapa pangeran itu memanggilmu kakak?" tanya Chaiden terkejut.

"Karena aku reinkarnasi kakaknya, itu saja," jelas Dennis santai.

Chaiden hanya terdiam. Ia tidak bisa berkata-kata lagi mendengar perkataan temannya ini. Memang ia sendiri sudah tahu jika sekarang kerajaan Iblis telah di pimpin oleh Dennis. Karena semua itu ada di data Shadow.

"Dennis, makanannya sudah siap. Bagaimana jika Alden dan Chaiden juga ikut makan malam bersama kami. Aku sudah menyiapkan makanan spesial," ucap Eka yang baru saja datang di ruang tamu dengan ceria.

"Tidak, terima kasih. Nyonya Eka, kam--"

"Kalian harus ikut. Setelah makan malam, aku akan membicarakan sesuatu yang penting dengan kalian," potong Dennis santai. Membuat Alden dan Chaiden hanya terdiam lalu menganggukkan kepalanya.

***

Semua orang di meja makan menjadi terdiam menatap kearah Alden dan Chaiden yang duduk di bagian ujung meja makan dengan tegang. Ada perasaan tidak senang dari Raven dan pasukannya, dan ada rasa penasaran dari Alvin dan yang lainnya.

"Kenapa kalian diam saja?" tanya Dennis bingung. Membuat yang lainnya langsung tersadar dan segera menyantap makanan mereka dengan senang.

Alden dan Chaiden juga ikut menyantap makanan mereka. Suasana yang awalnya tenang. Tiba-tiba menjadi ramai dan ceria. Ling dan Linuz yang duduk di dekat Chaiden dan Alden terlihat beberapa kali berbicara dengan mereka.

Membuat Dennis tersenyum kecil. Eka yang menyadari itu menjadi tersenyum lembut. "Ada apa, Dennis?" tanyanya. "Tidak, aku hanya berpikir. Tanpa sadar. Rumah yang awalnya hanya ada aku dan Valika seorang. Bagaimana bisa menjadi seramai ini," jelas Dennis.

Eka tersenyum lembut lalu menyentuh tangan Dennis. Memberikan kehangatan. Membuat Dennis menatapnya. "Kau tidak sendiri lagi, Dennis. Kami ada bersamamu," ucap Eka.

"Ya, kau benar," ucap Dennis senang lalu menatap kearah keluarganya yang sedang bercanda dengan senang.

***

Setelah selesai makan malam para seven deadly sins kembali ke dunia lain untuk melihat keadaan kerajaan yang hanya ada Luis. Iblis yang pernah menjadi satu dengan buku peninggalan orang tua Dennis dan sekarang menjadi kepala pelayan di kerajaan Iblis kembali.

Raven sedang bersama dengan Ittoki, Alvin, Aki, dan Linuz di ruang tamu. Kazuma sedang membaca komik di ruang tamu. Eka, Valika, Ling, dan Andy sedang membersihkan meja dan piring kotor.

INDIGO 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang