Chapter-19

4K 212 18
                                    

Dua bulan terasa berlalu begitu cepat. Baby Riez semakin tumbuh dan sehat tentunya. Ali maupun Prilly begitu ekstra menjaga putra semata wayang mereka,jikalau Ali sibuk,atau Prilly sibuk maka baby Riez akan di jaga oleh kelima kepala pekerja di mansion ini,siapalagi jika bukan Ainun,Eemhy, Lisa,Yani dan juga Nita. Mereka berlima bahkan lebih mengutamakan baby Riez ketimbang mengurus anggotanya. Ali tidak marah sama sekali,justru ia senang,anaknya di jaga penuh perhatian dan kasih sayang.

"Loh Ainun,Prilly mana,kok Riez sama kamu" Ali yang baru saja pulang dari kantornya,tampak heran melihat Ainun menggendong Riez, biasanya jika ia pulang,Prillylah yang menggendong Riez sambil menunggu kedatangannya. "Itu Tuan, Prillynya lagi masak, tadi sudah saya larang. Katanya sih special" Jawab Ainun sambil menepuk nepuk pelan pantat Riez. "Oh begitu, ya udah. Saya ke kamar dulu. Bilang saja sama Prilly, kalau saya lagi ganti baju sekalian mandi" Ainun pun mengangguk mendengar ucapan majikannya itu. Setelah Ali berlalu, Riez sama sekali tidak tidur, ia justru asyik mengemut jarinya itu. "Astaga, baby Riez gak bobo ya. Kirain udah bobo" Ucap Ainun sambil terkekeh. Baby Riez menghiraukan Ainun, bayi kecil itu masih terus mengemut jarinya sambil mengedipkan matanya,sangat menggemaskan.

Prilly baru saja tiba di ruang keluarga,tampaknya ia sudah selesai menyiapkan makan malam untuk dirinya,suaminya dan juga para pekerja. Di Mansion ini,terdapat dua meja makan yang jumlah kursinya masing masing dua puluh. Bayangkan saja,begitu banyak pelayan yang bekerja di mansion ini. "Kak Ainun,Ali udah pulang?" Tanya Prilly yang baru mendudukkan pantatnya di sofa dekat Ainun yang menggendong Baby Riez. "Iya Prill. Tuan lagi ke kamar. Katanya ganti baju sekalian mandi" Prilly hanya mengangguk paham.

"Oooeekkk oooeeekkk"

Suara melengking milik Riez mengagetkan Ainun dan juga Prilly secara berjamaah. Bayi gembul itu tidak segan segan menangis kencang jika sudah lapar. "Astagafirullah,kaget saya" Ainunlah yang paling kaget,toh baby Riez berada di gendongannya. "Hahaha aduh maaf ya Kak, baby Riez emang gitu" Prilly langsung mengambil alih baby Riez,untuk menyusui bayi gembul itu. "Aku wajarilah Pril,suara bundanya aja kayak toa masjid kan" Mendengar ucapan Ainun Prillypun terkekeh memamerkan gigi putihnya. "Kak Ainun bisa aja, dari lahir suara Prilly emang kayak gini. Gak bisa di kurangin volumenya" Tuturnya tertawa. "Kamu ini ada ada saja. Sudah susui dulu bayi kamu. Kakak mau bantu pelayan dulu mindahin makanan. Pasti kamu cuma masak doang kan?" Prilly mengangguk dan lagi lagi terkekeh,Ainun sudah tau kebiasaan Prilly yang hanya memasak tanpa memindahinya kemeja makan.

Setelah Ainun berlalu,terlihat Ali turun dari tanggan menggunakan kaos putih dan celan hitam panjang. Prilly yang melihat suaminya hendak menghampiri,cepat cepat menyudahi memberikan ASI kepada Baby Riez. Prilly malah berjalan mendekati Ali,dengan Baby Riez memakai gendongan pink padahal cowok. Harini Prilly tampak cantik,bak remaja SMA. Menggunakan baju hitam dengan dua kancing atasnya terbuka dan juga rambut yang ia ikat asal asalan. Bahkan dengan semangat menghampiri Ali.

Ali yang tau istrinya bakal menghampirinya, lebih memilih duduk di tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ali yang tau istrinya bakal menghampirinya, lebih memilih duduk di tangga. Kan kasihan jika istrinya kecapean berdiri apalagi sedang menggendong bayinya.

Perjuangan Sebuah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang