Chapter-6

4.4K 235 1
                                    

Kehidupan itu memang terkadang sangat sulit untuk di jalani.Banyak rintangan dan halangan yang harus kita tau bagaimana cara untuk mengatasinya,tangis,canda dan tawa akan trus berputar dalam roda kehidupan manusia.Takdir Tuhan tidak akan pernah menyengsarakan umatnya,karena Tuhan tau manusia butuh diuji.Begitulah yang di alami sepasang remaja yang terjebak akan kepercayaan besar terhadap sahabatnya.Ali dan Prilly terpaksa harus hidup serba kekurangan, demi untuk menghidupi buah hati mereka yang masih belum lahir.Ali bekerja banting tulang,demi mencari sesuap nasi walaupin hanya bekerja sebagai OB.Sedangkan Prilly, dulunya gadis yang manja,sekarang harus hidup lebih sabar dengan menjadi istri dan calon ibu kelak.

Suasana rumah kontrakan yang Ali Prilly tinggali memang tidak begitu bagus,tapi cukup untul di tinggali.Tetangga merekapun juga pada baik.Dan itupun membuat Prilly tidak cemas jika Ali tidak ada di rumah.Seperti sekarang ini,Prilly sedang di temani seorang ibu beranak 2 alias tetangganya sendiri.Biasalah calon ibu suka kepo dengan makanan apa saja yang baik untuk ibu hamil dan apa saja sih pantangannya. "Kak Vivi waktu hamil Dede Fitri itu biasa ngidam nggak sih?" Tanya Prilly begitu ingin tahu perihal tentang kehamilan Vivi dulu.Vivi itu tetangga Prilly,tinggalnya berseblahan sama rumah kontrakan Ali dan Prilly,Prilly lebih suka manggil Vivi dengan sebutan Kak,biar lebih sopsn katanya.Memang sih Vivi itu punya balita,masih umur 1 tahun, jadi wajar Prilly nanya sebagai pelajaran gitu maksudnya. "Ya biasalah Dek,bahkan dulu Mas Roni pernah kakak suruh manjat pohon kelapa loh,gara gara ngidam kelapa mudah" Vivi terkekeh menceritakan masa masa ngidamnya pada Prilly. "Masa sih kak? Trus Kak Roni gimana?" Prilly juga tampak serius mendengarkan cerita Vivi,mungkin bagi Prilly ini perlu untuk di ketahui. "Ya Mas Roninya mah awalnya gak mau gitu. Kan itu malam hujan trus ada petir juga. Tapi kan,Kakak pengen banget kelapa muda.Orang dulu juga bilang kalo istri hamil trus ngidam,tapi gak di teruti bayinya bisa ngeces alis ileran" Sontak Prilly bergidik ngeri mrndengar kata ileran itu,apa jadinya jika anaknya ileran. Pokoknya kalau Prilly ngidam harus ngasih tau Ali.

"Ckckckck jadi Kak Roni ngambil kelapa muda gitu kak?Itu mah ngidam sambil nyiksa suami hahaha"

"Ya mau gimana lagi Pril,kakak kepengen itu sih hehehe.Eh Pril mau tau gak pantangan gitu kalau lagi hamil.Ini Kakak di beritahu sama keluarga sih" Tawar Vivi penuh semangat.

"Boleh kak aku juga pengen tau" Prilly spontan jawab boleh.Kadang Prilly berkhayal jika mamanyalah yang akan menceritakan tetang kehamilan.Tapi sayang takdir berkata lain,takdir tidak memenuhi permintaan Prilly. "Jadi gini orang hamil itu dilarang berkendara terlalu lama apalagi yang hamil muda kaya kamu.Juga orang hamil gak boleh makan nanas,karena bisa buat janin keguguran. Boleh sih mengomsumsi nanas,tapi sedikit aja.Kalau banyak bisa berakibat fatal,durian juga loh,itu agak mirip sama nanas.paling enggak makan durian saat hamil bisa buat tubuh panas,jadi hindarilah.Sering sering minum air putih, biar bayinya gak kekeringan. Itu di anjurkan banget loh" Begitu terlihat di wajah Prilly menyimak info yang di berikan Vivi begitu serius.Setidaknya ada Vivi yang memberikan info.

"Huh syukurlah aku tau pantangan itu dari kakak.Trus hal bergizi untuk bumil apa aja kak?" Bukan pantangan aja yang ingin Prilly ketahui seputar kehamilan, tapi juga makanan apa saja yang buat janin dan ibunya sehat. "Kalau makan bergizi, kamu harus lebih banyak mengomsumsi buah buahan,seperti apel gitu, ya banyak kandungan airnya Pril.Trus air kelapa juga bagus tuh buat bumil kayak kamu, bisa buat kulit bayi bersih pas lahir. Nah paling penting yoga gitu,ya simple aja sih gak udah yang sulit" Prilly terteguh mendengar penjelasan Vivi yang begitu detail dan terperinci menurutnya.Ia begitu bersyuku kepada Allah,karena dari musibah dan incident,Allah masih memberinya hikmah, kesabaran dan ketabahan dalam menjalani ujianNya.

*

Peluh keringat kian membasahi tubuh tegap Ali, seragam OBnya juga kini telah basa oleh keringatnya.Pekerjaan yang sederhana dan gaji sederhana tidak pernah membuat semangat Ali berkurang.Justru dari semua inilah Ali belajar menghargai betapa pentingnya usaha dan kerja keras itu. "Ali tolong buatkan 3 cangkir Teh ke ruangan B buat karyawan yang paling depan" Teriakan kepala OB sontak membuat Ali menoleh dan mengangguk tersenyum.

Perjuangan Sebuah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang