Ali yang masih terlihat mengontrol denyut jantungnya lebih memilih untuk membasu mukanya terlebih dahulu, buka karena Ali sedang jatuh cinta, tapi Ali masih sangat kaget dengan incident barusan. "Astagafirullah, kenapa gue bisa seceroboh ini?gimana coba kalau Prilly lihat, pasti terjadi kesalahpahaman nih" Segeralah ia turun dengan wajah masih terlihat pucat.
Di ruang makan sudah terlihat Prilly dan Aurel yang sama sama sibuk menyiapkan segala lauk pauk dan juga minuman. Namun,satu yang sangat terlihat aneh, wajah Prilly tiba tiba pucat pasih, bibirnya bergetar seolah olah menahan sakit. 'Please jangan sekarang' batin Prilly seolah olah menjerit. Serangan kanker otak yang ia derita membuat tenaganya terkuras, andaikan ia bisa hilang sekejap saja untuk membasmikan sakit itu, pasti akan Prilly lakukan. Tapi sayang, itu hanya khayalan semata yang tidak akan jadi nyata. "Rel, lo nemin Riez sama Ali makan ya, tiba tiba gue ada urusan mendesak" Prilly menepuk pelan bahu Aurel yang masih menyediakam ayam goreng dan rendang di meja makan. "Lah Prill kok mendadak banget sih,ini ceritanya gimana?" Aurel sampai heran melihat tingkah aneh Prilly,biasanya sahabatnya itu tidak akan membuat acara atau semacamnya secara tiba tiba. "Udah turuti aja, ini penting banget. Jaga Riez ya, gue juga mau ngomong sama Ali" segera Prilly berlari menuju suaminya yang juga berjalan ke arahnya.
"Sayang aku pamit dulu ya,ada urusan mendadak. Jaga Riez ya" sebelum berangkat Prilly mencium pipi Ali sambil tersenyum lebar walaupun kenyataannya Prilly seolah olah akan mati di makan oleh sakit kepala yang begitu dasyatnya. "Loh kemana coba?" Tanya Ali yang tampak heran dengan tingkah istrinya. "Ada pokoknya, gak lama kok aku bakal pulang,jaga Riez ya" Tanpa mendengar penjelasan Ali, Prilly berlari menuju mobil pribadi miliknya sendiri. Ya tujuan utamanya adalah Rumah Sakit.
Flasback on
Seminggu yang lalu Prilly mendapat telpon dari Salsa,ya Dr.Salsa kakak dari Aurel. Katanya Prilly harus kembali ke rumah sakit untuk lebih mengutamakan pemeriksaan kanker otak yang ia derita. Semakin hari rasa sakit yang ia derita menguras seluruh tenaga, bahkan merusak batin, jiwa dan raganya. Prilly seolah olah berada di fase yang sangst sulit di dalam hidupnya, ia hampir saja ingin putus asa saja,tapi adanya Riez dan Ali kembali menggali semangatnya yang hampir pupus. Memang benar tidak ada yang tau mengenai penyakitnya,bahkan suaminya sendiri tidak tau,Prilly benar benar menyembunyikan semua kesakitannya dari orang orang yang ia sayangi.
"Kata kak Salsa gue harus kembali ke rumah sakit seminggu lagi. Soalnya sakit kepala gue tiba tiba menyerang dan gak kena waktu, dan obat penangkalnya cuma bertahan seminggu" Prilly memejamkan matanya,berusah menerima semua takdir pahit yang ia alami sekarang, berusaha menerima kenyataan ada kanker yang harus ia lawan dengan penuh tenaga.
"Tuhan,jika memang kau telah menulis takdirku cukup sampai di sini,aku ikhlas,tapi ku mohon sebelum aku pergi hadirkanlah rasa cinta Ali untuk seseorang yang memang benar benar engkau Ridhoi Tuhan,dan kasih sayang tulus seorang ibu sambung untuk Riez" air mata Prilly menetes seketika,rasanya udara di sekitarnya habis perlahan lahan,dadanya tiba tiba merasa sesak mengetahui bahwa kenyataannya cepat atau lembat ia akan pergi.
Salsa juga berpesan kepada Prilly,seminggu kedapannya jika obat yang Prilly komsumsi sudah habis dan sakit kepala itu menyerang, Prilly harus segera datang ke rumah sakit.
Flashback off
Dengan tenaga yang masih Prilly punyai, ia menyetir mobilnya dengan kecepatan rata rata, jujur saja tubuhnya saat ini benar benar lemah, bahkan untuk menggenggam stir mobil tulang Prilly rasanya mau patah saja. Beruntung Bandung hari ini tidak terlalu macet, jadi perjalanannya menuju rumah sakit lebih cepat. 'Bertahan Pril' batinnya ikut menjerita menyemangati dirinya yang benar benar rapuh.Keringat bercucuran membasahi pelipisnya, rasa denyutan yang teramat hebat menghantam kepalanya,apalagi di sertai rasa mual.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan Sebuah Cinta
RomanceBagaimana jika di saat kalian sedang bersungguh sungguh belajar di sebuah kampus,kalian malah mendapat accident? Saat itu Renaldo Alifarzha Axello atau nama panggilannya itu Ali begitu dengan antusias belajar mengenai dunia bisnisnya usia yang mas...