Chapter-4

5K 274 12
                                    

Suasana kantor perusahaan Pt.Axello tiba tiba menjadi tegang.Pertemuan mendadak dengan rekan bisnisnya dari kantor perusahaan Averal Groub perihan membicarakan tentang anak anak mereka. Tatapan tajam Ayah Rizal seperti listrik yang siap untuk menyetrum mangsanya. Begitu-pun tatapan tajam Papa Syarief yang siap memakan mangsanya.Sedangan Mama Resi dan Bunda Uli lebih memilih diam, mereka berdua masih terpukul akan kepergian anak mereka.Sunyi, itulah gambaran di ruangan Papa Syarief saat ini, tidak ada yang memulai percakapan lebih dulu.Bahkan jika ada jangkrik,mungkin lebih kedengaran nyaring di ruangan ini.

"Khem" Suara briton milik Papa Syarief akhirnya membuang kesunyian tadi. Tatapannya bertemu pandang dengan tatapan Ayah Rizal yang memandang benci terhadap keluarga Axello. "Jadi bagaimana? Apakah kau tidak menghukum Ali atas perbuatannya itu hah!" suara sinis Ayah Rizal membuat Papa Syarief mengeraskan rahangnya.Hukuman apa lagi yang harus Ali terima?Belum cukupkah Ali di usir dari rumah dan tidak membawa fasilitas yang dia miliki kecuali hasil kerjanya?. "Hukuman apalagi Zal? Ali sudah ku tampar,sudah ku usir.Bahkan aku tidak memberikan dia apapun dari hartaku" jawab Papa Syarief tak kalah sinis. Ayah Rizal tersenyum devil, persis akan segera melayangkan bogemnya. "Ali itu memiliki mobil Syarief,bahkan tadi malam dia pergi bersama Prilly,otak dia pintar.Banyak perusahaan yang akan menerima ia bekerja" Ayah Rizal kembali tersenyum miring,ia tidak mungkin meragukan kepintaran Ali.

"Aku tau itu.Lagi pula Ali bukan tanggung jawabku.Aku sudah mengusirnya.Dan kerja sama kita di batalkan.Aku tidak sudi bekerja sama dengan orang yang memiliki putri menjebak anakku,cuiihh!"

"Jaga omonganmu Syarief!Anakmu yang menjebak anakku!Aku bahkan lebih sudi miskin dari pada bekerja sama denganmu" Ayah Rizal begitu marah,ia tidak segan segan keluar dari ruangan Syarief sambil membanting pintu.Mama Resi hanya bisa menangis sedih,mendengar perbincangan suaminya dan rekan bisnisnya membuat ia semakin rindu dengan sosok anaknya. Di saat saat dia menangis,Ali datang.Ali menghapus air matanya,Ali peluk dirinya dan Ali membuat lelucon lucu hanya ingin melihat senyum ibunya.Tapi sekarang? Ali pergi.Dan Mama Resi tidak tau di mana keberadaan putranya itu.

"Sudah Mah jangan menangis" Papa Syarief memeluk tubuh Mama Resi,ia juga merasa iba akan perihal incident keluarganya ini. "Mama rindu Ali" ucapan parau Mama Resi tidak bisa di dengarkan jelas oleh Papa Syarief,suaranya sangat pelan bahkan Papa Syarief tidak sadar jika istrinya sedang berbicara.

*
Di sinilah Ali sekarang,sebuah pasar tradisonal.Ia berbelanja makanan pokok. Ali tidak mau Prilly capek hanya dengan berbelanja.Dari tadi Prilly mengalami morning sickness yang parah,hingga Ali yang turun tangan untuk membeli beras dan lain lain.Banyak yang kagum dengan ketampanan Ali,bahkan seorang ibu hamil menyuruh Ali memegang perutnya agar kelak anaknya setampan Ali. "Makasih dek, aduh adek ini ganteng pisang eyhh" Puji Ibu itu sambil mencubit pipi Ali. "Makasih bu, kalau gitu saya pamit" Ibu tadi hanya membalas ucapan Ali dengan anggukan dan senyum,banyak mata cewek yang membulat melihat Ali.

"Mas mas,sini deh mas" teriakan itu membuat Ali menoleh.Dia bingung,mas yang di maksud dirinya kah?atau orang lain. Gak mungkin juga nenek nenek di panggil mas kan?. "Saya mbak?" Tunjuk Ali pada dirinya sendiri,mbak mbak itu mengangguk.Ali kembali berjalan menghampiri mbak itu.Boleh Ali jujur? Meke up tebal sekali,bahkan gincunya seperti darah ayam.

"Minta nomor hp, pin bbm,ID Line,watss ap,nama Fb,nama Ig dong mas" Ali melongo mendengar ucapan mbak itu. Ali di buat semakin aneh dengan permintaan mbak itu. "Untuk apa ya Mbak?" Tanya Ali dengan sopan,meskipun hatinya sudah mulai tak enak. "Mau deket sama mas. Siapa tau kita jodoh" Mbak itu mengedipkan satu matanya lantas mencolek Ali dengan genit. "Maaf saya punya istri lagi hamil di rumah.Saya permisi" banyak yang berkata kecewa atas pernyataan Ali,pupus sudah harapan untuk bisa dekat dengan cowok tampan itu.

Keranjang Ali mulai penuh,ada ikan ikan, sayuran,tomat,cabe panjang,cabe rawit, buncis,ayam,kangkung,bawang merah bawang putih,garam,masako,kecap, saos tomat, teh,kopi,susu kaleng,garam,gula dan tepung untuk ayam goreng. Semua itu harganya 200 ribu, ini masih di tangan sebelah kanan loh.Belum lagi di tangan sebelah kiri Ali sudah ada alat dapur seperti piring yang jumlahnya 15,baskom ada 4,mangkuk 8,sendok selosi isinya 20, garpu selosi isinya 20,spatula ada 3 ,wajan ada 2 kecil dan besar,panci untuk masak nasi ada 2,panci memasak sayur dan lain lainnya ada 3,Gelas kaca 2 dan gelas plastik ada 4,ulekan cabe atau sebagainya ada 1, dan terakhir ada penyaring makanan. Totalnya 500 ribu. Jadi total semua belanja Ali adalah 700 ribu.

Perjuangan Sebuah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang