Malam kini semakin larut,perjalanan Bandung-Jakarta butuh waktu sampai 4 jam.Tinggal 2 Jam lagi Ali akan memasuki kawasan kota Bandung.Hujan gerimis di luar,membuat Prilly menggeliat dan terbangun.Perutnya terasa keram ingin mengeluarkan sesuatu yang dari tadi menyiksanya itu. "Kamu kenapa hem" Ali bertanya seraya ia mengendalikan penglihatannya antara jalanan dan Prilly. "Aku mual Ali.Bayinya nakal hehehe" Ali tau,Prilly berusaha menutupi segala sedihnya sambil terkekeh,bahkan dari kekehannya pun terasa terpaksa. "Kamu laper?Kita mampir di warung makan ya, jangan nolak" Mau tidak mau Prilly mengangguk.Jika membantah,Ali akan semakin menekannya. "Masuk Tol berama jam lagi Sayang?" Tanya Prilly sembari melirik dari jendela mobil. "Sejam lagi deh, tuh depan ada rumah makan.Kita mampir" Setelah memarkirkan mobilnya,ia mengambil payung di begasi mobil.Lalu kembali membukakan pintu untuk Prilly serta memayunginya.
Mereka berdua duduk di salah satu kursi kayu biasa di sudut sebelah kiri.Prilly begitu berbinar melihat menu makan ayam bakar dan sup ayam jagung di sana. "Pesan apa sayang?" Ali sudah siap menulis menu yang akan ia berikan kepada pelayan yang menunggu. "Aku mau ayam bakar sama sup ayam jagung ya Li?" Ali mengangguk. Ia memesan Ayam goreng, ayam bakar,sup ayam jagung dan hanya minum air biasa. "Mohon di tunggu mas mbak".
"Gimana sama kuliah kita ya Li,trus nanti kita nikah gimana?"
Ali mengacak acak rambut Prilly gemas. Ia tahu,dan sangat tahu mungkin Prilly bingung siapa yang akan menjadi saksi dan wali saat pernikahan mereka nanti. "Kamu gak usah mikirin itu ya,biar itu menjadi urusan aku.Kamu cukup diam dan jaga diri dan anak aku juga.Allah pasti memberi jalan yang terbaik untuk kita bertiga" Prilly tersenyum.Alinya selalu berfikir dewasa, beda dengan dirinya.Yang lebih kekanak kanakan dan lumayan egois. "Usia kita masih belasan ya,udah mau punya baby. Gak sabar Sayang" Ali tersenyum, ia sudah bisa melihat senyum asli Prilly.Tanpa ada rasa beban,walaupun beban itu masih ada. Tapi Prillynya saja yang pandai menutupi itu.
"Iya aku juga gak sabar sayang. Pengen gendong dia nanti" Ali mencium perut Prilly. Walaupun masih rata,Ali begitu yakin anaknya di kandungan Prilly tengah bahagia. "Permisi Mas Mbak,ini pesanannya, silahkan" Setelah menu itu tersajikan di meja makan,Prilly begitu lahap menyeruput air sup itu,bagaikan sebuah minuman yang terasa enak. "Kayaknya aku ngidam deh sayang,aku makan duluan ya" Prilly cengengesan sambil bertanya pada Ali,sudah tidak tahan rasanya untuk menghabiskan pesananya barusan.
"Iya makan yang banyak calon bunda baru" Prilly lagi lagi terkekeh dengan mulut penuh berisi nasi dan ayam bakar.
Walaupun mungkin hidup mereka akan susah,Ali maupun Prilly akan ikhlas menjalaninya,asalkan keluarga kecil mereka nanti tidak ada yang mengusiknya. Ali juga ikut menghabiskan ayam gorengnya. Sungguh ini adalah moment bahagia.Jika Ali membawa cameranya, sudah dari tadi ia abadikan foto Prilly ini. Dan mengunggahnya di akun sosmed miliknya.Namun sayang,barang itu pemberian Papanya,Ali tidak boleh membawa itu.Bahkan Ali hanya membawa barang hasil keringatnya sendiri.Sehabis makan malam,bukan makan malam lagi tapi makan tengah malam. Jam sudah menunjukkan pukul 23.36 Wib, Ali segera melanjutkan perjalanannya menuju Bandung.
***
Sudah sejam setengah Ali melewati perbatasan jalan Tol dan jalan Raya Bandung, namun tidak ada kontrakan yang ia dapatkan. Prilly sama sekali enggan untuk tidur,ia bersikeras menemani kekasihnya ralat calon suaminya untuk mencari kontrakan kecil. "Stooppp Ali" Ali langsung ngerem mendadak,ada ada saja Prilly ini langsung berteriak. "Ada apa sayang" Lembut,suara Ali begitu lembut,dalam batin Prilly mencibir katanya sudah mengatuk tapi malah sok lembut."Itu ada tulisan,baca deh"
Cari kontrakan?datang ke alamat jalan Merak,komplek Indah nomor 32.Buka 24 jam.
"Kita kesana" Beruntungnya Ali begitu hafal dengan jalan yang ada di kota Bandung ini. Jadi tidak begitu rumit untuk mendapatkan alamat itu. Jam kini sudah pukul satu pagi,tapi kedua manusia ini masih begitu bersemangat datang ke alamat tertulis itu. "Ali,ini deh rumahnya. Komplek Indah nomor 32.Iya Ali ini tempatnya" Prilly begitu berantusias,bahkan ia lebih dulun turun ketimban menunggu Ali membukakannya pintu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan Sebuah Cinta
RomanceBagaimana jika di saat kalian sedang bersungguh sungguh belajar di sebuah kampus,kalian malah mendapat accident? Saat itu Renaldo Alifarzha Axello atau nama panggilannya itu Ali begitu dengan antusias belajar mengenai dunia bisnisnya usia yang mas...