Chapter-22

3.8K 247 16
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sedikit lagi😂
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Menghampiri...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tapi boongan😋

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gak jadi deh😂Happy Reading guys

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seperti yang sudah Prilly katakan semalam, ia akan menemui kedua orang tuanya, di terima atau tidaknya dia,yang penting ia sudah berusaha. Sekarang baby Riez sedang bermain bersama Ali, Ayahnya. Sedangkan Prilly masih terlihat grogi sekaligus nervous untuk bertemu kedua orang tuanya nanti. "Pril,udah belum nih?aku belum mandi loh" Teriak Ali yang berada di atas kasur bersama baby Riez. Oh ya, Prilly masih berada di kamar mandi. "Iya Li, bentar" Balas Prilly pula. Prilly membuka pintu kamar mandi secara perlahan lahan,ia sudah melihat suami dan anaknya tengah bermain,walaupun Ali yang berceloteh. Bayi tiga bulan bisa apa coba, selain natap Ayahnya yang tengah ngomong.

"Kamu mandi gih Li,aku yang jagain Riez" Prilly segera berjalan menghampiri Ali dan Riez yang masih setia nemplok di kasur. "Dihh katanya mau mandi,tapi di kasur aja masih nemplok" cecar Prilly berdecak pinggang melihat suaminya itu malah semakin mengeratkan pelukannya kepada si bantal guling. Riez yang tidak paham akan ucapan orang tuanya,lebih memilih diam sembari mengedip kedipkan matanya yang lucu itu. "Bentar sayang,si guling susah di lepasin" Rancau Ali yang saat ini memejamkan matanya. "Bangun gak Ali,iihhh aku tuh pengen kerumah orang tuaku, ihhh suami kok malesan banget sih. Mau aku potong masa depan kamu heh" Mendengar ucapan terakhir Prilly,Ali sontak kaget dan langsung duduk sempurna dengan nafas yang masih ngos ngosan. "Dihh sadis bener jadi istri. Iya iya aku mandi" Akhirnya Prilly tersenyum puas melihat Ali yang sekarang berjalan menuju kamar mandi yang terdapat di kamar itu.

Selepas Ali ke kamar mandi,Prilly duduk sambil menyusui Riez,baby laki laki itu sudah sangat kelaparan. "Duhh lapar banget ya nak. Lahap banget" Oceh Prilly terkekeh sendiri. Namun tiba tiba kepalanya merasa pening dan berdenyut, suhu tubuhnya tiba tiba saja merasa panas, perasaan yang belum pernah ia rasakan. "Kok kepala aku pening sih" Gumamnya seraya memegangi kepalanya itu. Namun darah segar menetes dari hidungnya,bisa di bilang mimisan. Prilly memegangi bawa hidungnya,ya sudah banyak darah yang menetes. Dengan cepat ia menidurkan Riez, dan berlari mengambil tissu untuk menutupi darah yang mengalir itu. "Uuuhh aneh banget. Perasaan aku gak pernah gini sebelumnya. Atau mungkin kecapean kali ya" Tanpa mau memikirkan dirinya,Prilly kembali dimana ia meninggalkan Riez tadi. Syukur darah yang keluar dari hidungnya perlahan lahan sudah berhenti,jadi dia aman aman saja tak ada yang mengintrogasinya ketika Ali selesai dengan ritual mandinya.

Perjuangan Sebuah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang