📝Who I am?

178 15 0
                                    

Okay.

Siapa aku?

Sebenarnya gak penting banget siapa aku. Aku bukan artis. Bukan penulis. Bukan perangkai kata-kata. Pokoknya bukan apa-apa. Aku hanya butiran debu. :(

Yah, jangan mellow!

Di sini mau bahas apa, ya? Tentang aku? Boleh, sih. Tapi yakin mau percaya? Karena setahu aku, sih. Orang lain gak butuh penjelasan tentang diri kita.

Ah, tapi kalau aku jelasin tentang kekurangan aku aja gimana?😌

Ya, kan setiap manusia mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tapi bukan berarti aku mengeluh tentang kekurangan aku. Justru aku bersyukur, mungkin kekuranganku bisa buat aku paham mana sahabat yang benar-benar bisa menerima aku apa adanya. Eeaaaa..

Hehe.

Eh, apa aku ini orangnya terlalu frontal gitu, ya? Soalnya banyak yang bilang gitu, sih. Tapi aku seperti gak merasa. Susah emang buat ngakuin.

Katanya, cara aku nasehatin orang itu kadang frontal banget. Bukankah yang seperti itu bisa buat orang langsung tersadar? Kalau hatinya gak beku, sih. Kalau beku jelas gak diterima lah nasihatnya.

Sakit pasti. Banget elah.

Bentar, deh bentar. Walaupun aku suka ngasih kritik dan saran, bukan berarti aku orang yang perfect. Kita sama. Aku juga masih banyak kekurangan. Butuh nasihat. Butuh asupan ilmu buat ngerubah diri.

Aku seneng, sih kalau ada orang yang mau nasehatin. Tandanya dia peduli. Coba kalau gak ada. Kita dibiarin. Gak dianggap. Seperti kita hidup di dunia ini gak ada dan gak penting. Itu, sih lebih sakit. Serius.

Jadi, ya jangan anggap setiap kritikan orang itu mau menjatuhkan. Barangkali dari kritikannya itu, dia ingin membuat kita berpikir untuk berubah. Perbaiki diri supaya lebih baik lagi. Begitu mungkin. Istilahnya, ambil baiknya buang buruknya.

Iya, gak, sih?

Setuju, gak?

Kalau aku, sih setuju. Gak tahu orang lain. Emang agak susah. Bahkan bisa dibilang susah banget. Kadang kalau nasihat gak diterima itu bikin sakit.

Ah, iya-iya. Aku lagi ngerasain itu. Makanya aku tulis di sini. Lemah banget aku mah. Ini kayak curhat jadinya.

Yaudah. Lagi-lagi aku cuma bisa bilang gak apa-apa. Yang terpenting kita sudah menyampaikan.

Karena, tugas kita sebagai hamba hanya menyampaikan dan jangan pernah berhenti untuk menyampaikan walaupun gak didengarkan. Jika itu kebaikan tetap sampaikanlah.

Jbr, 26 Juli 2018.

Coretan MahasiswiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang