📝Suka Musik

108 7 0
                                    

Siang-siang lagi tiduran berdua sama teman di kamarku. Kita lagi asik mendengarkan lagu sholawat. Tiba-tiba temen nyeletuk... "Kalo kamu belum hijrah, kira-kira lagu apa yang bakal kamu denger?"

Wah!!! ini pertanyaan yang bagus.

Aku terkadang memikirkan diriku sendiri jika tidak mengenal hijrah. Kira-kira aku ini bakal jadi manusia yang kaya gimana, ya? Kira-kira apa aja yang bakal aku lakukan setiap harinya? Dan, lagu apa ya yang akan aku dengar? K-pop? Western? Or lagu yang galau-galau? Dan sejenisnya gitu lah, ya.

Aku pun gak bisa bayangin. Makanya tuh aku bisa bersyukur banget bisa mengenal kata hijrah. Padahal dulu mah anti banget hijrah. Malah mau pake kerudung kalo udah nikah aja. Ah, aku yakin banyak, sih yang berpikiran sepertiku ini.

Memang dulu pikiranku hanya tentang dunia saja. Maunya seneng-seneng. Bahagia. Punya pacar. Pokoknya gak mau, deh sedih-sedih. Ahahahaha, iya itu aku banget.

Padahal hidup gak bisa bahagia dan senang terus isinya. Aku ini emang terlalu memaksakan diri.

Oh iya balik lagi ke lagu... ehehehe

Semenjak hijrah ini aku sering dengernya lagu-lagu yang berbau Islami. Aku suka banget dengar lagu, bahkan saat belajar aku sering sambil dengar lagu. Like no music no life. Bahasa gaulnya, sih seperti itu.

Tapi, kembali lagi. Kita walau suka dengar lagu but harus diperhatikan banget apa lagu yang kita dengar. Jangan sampai lagu itu malah membawa dampak yang buruk buat diri kita sendiri. Soalnya kalo dilihat sekarang banyak sekali lagu yang mengandung arti gak benar. Contohnya, lagu west dan Korea, mungkin juga lagu India.

Humss... aku juga gak mau munafik. Walau kadang lagu itu gak baik buat kita dengar tapi kita tetap mau dengar, kan? Ehehehe iya sama, kok. But, jangan keterusan, deh. Takutnya jadi kecanduan nanti. Bahaya, loh. Daripada kecanduan dengar lagu yang memiliki arti gak bagus, mending kan kita gunakan buat dengar sholawat atau lagu Islami yang memiliki arti bagus. Bahkan, bisa buat kita mengingat Allah dan Rasul.

Sekarang banyak, kok lagu-lagu yang Islami. Gak cuma dikit. Atau mungkin juga lagu tentang Ibu atau Ayah. Itu juga baik buat didengarkan, kok. Yang penting mah jangan sampai dengar lagu yang udah keluar jalur aja.

Memang pantasnya lagu-lagu yang kita dengarkan ini mempunyai tujuan yang bagus, misal yang dapat mengingatkan kita pada Allah, Rasul, perjuangan Para Sahabat dan juga orang tua. Mungkin juga bisa mengingatkan pada sahabat taat kita.

Nah, itu lebih baik, kan? Ketimbang lagu-lagu yang cuma berbau cinta-cintaan aja. Coba pikirkan, deh! Apa, sih manfaatnya buat kita? Selain buat galau, gak ada lagi, kan?

Yaps, memang agak ada. Makanya kita disuruh buat benar-benar bisa milih lagu apa yang bagus buat kita dengar.

Gini, deh. Kalo misal masih berat diawal, ya jangan terlalu dipaksa. Melakukan kebaikan ini memang gak bisa secara instant atau pake paksaan. Lakukan dengan pelan-pelan aja tapi pasti gitu, loh. Jangan pelan-pelan tapi gak ada perubahan. Ah, rugi mah kalo kaya gitu.

Setiap orang mempunyai proses dan waktunya masing-masing. Aku dulu juga seperti itu, kok. Untuk melatihnya aku tidak mau terlalu memaksa. Terkadang juga masih dengar lagu yang aku suka walau menyimpang, tapi sekarang aku lebih bisa mendominan lagu Islami yang aku dengar daripada yang lain.

Aku bisa, kan? Setiap kali aku bilang.... kalo aku bisa, kenapa kamu engga? Pasti lebih bisa. Aku yakin itu.

Yang terpenting di sini memang kita harus mempunyai niat dan kesungguhan untuk mengubah perilaku yang tadinya kurang baik menjadi lebih baik. Dalam hal ini, contohnya musik. Mungkin juga bisa diterapkan dalam hal yang lain.

Sejatinya berbuat kebaikan itu tidak hanya terfokus pada satu titik saja, tetapi secara keseluruhan (kaffah). Biar pahala yang kita dapat pun juga gak setengah-setengah. Ehehehe.

Mau, kan kalo apa pun yang kita lakukan nanti bisa menambah pahala dan membawa kita ke Syurga?

Nah, makanya harus melatih kebiasaan yang baik mulai dari sekarang. Mulai sekarang, ya! Detik ini juga. Jangan ditunda-tunda. Nanti malah jadi malas. Jangan mau dikendalikan rasa malas. Yang ada hanya penyesalan nantinya.

Ah iya, aku ingat satu hal. Mungkin ada beberapa orang yang menganggap musik itu hukumnya haram tapi itu berdasarkan apa yang diyakini saja. Dulu Rasul juga suka musik, kok. Tetapi, ya seperti yang aku bilang, musik yang didengar harus memberi manfaat buat hidup kita. Jangan sanpai membuat kita nyeleweng atau malah buat diri sendiri menjadi tersesat pikirannya. Jangan!!!

Yaps, just it. Hanya itu yang ingin aku tulis.

Selama apa yang kita lakukan berbuah pahala, maka jangan enggan untuk melakukannya. Jika sebaliknya, maka tinggalkan saja. Okey? 💛

Unicorn,
Jbr, 04 Oktober 2019.

Coretan MahasiswiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang