📝Hidup Penuh Pengorbanan

144 12 0
                                    

Ketika seseorang menginginkan segalanya dalam hidup pasti membutuhkan pengorbanan yang begitu besar. Iya apa engga? Pasti iya, dong.

Jika kita belum berkorban atas apa yang kita inginkan tuh rasanya hambar banget. Misalnya saja, aku menginginkan hidup yang enak tapi aku gak mau berusaha untuk bekerja atau aku cuma diam-diam aja di rumah gak melakukan apa-apa. Iya, sih doa terus tapi gak ada realisasi di kehidupan. Itu mah sama aja bohong. Mana bisa kecapai?

Padahal hidup yang enak itu tidak dicapai dengan doa saja tetapi juga dengan usaha yang setimpal dengan doa kita. Di sisi lain kita harus tawakal. Terkadang keinginan gak selalu cepat dikabulkan. Semua tergantung bagaimana Allah melihat usaha kita. Seistiqomah apa kita dalam meminta itu. Penting apa tidak hal itu di dalam hidup kita?

Yak, itu hanya contoh sekilas dalam hidup. Dan itu hanya untuk hidup enak di dunia saja. Lalu....

Bagaimana dengan hidup enak di akhirat?

Oke. Itu pertanyaan yang sangat mudah dan jawabannya bahkan lebih mudah. Tetapi, merealisasikannya itu yang terlihat lebih sulit. Iya, kan? Iya dong.

Banyak banget orang yang pengin hidupnya enak di akhirat. Ah, tapi yang di kejar hanya keenakan di dunia saja. Wajar gak tuh? Padahal yang penting itu kebahagiaan di akhirat.

Saat kita menginginkan kebahagiaan di akhirat memang rasanya itu sangat sulit sekali untuk digapai. Bahkan, kita harus rela meninggalkan apa-apa saja yang menyenangkan di dunia. Karena, memang itu tuntutan dari Allah.

Allah begitu bukan karena tidak sayang. Justru Allah sayang banget dengan hamba-Nya. Allah menyuruh hamba-Nya meninggalkan yang katanya orang-orang kebahagiaan di dunia itu hanya untuk membuat hamba-Nya tidak tersesat terlalu dalam ke dunia yang melenakan ini.

Ya, tahu sendiri kan bahwa dunia ini begitu melenakan untuk manusia. Manusia ini sangat lemah di hadapan Allah. Mudah terpengaruh dengan hal yang ada di dunia.

Tidak seharusnya manusia terlalu sibuk mengejar apa saja yang ada di dunia dan melupakan bagaimana kehidupannya di akhirat nanti.

Aduh, siksaannya begitu berat jika sudah berada di akhirat.

Anggap saja saat kita disibukkan dengan pekerjaan kemudian kita melupakan sholat. Gimana, tuh? Padahal sholat adalah kewajiban dan sholat adalah yang akan dihisab pertama kali saat di akhirat.

Sholat ini begitu penting dalam hidup. Hidup kita tercermin dari bagaimana sholat kita. Jika sholat kita baik maka hidup akan lebih baik. Walaupun itu terasa berat dan memang semuanya itu butuh pengorbanan.

Pengorbanan untuk sholat hanya membutuhkan waktu beberapa menit, kok. Beda dengan kerja, kuliah atau apa pun itu. Bahkan itu membutuhkan waktu yang lama. So, bagaimana? Masih mau protes?

Jangan sampai kebalik mengartikan, ya.

Kita bekerja untuk menunggu waktu sholat. Bukan menjadikan sholat hanya sebagai selingan saja.

Hidup kita di dunia hanya untuk beribadah kepada Allah. Tidak ada yang lain. Hanya itu sampai nanti. Sampai kita mati.

Yah, semua penjelasan di atas masih dalam lingkup yang tergolong kecil, ya.

Nah, bagaimana jika itu pengorbanan untuk hijrah?

Waduh, itu malah lebih berat lagi. Berkorbannya gak nanggung-nanggung. Iya, kan?

Jika kita bisa berpikir lebih panjang kita akan bisa, kok. Kan, ada Allah. Kalau kita mau menempatkan Allah di atas segalanya, semua pasti akan terasa lebih mudah, kok. Believe.

Walaupun berkorban terkadang harus dengan cara meninggalkan segala hal yang indah di mata kita. Harus rela melepaskan kebahagiaan di dunia.

Misalnya jika hijrah, akan jauh dari orang tua (karena beda tempat tinggal) bahkan bisa saja dijauhin teman yang tidak suka dengan hijrah kita.

Jangan khawatir!

Jika kamu dijauhi dengan teman yang dulu pernah asik sama kamu, maka kamu akan dapat teman yang akan lebih membawamu ke dalam jalan kebaikan. Percaya, deh. Semua akan dibalas sesuai dengan amal kita oleh Allah. Sesuai dengan pengorbanan kita untuk mencapai jalan yang diridha'i oleh Allah.

Tinggal bagaimana kitanya aja. Harus menanamkan tekad kuat dalam diri agar tidak mudah goyah dan terpengaruh oleh dunia. Yakin bahwa Allah akan selalu bersama kita apa pun keadaannya. Yakin bahwa semua yang dilakukan hanya untuk menggapai ridha' Allah semata. Bukan yang lain.

Dan selain itu, harus banyak-banyak doa kepada Allah. Meminta petunjuk atas hidup kita di dunia.

Ya, dengan begitu maka kita akan mudah untuk mengorbankan apa yang memang seharusnya sudah menjadi kehendak Allah.

Karena sejatinya, segalanya membutuhkan pengorbanan. Besar atau kecil kita harus siap. Apa pun yang kita dapatkan saat berkorban harus ikhlas dan diterima dengan lapang dada.

Because, Semua itu datangnya hanya dari Allah semata.

Jbr, 22 Agustus 2018.

Coretan MahasiswiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang