📝Make a moment...

113 6 0
                                    

Hallo, everybody. 👋

Pembukaan akan selalu sama, karena aku yang pasti jarang banget nulis di sini. Bukan hanya di sini, sih. Di cerita aku juga tapi sekarang lagi proses buat menyelesaikan cerita yang udah lama banget harus diceritakan.

Oke, abaikan aja itu. Pembukaan yang selalu ada di setiap part dan semoga gak bosen.

Ya, sebenarnya kalau nulis tentang hal ini sekarang itu kayak telat banget, gitu. Harusnya ini ditulis sebelum bulan januari usai. Tapi karena kemageran yang haqiqi membuat tulisan ini tertunda.

But, is not about something important. Serius. Ini kayak gak penting banget buat dibaca kalian tapi berhubung aku hanya ingin menulisnya di sini dan karena aku pengin aja dibuat sebuah kenangan, jadi yaudah aku tulis saja. Kalau gak mau baca bisa langsung skip. Aku tidak pernah memaksa kalian buat membaca.

Yah, tulisan ini memang hanya akan berisi about moment with my friends.

Just it. Because, tanggal 13-19 januari yang lalu aku pergi longtrip. Itu seperti kegiatan yang wajib buat mahasiswa akhir seperti aku. Bukan liburan, sih karena di sana kita juga mengunjungi dua perusahaan. Walau pun lebih banyak tripnya daripada kunjungan perusahaannya.

No problem. This is funny.

Seriously!!!

Very very funny.

Pernah merasakan, gak, sih? Sebagai seorang murid atau mahasiswa akhir yang akan berpisah dengan teman-temannya dan sebelumnya itu melakukan perjalanan jauh bersama-sama. Yang pasti kalian tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu untuk membuat sebuah moment bersama sahabat-sahabat kalian di sana.

Sama, sih seperti aku. Aku juga begitu. Gak mau banget sampai ada moment yang terlewatkan. Karena emang bentar lagi udah mau pisah. Berasa cepat banget, gitu. Rasa-rasanya, kayak baru kemaren, deh jadi mahasiswa baru. Kok, udah mau lulus aja, sih?

Begitulah waktu. Berjalan cepat tanpa kita ketahui. Tanpa kita rasakan. Tentunya semua akan berlalu. Yang tersisa hanya sebuah kenangan yang tidak akan pernah terlupakan. Jika kita mengingatnya suatu hari nanti, kita pasti akan tersenyum sendiri. Bahkan, tertawa sampai pada akhirnya tak terasa air mata mulai mengalir.

Kemudian dalam hati berkata, kangen banget, deh. Kapan, ya bisa mengulangnya?

Its really. Saat aku kangen masa-masa SD, SMP, dan SMK always berkata sepertu itu dalam hati. Terus buka-buka foto waktu sekolah. Dan, sekarang hal itu akan terjadi lagi setelah hampir empat tahun tidak merasakan. Iya, perpisahan maksudnya.

I know, sebenarnya perpisahannya masih agak lama karena emang sekarang masih masa-masanya buat skripsi dan PKL. Tapi, ya gitu... PKL aja udah pisah-pisah. Udah beda-beda kota. Ya, ini sih seperti perpisahan ringan diawal sebelum benar-benat berpisah.

Ah, bisa gak, sih jangan berpisah? Haha. Gak bisa, lha. Sadar, dong! Waktu akan terus berputar. Harus siap dengan perpisahan dan juga bertemu dengan orang-orang baru.

YaAllah. Kalau mengingat setiap kali memasuki dunia baru pasti akan bertemu orang-orang baru lagi. Mulai mengenal sifat-sifatnya dan segala tetek bengeknya. Sungguh itu gak mudah. Kayak kita dituntut untuk menjadi orang yang mengerti dengan dunia orang lain juga. Kalau kita gak mau mengerti, bakal susah sekali buat kita punya teman.

But, that is no problem. Selama sekolah, kan udah banyak belajar untuk mengenal orang baru, jadi kenapa tidak bisa untuk membuka pertemanan yang lebih luas lagi?

Walau pun memang dunia luar seperti menakutkan but bukan alasan kita untuk menutup diri dengan apa yang ada dunia. Selalu cobalah membuka dimana pun kita berada, maka kita akan temukan sesuatu yang berbeda.

Kalau aku pribadi, sih emang seperti orang yang terbuka dengan pertemanan. Aku gak pernah kayak orang yang mempunyai kriteria dalam berteman. Siapa pun yang mau berteman boleh, kok.

Nah, pribadi yang seperti itu tuh yang disukai banyak orang. Kita akan jadi orang yang gak akan mudah dilupakan. Bahkan saat-saat terakhir gini banyak orang yang menyayangkan bila mau berpisah. Huhu. Sedih banget, sih aku.

Kayak belum siap buat pisah sama teman-teman. Tapi siap gak siap, ya harus siap. Harus!

Lagipula, aku sudah banyak membuat moment bersama mereka saat di Bandung, Yogya dan Semarang kemaren. Ah, bahkan bukan hanya pada saat itu. Sebelumnya banyak banget kenangan yang sudah dirangkai yang memang gak akan pernah dilupakan.

Saat-saat kuliah bersama, praktikum, UTS, UAS, nunggu dosen, bimbingan bareng, makan bareng, tidur bareng dan masih banyak lagi. Semua itu jadi pemanis perpisahan yang akan terjadi untuk waktu ke depan.

Oh ya dan teman yang udah bersedia banget ngehubungin aku saat aku lupa jadwal. Haha. Itu gak cuma sekali, sih. Kayaknya tiga kalian gitu. Ya, namanya juga lupa, wajar aja. Tapi, aku terimakasih banget sama temen aku itu. Kalau dia gak hubungi mungkin aku bakal ikut ujian susulan karena itu waktunya UAS. Iya tahu, ini parah banget buat mahasiswi.

But, this is 'manusiawi'.

Paham, kan?😂

Yaudah gak usah dibahas lagi itu. Gak penting juga, sih. Yang penting serunya aja. Bisa dibuat bahan cerita untuk anak-anak kita nanti. Berbagi keseruan bersama mereka kalau Ibunya pernah bandel gak mau lihat jadwal yang benar. Wkwk.

Pokoknya dari masa-masa kuliah selama ini banyak banget moment yang aku dapat. Bukan hanya moment tapi juga ilmu. Seperti yang pernah aku bilang di awal-awal part, kalau aku lebih banyak belajar saat menjadi mahasiswa. Bahkan juga moment hijrahku juga ada di bangku kuliah. Hehe, bahagia banget diberi nikmat++ sama Allah.

Nikmat hijrah itu yang memang istimewa banget buat aku. Mungkin kalau aku belum hijrah, aku gak bakal bisa ngerasain hidup sebahagia ini. Mungkin aku gak bisa mengobati rasa sedihku. Mungkin yang aku pikir kan hanya hal duniawi saja dan hal-hal lain yang tidak terlalu penting. Ya, mungkin hanya itu.

Tapi, aku bersyukur Allah mendatangkan orang-orang baik dalam kehidupan ku, yang mau menuntunku untuk ke jalan-Nya dan gak pernah lelah buat menasehati aku. Juga, orang tua yang sudah mendoakanku sejauh ini untuk menjadi orang yang lebih baik lagi ke depannya.

Ya, nikmat itu ada karena doa orang tua untukku yang terkabulkan. Doa-doa orang tua yang menuntunku sejauh ini menjadi orang yang berguna dan bermanfaat buat orang lain. Perjuangan orang tua yang tidak pernah kenal lelah buat mendidikku dan menyekolahkanku sampai jenjang tinggi. YaAllah, rasanya gak pantas kalau kita masih mengeluh dengan hidup ini. :')

Aduh.. maaf, ya. Jadi ke orang tua gini. Ya, karena tanpa orang tua, aku sadar aku gak bakal bisa dapatin semua ini. Tapi aku juga tahu bahwa ini datangnya dari Allah.

Tujuannya ini hanya untuk mengingatkan, kok. Sebahagia apa pun kita dengan yang lain tapi jangan pernah lupa kan orang tua. Kita ada karena mereka. Perjuangan mereka lebih besar. Jadi, jangan pernah menyombongkan diri atas apa yang telah kita capai. Semua itu gak akan pernah terwujud tanpa adanya doa dari orang tua, terutama Ibu.

Sayangi orang tua selagi masih ada. Sebelum mereka pergi dan tidak ada lagi di dunia ini.

Oke. Sebenernya ini agak nyeleweng dari judul tapi memang ini juga sebuah moment yang tidak pernah ada duanya. Orang tua selalu ada dari kita kecil. Mengajari kita banyak hal dan membantu kita untuk mengenali dunia.

Jbr, 28 Februari 2019.

Coretan MahasiswiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang