📝Tujuan Menulis

368 33 0
                                    

Jadi, tujuan kamu menulis apa?

Yashh!!

Okey. Di sini aku cuma mau cerita tentang tujuan kita menulis. Ah, bukan hanya menulis di Wattpad saja, kok. Dunia kepenulisan ini luas. Kamu bisa menulis di Blogger. Atau bahkan caption yang kamu tulis di Instagram, Facebook, Twitter, Pinterest, WhatsApp, Line dan sebagainya, itu bisa saja, kan disebut menulis. Bukankah, saat akan share anything di sosial media pasti ada tulisan "Write a..." iya, kan?

Nah. Jawabannya pasti iya, lha. (Fix!! Ini maksa banget, sih buat bilang iya)

Lalu, apa yang menjadi tujuan kamu menuliskan hal itu di sosial media?

Misalnya saja, kamu menuliskan sebuah kata-kata tentang kebaikan yang akan membuat orang itu membacanya bisa membuka pikirannya. Terus dengan begitu kamu bisa dipuji, dianggap baik, dan dikira banyak ilmunya.

WAAA!!!! Pasti kamu melayang kalau tulisan kamu dipuji dan bisa dijadikan inspirasi. To be honest, aku juga merasakan kayak gitu, kok.

Tapi ...

... Gara-gara tadi pagi aku baca story di Instagram tentang tujuan menulis, membuat aku berpikir lagi. Apa, sih sebenarnya tujuan aku menulis ini? Menulis karena ingin dapat pujian atau menulis karena Allah.

I mean, saat kita menulis tentang keagamaan kita, pasti kita akan dikira alim, terlalu fanatik dengan agama dan bla bla bla. But, coba saja berpikir, kalau niat nulis itu semua itu karena Allah, kamu gak akan pernah berpikir hal itu. Karena, niat kamu hanya ingin menyebarkan kebaikan tanpa mengharapkan imbalan apapun, seperti dipuji contohnya.

I know. Pujian itu salah satu cobaan yang paling berat dalam diri kita. Saat kita dipuji, hati kita akan melambung tinggi ke angkasa. Sedangkan, saat kita dikritik, kita akan langsung nge-drop dan merasa tersinggung. Adakah yang seperti itu? Gak usah jauh-jauh, aku masih sering merasa seperti itu.

But, ada obatnya, kok. Coba banyak istighfar dulu dan instropeksi diri kemudiannya. Coba terima kritik dan saran dari siapapun. Jangan pernah sakit hati. Karena, kita hidup tidak sendiri. Pasti ada saja orang yang berkomentar. Entah penyampaiannya itu baik atau gimana? Yang jelas tetaplah bertahan dengan merendahkan hatimu.

Begitu halnya dengan tujuan kamu menulis. Kalau tujuannya karena ingin memberi kebaikan tanpa bermaksud tenar dan sebagainya, pasti Allah kasih imbalannya yang lebih, kok. Percayalah hal itu memang susah. Tapi, kalau kita tidak mencoba kita tidak akan pernah bisa.

Luruskan niatmu karena Allah dalam segala hal apapun. Bukan hanya saat menulis saja. Tapi berhubung ini sedang di dunia kepenulisan, jadi ini terkhusus untuk orang yang menulis.

Ingatlah! Apa yang kita tulis juga akan kita pertanggungjawabkan di akhirat nanti. Tulislah hal-hal yang baik. Ikhlaslah dalam menulis. Saat kita mengharapkan imbalan, maka kita akan merasakan sakit yang sangat dalam saat harapan itu tidak terwujud.

Sudahlah, eksis di dunia itu gak ada apa-apanya dibanding eksis di akhirat. Seriously, aku gak bohong, lho.

Eksis di hadapan Allah saat semua manusia sedang tidur lebih keren, kan? Dibanding dengan eksis di dunia maya yang entahlah.

Hemm...

Coba renungkan sendiri, deh. Kamu akan mengerti kalau kamu bisa membuka hati kamu untuk Allah.

So, tujuan kamu menulis apa?

Hayo, perbaiki niatnya, ya. Bukan semata-mata hanya untuk ketenaran dan dipandang paling wah saja. Selalu tebarkan kebaikan dengan niat karena Allah. Karena, saat kita terbang dipuji itu sama saja kita akan merasa sombong dan Allah membenci orang yang sombong.

Dududu...
Menulis adalah caraku menyampaikan apa yang tidak bisa aku katakan.
See yoy

Jbr, 11 Januari 2018.

(Nb: Mau curhat dikit. Saat aku nulis ini aku benar-benar pertahanin diri aku biar gak merasa paling bener nulis ini. Tetap. Perbaiki apa yang salah dalam tulisan ini. Jatuhkan aku sejatuh-jatuhnya saat aku merasa tinggi, supaya tidak ada kata sombong dalam diriku. Aamiin. Pastinya buat kalian yang baca juga. Thankyou.:) )

Coretan MahasiswiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang