📝Toxic Parent

17 3 0
                                    

Apakah dibenarkan ketika diri ini menyebut orang tua itu toxic?

Coba pikirkan, deh!

Bukankah itu termasuk kata-kata yang begitu kasar? Apakah orang tua kita pernah menyebut anaknya dengan kata tersebut?

Duh, pertanyaan besar banget.

Aku yakin hampir setiap anak mempunyai cerita yang tidak enak dengan orang tua. Entah berharap mempunyai orang tua yang seperti apa? Namun, apakah dibenarkan jika menyebut kata yang tidak baik untuk orang tua?

Ini kalau pun tidak dikasih tahu jawabannya pasti udah tahu kalau jawabannya tidak boleh. Mau bagaimana pun perlakuan orang tua terhadap kita, tidak dibenarkan kita membalasnya dengan hal yang buruk juga. Tetapi, aku juga tidak membenarkan hal buruk yang telah dilakukan oleh orang tua.

Pada awalnya, aku yang pernah merasakan hal tidak enak itu juga merasa tidak suka. Merasa ... kenapa mereka seperti itu? Kenapa mereka tidak sesuai dengan yang aku inginkan?

Tetapi, coba kalau dibalik. Orang tua kita kayaknya juga mikir ... kenapa anaknya tidak sesuai dengan keinginan mereka?

Aku pernah marah banget. Aku tidak terima dengan perlakuan orang tua. Mereka kayak nggak mau ngerti mau anaknya gimana. Eh, ternyata aku juga belum ngerti mau orang tua kayak gimana. Malu banget rasanya udah pernah bantah omongan orang tua.

Dari situ, aku mulai belajar untuk berusaha menerima bagaimana karakter orang tuaku. Kalau aku menginginkan orang tua yang ada dalam bayanganku, berarti aku juga harus bisa jadi seperti yang mereka mau. Tetapi, masih dalam batas kemampuanku. Akhirnya, secara perlahan hubungan sama orang tua semakin membaik. Jarang mikir negatif. Makin paham kalau yang namanya orang tua pasti lebih sensitif. Maka dari itu, anaknya dituntut untuk lebih mengerti.

Toh, kalau diingat kembali ... mereka pun dari kita bayi juga yang lebih mengerti kita. Nggak ada lagi. Mereka mengasihi sepenuh hati. Cukup ingat itu, bahkan perjuangan mereka dalam membesarkan kita itu lebih banyak pengorbanan.

Ini bukan masalah balas budi orang tua ke anak, tetapi bagaimana seorang anak bisa memahami bahwa tanpa orang tua kita bukan apa-apa. Anak itu sebuah anugerah, tetapi orang tua adalah makhluk ciptaan Allah yang sempurna. Mereka tidak tergantikan oleh apa pun.

Karena, aku nggak mau mengalami penyesalan terdalam di hidup ini ... aku memilih untuk bisa mulai menerima dan berdamai dengan keadaan orang tua yang seperti itu. Kita tidak bisa menuntut. Bisa jadi mereka juga korban. Tetapi, sekali lagi di sini aku tidak ingin membenarkan perilaku yang buruk.

Kalau akhirnya kita mau menerima, pasti akan ada perubahan ke depannya. Baik diri sendiri maupun orang tua. And, yeah ... I've proven it.

Jadi, jangan lama-lama ya mikir yang negatif tentang orang tua. Mereka nggak pernah berniat membuat anaknya hancur. Pasti. Percaya saja.

Kalau memang ada hal yang terjadi di luar kuasa kita, mungkin itu sudah menjadi ketetapan Allah. Dan, kita disuruh menjadi orang yang lebih sabar. Karena, nggak semua orang punya kisah hidup yang sama.

Yang kuat ya. Tetap bertahan. Ada Allah yang selalu menemani. 💙

Jbr, 04 Maret 2023.

Coretan MahasiswiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang