Hari itu Hujan hanya bisa tersenyum sembari mengibarkan sebelah tangannya ke udara, menatap kepergian seseorang yang telah berlalu dari sana. Kendati dia tahu, bahwa sang kakak, Awan, akan meninggalkannya sendirian di sini. Hujan itu tahu diri. Dia itu pasti menyusahkan, merepotkan, dan Awan itu juga tidak punya banyak waktu untuk merawat dirinya. Apalagi Awan itu cuma sendirian, tidak ada seorangpun yang menemaninya kecuali sang adik, Hujan.
Dia percaya ikatan adik dan kakak mereka itu sangat kuat. Bukankah bila tidak ada awan, hujan tidak akan turun?
"Hujan, kakak berjanji. Kakak pasti akan menjemputmu pada suatu hari di musim semi. Jadilah anak yang baik dan jangan lupakan kakak."
"Janji?"
"Janji."
"Eum kak, ketika kau menjemputku di musim semi, pastikan kau membawa banyak tangkai bunga tulip untukku, oke?"
"Eung, baiklah."
Dan Hujan juga percaya, kalau Awan tidak akan mungkin mengingkari janji yang telah mereka buat bersama. Dia pasti akan menunggu kakaknya kembali, menjemputnya di suatu hari saat musim semi tiba. Ya, kakak pasti akan menjemputnya. Pasti.
"Hujan, berbahagialah."
« Musim Semi : Awan dan Hujan »
Memperkenalkan :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kim Taehyungsebagai Hujan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Min Yoongisebagai Awan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kim Seokjinsebagai Dirta
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kang Seulgisebagai Niswa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.