Chapter 16

10.4K 683 23
                                    

Happy reading

Jihyo memandang kosong lantai yang di pijakinya. Dia sedang duduk di kursi meja rias berhadapan dengan cermin.

Gaun pengantin putih tanpa lengan menjuntai menutupi indah tubuhnya. Rambut yang di tata sedemikian rupa membuat dirinya semakin terlihat cantik. Ditambahkan high heels setinggi 12 centi membungkus indah kakinya.

Pengantin?

Yaa... Hari ini adalah hari pernikahan Jihyo dan Yoongi. Sejak pertikaian Jungkook dan Yoongi dua bulan lalu. Keluarga Yoongi merencanakan pernikahan ini di percepat. Entah apa yang di pikirkan dan di inginkan kedua orang tua Yoongi dan Jihyo.

Tidak tahu kah mereka? Bahwa Jihyo tidak menginginkan pernikahan ini? Dia tidak ingin menghancurkan hidupnya sendiri, bersanding dengan pria arrogant yang selalu ingin di hindarinya.

Walau dia sangat mencintainya.

Tunggu? Cinta?

Yaa.. Jihyo telah mengakui, bahwa dia mencintai Yoongi sejak awal dia melihatnya.

Percayakah kalian dengan cinta pandangan pertama? Jika tidak! Maka kalian harus percaya. Karena, Jihyo telah merasakan dan mengalaminya. *aku juga pernah ngerasain koc. Jadi percaya. Abaikan😅

Jika Jihyo mencintai Yoongi. Bukankah seharusnya dia memperjuangkan cintanya?

Ingin. Jihyo sangat ingin memperjuangkan cintanya. Tapi, cinta yang akan di perjuangkan Jihyo sangat jauh dari jangkauannya. Sangat jauh. Bagaikan pemandangan indah di balik gunung-gunung terjal. Yang di kelilingi jurang tanpa dasar. Hutan-hutan dengan pepohonan penuh duri. Bebatuan tajam. Binatang-binatang buas.

Sangat menyeramkan? Tepat!

Tapi, dia akan berjuang. Tekadnya sudah bulat. Dia akan berjuang melewati rintangan yang berada di hadapannya agar dia bisa melihat indahnya pemandangan di balik gunung-gunung itu.

"Kau sudah siap, baby?" tanya seorang di balik pintu yang menyadarkan Jihyo dari lamunannya.

Hanya mendengar suaranya saja Jihyo tahu. Jika ayahnya yang bertanya di ambang pintu.

"Oh? Appa. Ne." jawab Jihyo sambil memaksakan senyumannya. Walau terlihat kaku.

Ayah Jihyo masuk kedalam kamar untuk melihat putrinya.

"Kau sangat cantik, baby." puji ayahnya saat melihat putrinya.

"Kau juga tampan appa." kata Jihyo memuji ayahnya.

"Appa bahagia melihatmu menikah, baby." kata ayahnya sambil memeluk hangat putrinya.

"Tapi aku tidak bahagia, appa." batin Jihyo menjerit.

"Appa bahagia. Sangat bahagia. Kau akan bersanding dengan pemuda tampan, berbakat, dan baik. Appa sangat yakin, dia yang terbaik untukmu. Yang terbaik dari yang baik. Setelah ini, putri kecil appa tidak akan tinggal bersamaku lagi. Kau akan bersama dengan suami mu. Layani dia sebagaimana seorang ratu melayani rajanya. Berbahagialah, baby. Appa menyayangimu." kata ayahnya sambil menatap manik mata Jihyo.

Air mata lelaki tersebut mengalir tanpa niat untuk menghentikannya. Begitu pula dengan Jihyo. Dia terharu, sedih, marah, berbagai perasaannya bercampuk aduk. Dia sangat bahagia melihat ayahnya bahagia. Tapi dia tidak bahagia karena neraka berada satu langkah di hadapannya.

Namun, tekadnya sudah bulat. Dia akan melakukan apa saja untuk orang-orang yang sangat berharga baginya.

"Hey, don't cry. Baby." ucap ayah Jihyo sambil mengusap lembut air mata yang mengalir di pipi putrinya.

Jihyo hanya mengangguk sebagai jawaban. Kemudian menghapus air matanya.

Bagaimana dengan riasan wajahnya? Tenang saja, make up yang di pakaikan untuk Jihyo waterproof sehingga tidak luntur.

"Kajja. Sebentar lagi acara di mulai." ucap ayah Jihyo yang di angguki olehnya.

Jihyo menggandeng lengan ayahnya keluar dari kamarnya.

Acara resepsi di adakan di halaman belakang mansion kediaman Jihyo. Dekorasi dengan warna baby blue dan balck menjadi warna yang mendominasi. Di hiasi dengan mawar putih dan tulip. Membuat dekorasi semakin indah di pandang mata. Jangan lupakan. Berbagai jenis makanan dan minuman yang berjejer rapi di meja panjang yang telah di siapkan.

Walau acara resepsi ini hanya mengundang kerabat dekat, sahabat, serta kolega bisnis. Namun, tidak bisa di pungkiri jika acara ini sangatlah ramai.

Jihyo berjalan dengan tangan yang masuh bertengger manis di lengan ayahnya, berjalan menunduk. Menutupi kegugupan dan rasa takut yang menderanya.

Berbagai pasang mata menatap takjub Jihyo saat dia telah memasuki tempat untuk mengucapkan janji sucinya. Di depan sana, 7 meter darinya. Pemuda pucat dengan kemeja putih dan jas hitam, serta dasi kupu-kupu yang senada dengan jasnya. Berdiri tegap dengan tatapan tajamnya. Walau begitu, sama sekali tidak mengurangi kadar ketampanannya.

Tidak jauh darinya, sahabat Yoongi dan Jihyo juga menatap takjub Jihyo yang berjalan ke arah Yoongi. Serta kedua orang tua mereka yang menatap haru, hingga membuat anak-anak sungai di wajah cantik ibu Jihyo dan Yoongi.

Tidak terasa, tangan Jihyo telah berada dalam genggaman Yoongi. Berhadapan dengan Yoongi. Sesaat manik mata mereka bertemu.

Tidak bisa di pungkiri. Yoongi juga menatap takjub gadis di hadapannya. Namun Yoongi tidak menghiraukan.

"Baiklah. Acara dimulai." ucap seorang MC yang menggunakan gaun putih senada dengan warna sepatunya. Simple, tapi cantik.

Acara pemberkatan telah dimulai, pendeta mulai membacakan janji suci untuk kedua mempelai.

"Bersediakah kalian menjalin kasih, hidup bersama dalam suka maupun duka, kaya atau miskin, sehat atau sakit, saling terbuka, menyelesaikan suatu masalah bersama, dan tidak akan berpisah?"

*emang gitu ya? Cara ngucapin janji suci? Aku nggak tahu. Aku pernah sih denger kayak gitu di film action. Maafin ya.. Aku nggk tahu, maaf sama yang nonmuslim. Masalahnya aku muslim. Jadi nggak begitu paham

"Ya, saya bersedia." kata Yoongi mantap.

Jihyo mengigit bibir bawahnya. Menarik nafas dalam dan mengehembuskannya perlahan.

"Y-ya. Saya bersedia." final Jihyo.

"Sekarang, pengantin pria bisa mencium pengantin wanita." kata pendeta memberi arahan untuk Yoongi.

Yoongi mengangguk dan mendekatkan wajahnya ke wajah Jihyo, memiringkan kepalanya. Dan menatap mata Jihyo yang terpejam. Gugup dan takut. Karena, ini adalah ciuman pertamanya.

1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik

Jihyo tidak merasaka apapun, dia membuka perlahan matanya dan langsung bertemu dengan manik tajam Yoongi.

"Jangan percaya diri aku akan mencium mu." bisik Yoongi tepat di depan bibir Jihyo.

Deg..

Bagai di panah dengan seribu anak panah yang langsung menghujam hatinya. Sakit. Sangat sakit.

Yoongi menjauhkan wajahnya dan melihat ke arah tamu undangan yang bersorak bahagia.

Disana, dia melihat sendu gadis yang di kasihinya. Nancy.

T
B
C

Hwaaaa..... Yoongi sama Jihyo udah nikah.

Koc nyesek ya, kasian kan Jihyo nya. Nggk di cium. Yoongi koc jahat ya?

Udah ah.. Next chap aja ya..

Semoga kalian terhibur, dan jangan lupa untuk jejaknya.

Maafin yaa... Kalau banyak kata yang salah. Apalagi waktu janji suci itu. Aku nggk paham bener koc masalahnya.

My Husband is GRUMPY |Yoongi × Jihyo|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang