Chapter 41

8.6K 615 21
                                    

Happy reading

Dapat dilihat, semua orang yang berada dalam ruangan tersebut bergidik melihat seringaian Yoongi begitu pula dengan Jihyo, tapi tidak dengan ayah Jihyo. Dia tidak gencar hanya dengan seringaian bocah di hadapannya yang berjalan perlahan ke arahnya.

Yoongi semakin berjalan mendekati ayah Jihyo. Dekat. Dekat. Dekat.

Hingga jarak mereka hanya sekitar 5-10 centi. Yoongi memajukan wajahnya. Mendekatkan bibirnya di telinga ayah Jihyo.

Mengatakan sesuatu yang membuat rahang ayah Jihyo mengeras. Hingga.

Bughh...

"PERVERT" maki ayah Jihyo setelah melayangkan pukulan di pipi mulus Yoongi.

Meninggalkan keterkejutan orang-orang yang berada dalam ruangan itu. Faktanya, ini adalah kali pertama ayah Jihyo mengumpat kasar kepada seseorang. Seberapa besar marahnya, ayah Jihyo tidak pernah mengumpat. Yahh... Kecuali kepada Yoongi saat ini dan saat membuat Jihyo terjatuh dari tangga-walau 75% bukan kesalahan Yoongi-hingga menyebabkannya keguguran dan koma selama beberapa hari.

Yoongi menyeringai penuh kemenangan saat melihat ekspresi dan tindakan ayah istrinya kepadanya. Tentu saja seringaian itu dapat di lihat semua orang.

"Kau harus mengurus ulang apa yang telah kau perbuat." kata ayah Jihyo dengan suara rendahnya.

Yoongi semakin menarik sudut bibirnya, membentuk sebuah senyuman. Bukan! Bukan senyuman! Melainkan seringaian.

Yoongi menghapus kasar darah yang mengalir di sudut bibirnya akibat pukulan kemarahan ayah Jihyo yang tidak main-main.

Maju selangkah mendekati ayah Jihyo, setelah dirinya mundur dua langkah. Bukan keinginannya untuk mundur dua langkah. Melainkan pukulan ayah Jihyo lah yang membuatnya mundur sebanyak dua langkah itu.

"In your dream!" ucap Yoongi dingin dan penuh penekanan.

Ucapan yang Yoongi keluarkan membuat atmosfir di ruangan tersebut turun.

"Ad.."

Ucapan Jihyo terpotong tatkala ayahnya mengangkat tangan kanannya. Kode!

Jika sudah begini, Jihyo tidak bisa berkutik lagi. Bahkan untuk melanjutkan perkataannya yang terpotong pun dia tidak berani. Ayahnya dalam mode yang sedang tidak main-main. Ayahnya sedang serius dan emosi. Dan itu di sebabkan oleh suaminya.

Suami? Masih bisakah Jihyo mengatakan Yoongi sebagai suaminya? Bukankah itu masih nyata? Jika Yoongi merupakan suami Jihyo? Yaa.. Jihyo sah-sah saja mengklaim Yoongi sebagai suaminya.

"Hyu.."

Lagi, orang kedua yang ingin mengakhiri perang dingin ini tidak jadi melanjutkan ucapannya kala tangan sang dominan terangkat. Yoongi. Mengangkat tangannya tanda tidak ingin mendengarkan perkataan siapapun. Walau dia adalah moodbosternya selama ini, Kim Namjoon.

Namjoon langsung bungkam saat melihat kode yang Yoongi berikan. Sama, sama seperti ayah Jihyo. Hanya dengan mengangkat tangan saja. Sudah membuat nyalinya menciut untuk melanjutkan perkataannya.

Jujur saja, ini adalah kali pertama Namjoon dan Hoseok serta orang tua Yoongi melihat sikap Yoongi yang seperti ini. Dingin, tegas, tenang, aura dominan mendominasi.

Cukup lama ruang tengah mansion megah keluarga Park sunyi senyap. Bagai tidak terpenghuni.

Namun, lain halnya dengan dua orang dominan yang berada di tengah di antara semua orang dalam ruang tersebut. Saling melempar tatapan dingin, sengit, dan menantang.

My Husband is GRUMPY |Yoongi × Jihyo|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang