Happy reading
"Kau masih mencintainya?" tanya Mark, lagi.
Jihyo tidak langsung menjawab pertanyaan Mark. Dia masih memikirkan jawaban apa yang akan di berikan kepada Mark. Jihyo terdiam cukup Lama, dan akhirnya dia memantapkan hati, dia akan menjawab pertanyaan Mark. Terserah apa yang akan di katakan Mark kepadanya nanti, dia tidak peduli. Yang penting dia jujur. Itu saja.
"Ak.." perkataan Jihyo terputus karena seseorang menariknya kasar. Menjauh dari Mark dan mendorongnya masuk kedalam mobil saat dia berhasil keluar dari cafe tersebut.
Jihyo yang belum sadar sepenuhnya hanya bisa menuruti seorang yang menariknya dengan linglung.
Hell.. Bisa kalian bayangkan bukan? Jika berada di sisi Jihyo? Saat kalian asyik mengobrol ria tiba-tiba tertarik secara kasar dan di masukkan kedalam mobil. Kalian akan merasakan bingung sendiri. Yaahh... Begitulah dengan Jihyo.
"Kita akan kemana?" tanya Jihyo tenang setelah sadar, walau dalam diam dia berdoa untuk keselamatannya. Well... Seorang pemuda yang membawa Jihyo sedang mengendarai mobil dengan kecepatan yang di atas rata-rata.
Pemuda tersebut tidak menggubris pertanyaan Jihyo melainkan menambahkan laju lecepatan mobilnya. Dan itu membuat Jihyo berdecak antara kesal dan takut. Takut? Tentu saja. Dia masih ingin hidup dan bahagia bersama suaminya. Suami? Sepertinya Jihyo belum sadar sepenuhnya.
W Motors Lykan Hypersport hitam yang di kendarai pemuda itu memasuki basement hotel mewah di kawasan Busan.
Pemuda tersebut tidak mengatakan apapun setelah keluar dari mobil mewahnya dan menarik tangan Jihyo. Namun setiap langkah, tarikan tangan tersebut berangsur melembut. Sepertinya dia takut untuk melukai wanita disampingnya itu. Tentu saja. Siapa yang tidak akan takut bila kau melukai wanita milik seorang pemuda yang sangat berarti dalam hidupmu setelah keluarga? Dan jangan salah. Pemuda itu sangat menakutkan jika marah, itu sebabnya dia mengambil jalur aman.
Jihyo hanya menurut apa yang di inginkan pemuda di sampingnya itu. Jika memberontak, dia juga tidak akan menang. Dan juga. Jihyo mengenal baik siapa pemuda yang dengan seenak hati menariknya keluar dari cafe.
Setelah sampai di depan meja receptionist pemuda tersebut memesan satu kamar hotel.
Setelah tiba di kamar hotel yang di pesan mereka memasukinya. Dan pemuda itu menuntun Jihyo untuk duduk di sofa yang terdapat dalam kamar hotel itu.
"Ada apa Hoseok ah?" tanya Jihyo setelah dia duduk di kursi.
"Siapa namja itu?" tanya Hoseok to the point.
Yang menyeret Jihyo dari cafe ke hotel ini adalah Hoseok. Dia yang baru saja dari bandara dan baru pulang dari Amerika tidak sengaja melihat Jihyo yang sedang bercengkrama dengan seorang pemuda saat lampu lalu lintas berwarna merah. Hoseok yang memang sedang banyak masalah tidak bepikir dua kali. Dia langsung saja menerobos kendaraan lain saat lampu telah berubah warna dan menuju ke cafe tempat Jihyo.
"Oh ayolah Hoseokie. Dia bukan siapa-siapa." jawab Jihyo tenang.
"Shh.. Ada hubungan apa kau dengannya, Min Jihyo?" desis Hoseok yang berang dengan jawaban tenang Jihyo.
Jihyo menaikkan salah satu alisnya. Rupanya pemuda di hadapannya sedang menahan emosinya.
"Aku tidak punya hubungan apapun dengannya." jawab Jihyo tidak bermaksud menjelaskan.
"Aku tahu. Yoongi telah menyakitimu. Setidaknya pikirkan juga bagaimana perasaannya." lirih Hoseok
Dia sangat mengkhawatirkan sahabatnya itu. Walau Yoongi seorang yang dingin, cuek, arrogant atau apapun itu. Dia memiliki sisi hangat dan manis kepada orang yang di sayanginya. Dan Hoseok benar-benar tidak tega di buatnya. Sejak kecil, Yoongi tidak benar-benar merasakan apa yang di namakan bahagia. Menyedihkan bukan? Yaa.. Begitulah.
"Maaf Hoseok ssi. Tapi aku benar-benar tidak memiliki hubungan apapun dengannya. Bahkan dia sudah memiliki tunangan dan tidak lama lagi akan menikah." jawab Jihyo yang merasa iba melihat Hoseok yang tentunduk.
Mata Hoseok langsung berbinar saat mengetahui satu fakta tentang pemuda dilihatnya bersama Jihyo. Tanpa sadar, Hoseok memegang tangan Jihyo. Membuat Jihyo sedikit terlonjak.
"Gomawo. Gomawo. Aku harap kau bisa memaafkannya dan menerimanya kembali dalam hidupmu." kata Hoseok dengan senyum cerahnya. Membuat Jihyo membalas senyuman Hoseok dengan tulus.
"Kajja. Aku akan mengantarmu pulang." ajak Hoseok sambil menarik tangan Jihyo supaya berdiri. Jihyo hanya menurut tanpa membantah.
Setelah masuk kedalam mobil. Hoseok melajukan mobilnya membelah jalanan. Membawa Jihyo ke suatu tempat. Tujuannya bukan untuk mengantarnya pulang. Melainkan tempat lain.
Sedangkan Jihyo yang memang sangat kelelahan tertidur pulas sejak tadi. Melihat Jihyo tidur. Hoseok tersenyum lembut. Dan mengusap surai Jihyo. Dia menyayangi wanita ini. Sungguh! Bukan, bukan artian mencintainya. Namun, dia merasa nyaman. Mungkin sebagai keluarga atau sahabat? Yang penting Hoseok merasakan kenyamanan saat bersama Jihyo seperti ia bersama dengan Namjoon, Yoongi, dan keluarganya.
.
.Tidak terasa kini mereka tiba di sebuah rumah berlantai dua namun terlihat sangat mewah.
Hoseok memasukkan mobilnya kedalam garasi dan keluar dari dalam mobil. Saat dia sudah berada di pintu samping tempat Jihyo tertidur.
Seorang pemuda mengambil alih tugas Hoseok. Menggendong tubuh mungil Jihyo bridal style dan membawanya memasuki rumah mewah itu. Melangkahkan kakinya ke lantai atas dan membuka pintu sebuah kamar.
Merebahkan tubuh Jihyo dengan sangat hati-hati di bed king size, mencegah terbangunnya wanita cantik tersebut.
Setelah usai, pemuda tersebut keluar dari kamar dan menutup pintu dengan hati-hati. Berbalik meninggalkan kamar dan membawa tungkainya ke ruang tengah, dimana Hoseok duduk menunggunya dengan tangan kanan yang memegang ponsel canggihnya dan tangan kiri yang memegang sebotol cola yang sesekali di minumnya tanpa gelas. Sepertinya Hoseok sangat kehausan.
"Gomawo, Hoseok ah." kata pemuda itu saat tiba di samping Hoseok dan mendudukkan dirinya di sofa yang sama dengan Hoseok.
Hoseok hanya menganggukkan kepala dan melanjutkan kegiatannya. Setelahnya hening.
Selang beberapa menit. Hoseok mengalihkan atensinya dan menatap pemuda di sampingnya yang juga menatapnya.
"Aku mau pulang, lelah sekali rasanya." kata Hoseok sambil meregangkan ototnya.
Pemuda di sampingnya hanya bisa menghela nafas dan mengijinkan Hoseok pulang.
Setelah Hoseok benar-benar pergi. Pemuda tersebut menuju ke kamar dan membersihkan tubuhnya. Setelahnya, dia ikut tertidur di samping Jihyo yang tertidur dengan pulas. Memeluk tubuh Jihyo posesif dan mengarungi alam mimpi.
TBC
Gimana sama chapter ini?
Ada yang penasaran?
Hayooo... Siapa yang kemarin bilang Yoongi? Nyatanya Hoseok kan? Terus Hoseok bawa Jihyo kemana? Dan ada apa dengan Hoseok? Padahal Jihyo milik Yoongi lo.. Ntar kalau ketahuan bisa di makan.
Huufftt... Next chapt aja. Semoga suka.
Maafin juga kalau banyak typonya yaa.. Hehe...
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is GRUMPY |Yoongi × Jihyo|
Narrativa generaleKetika kehancuran kehidupan Jihyo di awali sejak pernikahannya dengan lelaki tampan Yoongi. Tidak ada lagi kebahagiaan yang akan di rasakan Jihyo saat dia bersama dengan suaminya, Yoongi. Apakah Jihyo akan terus tersiksa? Atau dia akan bahagia suatu...