Chapter 21

10.8K 687 18
                                    

Happy reading

Yoongi sadar, itu perbuatannya. Dan juga dia tahu, jika Jihyo belum sadar sepenuhnya dari alam bawah sadarnya.

Itu sebabnya dia berinisiatif untuk menyadarkan Jihyo.

"Bisa kau tutup tubuhmu?"

"KYAAAAAA"

"Ahssss...."

Jihyo berteriak histeris saat mendengar suara seorang pria yang dia ketahui adalah suaminya. Dan tanpa pikir panjang, dia langsung saja beranjak dari duduknya.

Namun, dia meringis saat merasakan nyeri di bagian bawah tubuhnya.

"Kau kenapa?" tanya Yoongi datar saat melihat wajah Jihyo yang menahan sakit.

Sebenarnya Yoongi tahu, kenapa Jihyo meringis menahan sakit saat dia beranjak dari duduknya. Namun, dia bersikap seakan tidak tahu apa-apa.

Jihyo menunduk. Menyembunyikan semburat merah yang merambat dari pipi hingga telinganya. Kejadian semalam berputar-putar di pikirannya. Dia malu, sangat malu. Apalagi, dihadapannya saat ini. Yoongi yang baru selesai mandi dengan handuk yang melilit di bagian bawah tubuhnya dan air yang menetes dari setiap helai rambutnya.

Menyadari Jihyo yang tidak menjawab pertanyaannya. Yoongi kembali melanjutkan kegiatannya. Berjalan menuju lemari pakaian dan memakai baju santai.

"Apa kau akan disana terus?" tanya Yoongi saat selesai menggunakan pakaiannya.

Jihyo mendongak. Kemudian berjalan tertatih menahan rasa nyeri yang menjalar di bagian tubuh bawahnya.

Berjalan ke lemari pakaian mengambil piyama dan keluar dari kamar Yoongi. Namun, sebelum Jihyo memegang knop pintu kamar.

"Mandilah di kamar ini. Dan soal kejadian semalam. Lupakan saja. Aku sedang dalam keadaan mabuk."

Deg.

Jantung Jihyo berdetak cepat. Dadanya seakan dihantam oleh benda berat ribuan kilo. Sakit. Sangat sakit. Bagaimana mungkin dia mengatakan untuk melupakan sesuatu yang hebat terjadi semalam. Itu tidak akan mungkin. Jihyo tidak akan bisa melupakannya.

Namun, karena takut dengan Yoongi dan tidak ingin berdebat. Jihyo hanya bisa mengangguk pasrah dan berjalan tertatih menuju ke kamar mandi tanpa melihat ke arah Yoongi.

"Aku akan keluar." kata Yoongi sebelum Jihyo menutup pintu kamar mandi. Jihyo tidak membalas perkataan Yoongi. Dia hanya bisa menghela nafas kasar. Untuk meredakan rasa sesak di dadanya.

'Aku memang tidak pernah di harapkan' gumam Jihyo dan memulai mandinya.

°
°
°

Usai makan malam yang dia buat sendiri dengan menahan nyeri. Akhirnya Jihyo bisa mengistirahatkan tubuhnya di sofa ruang tengah. Dia memang belum makan sejak pagi. Itu sebabnya, cacing di dalam perutnya mendemo untuk di isi. Jadi, apa boleh buat. Dia harus menahan rasa nyeri agar bisa memasak makanan dan memakannya.

Jihyo meraih remote tv dan mulai menekan tombol on.

Saat sedang asik dengan dunianya. Yaa... Jihyo tidak fokus dengan acara yang di tontonnya. Melainkan memikirkan perkataan Yoongi di kamar beberapa waktu yang lalu.

Ning~Nong~~

Bel rumah Jihyo berbunyi. Akhirnya, Jihyo beranjak dari duduknya dan berjalan tertatih menuju ke pintu utama rumahnya.

Ckleekk...

"Hai." sapa seorang di depan pintu rumah Jihyo.

Melihat itu, mata Jihyo langsung berbinar. Dia bahagia. Sungguh. Dia sangat merindukan orang yang ada di hadapannya. Tanpa pikir panjang. Jihyo langsung saja memeluk tubuhnya.

"Taehyungieee... Bogoshipda." kata Jihyo saat Taehyung membalas pelukannya.

Yupp... Tamu Jihyo malam ini adalah sahabatnya. Kim Taehyung.

"Masuklah. Mana Kookie? Kau tidak bersama dengannya?" tanya Jihyo semangat. Seakan dia melupakan rasa nyerinya.

"Jungkook tidak ikut. Dia sibuk." kata Taehyung sambil masuk kedalam rumah Jihyo. Dan mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan.

Ini adalah kali pertama Taehyung mengunjungi sahabatnya sejak hari pernikahannya. Jadi, dia tidak pernah tahu bagaimana isi dari rumah sahabatnya itu. Dan sudah dua minggu mereka tidak pernah saling menukar kabar. Karena, Taehyung sibuk dengan dunia aktornya sedangkan Jihyo dengan suaminya.

Satu minggu setelah Jihyo menikah dengan Yoongi. Orang tua Jihyo dan Yoongi mengatakan agar Jihyo tidak perlu melanjutkan studynya. Sedangkan Yoongi? Yoongi sudah sangat pandai di bidang bisnis. Jadi, keluarganya tidak khawatir jika Yoongi tidak melanjutkan studynya. Karena, sejak kecil. Yoongi selalu di latih dalam dunia perbisnisan.

"Whooaahh.. Rumahmu luas Jihyo ahh.." kata Taehyung semangat.

Jihyo hanya bisa terkekeh dan meletakkan nampan berisi cola serta camilan di meja. Saat Taehyung tadi melihat-lihat isi rumahnya. Jihyo mengambil cola di lemari pendingin serta beberapa camilan yang di buatnya beberapa hari yang lalu.

"Kau sepertinya sangat terkenal sekarang, Taehyungie." kata Jihyo saat sudah duduk berhadapan dengan Taehyung.

"Yaa... Begitulah." ucap Taehyung sambil menunjukkan senyum kotaknya.

Dan terjadilah obrolan ringan tentang kegiatan sehari-hari Taehyung dan Jihyo.

.
.
.

Dilain tempat, Yoongi sedang  berada di cafe favoritnya.

Saat sedang menunggu pesanannya. Tiba-tiba ada seorang gadis yang duduk di kursi kosong di hadapannya. Yoongi hanya memandang datar gadis tersebut. Tidak berniat mengusir atau pergi dari sana. Dia hanya menyibukkan dirinya kembali dengan ponsel pintar miliknya.

"Cha- Yoongi ah.. Sepertinya kau belum melupakan ku." ujar gadis tersebut dengan senyum sinis.

Yoongi mengalihkan perhatiannya dari ponsel ke arah gadis yang berbicara di hadapannya. Dia menaikkan satu alisnya.

"Atas dasar apa kau beranggapan seperti itu, gadis ular?" tanya Yoongi dingin.

Gadis ular? Sudah di tebak. Gadis tersebut adalah Nancy. Mantan kekasih Yoongi.

"Terbukti dari kau makan dan duduk di tempat ini. Tempat favorit kita berdua." kata Nancy menyeringai.

"Cih. Jangan terlalu percaya diri. Bukankah ini memang tempat favorit ku dengan sahabat ku. Sebelum aku mengenalmu? Dan kau hanya mengikutiku mengatakan bahwa ini merupakan cafe favorit mu. Agar mereka semua tahu, bahwa kau adalah MANTAN milikku" kata Yoongi dengan smirknya. Dan menekankan kata 'mantan'.

Bungkam. Nancy langsung saja bungkam dengan perkataan Yoongi. Memang benar, cafe yang sedang mereka tempati adalah cafe favorit Yoongi dan sahabatnya sebelum bertemu dengan Nancy. Dan Nancy memang hanya mencari ketenaran.

"Yoongi ah. Aku menyesal. Mari kita kembali." kata Nancy memohon.

"Ck. Aku tidak akan sudi untuk kembali dengan ular seperti mu. Sebaiknya kau rubah sikapmu. Dan dapatkan kembali hati orang yang sudah melepasmu." kata Yoongi sambil berdecak tidak suka dan beranjak dari duduknya. Mengeluarkan beberapa lembar uang dan pergi begitu saja meninggalkan Nancy.

Yoongi benar-benar muak dengan Nancy. Dan Yoongi kehilangan selera makannya karena gadis itu. Akhirnya Yoongi kembali melajukan mobilnya dan pulang ke rumah. Dia benar-benar lelah dan ingin tidur.

Sedangkan Nancy. Dia mengepalkan tangannya saat mendengar perkataan Yoongi. Balas dendam? Mungkin saja. Kita bisa mengetahuinya jika waktunya telah tiba.

T
B
C

Yuhuu.... Chap ini gimana?

Nancy balas dendam gak ya? Huh! Gimana sih itu cewek. Tobat aja kalik...

Udahlah. Next chap aja.

Semoga suka dan jangan lupa jejak.

See you next chap..
Maafin typo di sana sini kalimat yakk..

My Husband is GRUMPY |Yoongi × Jihyo|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang