Chapter 6

10.5K 737 42
                                    

Happy reading

Mendengar itu. Yoongi langsung mematikan sambungan dan meraih jasnya di sandaran sofa yang dia lepas saat akan berkutat dengan berkas-berkas.

Yoongi keluar dari ruangannya dan berjalan menuju lift. Menekan tombol 1 agar dia dapat ke lantai dasar. Kemudian berjalan ke lobi.

.
.

Sweptail putih yang dikendarai oleh Yoongi menyusuri jalanan kota Seoul di malam hari.

Dan disinilah Yoongi sekarang. Duduk di samping jendela kaca cafe yang langsung mengarah ke jalan. Banyak orang yang berlalu lalang di luar cafe. Baik perempuan, laki-laki, sendiri, maupun berpasangan.

Cafe ini merupakan, cafe favorite Yoongi dan Nancy. Mereka selalu menghabiskan waktu di cafe ini.

Tak berselang lama. Orang yang di tunggu Yoongi datang. Langsung saja orang itu menghampirinya dengan senyuman yang mengembang di wajah cantiknya. Dialah Nancy, kekasih dari anak konglomerat. Min Yoongi.

"Mianhae. Apa aku terlambat?" tanya Nancy sambil duduk di hadapan Yoongi.

Yoongi tersenyum tipis.

"Ani. Aku juga baru tiba." jawab Yoongi.

"Apa kau sudah makan?" tanya Nancy.

"Em." jawab juga singkat. Walau sebenarnya dia belum makan sejak siang tadi. Namun, nafsu makannya seketika hilang jika mengingat pembicaraan dengan ayahnya semalam.

"Apa kau punya masalah chagi?" tanya Nancy yang melihat Yoongi berbeda dari biasanya sambil mengusap punggung tangan Yoongi.

"Mari kita akhiri." kata Yoongi, tanpa menatap Nancy, dia tidak akan sanggup melihat mata indah gadisnya mengeluarkan air mata karenanya.

"Apa maksud mu?" tanya Nancy, tidak mengerti dengan maksud perkataan Yoongi.

"Mari kita akhiri hubungan ini." kata Yoongi tegas. Sambil menatap mata Nancy. Walau sebenarnya dia tidak sanggup. Namun, jika dia tidak menatapnya. Maka bisa di pastikan hubungan mereka tidak akan berakhir.

"Ne?"

"Aku tau kau mendengarnya dengan jelas." kata Yoongi

"Wae? Waeyo chagiya?" tanya Nancy, tidak percaya dengan perkataan yang baru saja di lontarkan Yoongi.

Mata indahnya telah memburam. Dan sekali dia berkedip. Maka air mata yang di tahannya akan jatuh.

Melihat tubuh kekasihnya yang bergetar dan diiringi dengan isakan pelan.

Yoongi bangkit dari duduknya dan duduk di samping Nancy. Merengkuhnya dan mengusap surainya.

Sudah dikatakan bukan? Yoongi tidak akan sanggup jika gadisnya menangis karenanya. Dan dia tidak akan sanggup mengakhiri hubungannya jika melihat gadisnya menangis.

"Mian. Mianhae. Aku tidak punya pilihan lain." kata Yoongi. Sambil terus mengusap surai Nancy.

"Beri aku alasan." ujar Nancy yang masih sesenggukan. Dia melepaskan pelukan Yoongi perlahan.

Yoongi menangkup pipi Nancy. Dan menghapus lembut air mata yang meengalir di wajah mulusnya.

"Aku di jodohkan." lirih Yoongi

"Kenapa kau tidak menolak?" tanya Nancy.

"Aku tidak mungkin bisa menolak. Kau tau betul bukan riwayat penyakit appa?" tanya Yoongi

Nancy mengangguk paham.

Yoongi tersenyum simpul. Dan beranjak dari tempat duduknya. Mengusap singkat surai Nancy.

My Husband is GRUMPY |Yoongi × Jihyo|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang