09[REVISI]

36.9K 1.7K 14
                                    

Mac ayres- easy🎵

🖤🖤🖤


Lantunan musik terdengar
Begitu pas dengan pikirannya,
begitu pun Cuacanya yang begitu cocok dengan suasana hatinya.
Dan secangkir espresso hangat menemani dinginnya udara hari ini.

Seraya menggosok-gosokkan kedua tangannya, mencari kehangatan. Bahkan sweater yang ia kenakan
Sama sekali tak dapat membantu menghangatkan tubuhnya

Dengan memandang lurus kedepan, menatap suasana di luar cafe.
Tetesan air dari atas langit turun begitu deras....

Ramai nya orang memakai kendaraan bahkan ada beberapa dari mereka hanya memakai payung sebagai pelindungnya

Pandangan yang sendu, memikirkan
Setiap kata demi kata yang terlontar dari bibir sang pria semalam.

Membuang napasnya panjang
Lengan kirinya menyangga kepalanya sedangkan yang kanan bermain mengetuk-ngetukkan jarinya di meja

Tangannya pun bergerak mengambil cangkir espresso. Dan mulai meneguknya

Meletakkan kembali cangkir tersebut dan memandang jenuh dari balik kaca

"Kenapa lo gak pulang?"

Pemilik suara itu duduk disampingnya, ia sama sekali tak menghiraukannya

"Lo kabur ya...? Pake bawa koper segala" sambung pemilik suara itu yang mulai membuatnya merasa kesal. Terlalu ikut campur menurut nya

"Jangan ik-" kaget melihat siapa pemilik suara tersebut "-william, lo kok tau gue disini?" Tanyanya melihat william dengan heran

"Nay gue gak sebego itu. Gue tau karna lo sering kesini dan lagian ini tempat langganan kita bukan?" Menyenderkan tubuhnyanya ikut memandang dari balik kaca "dan lo kenapa coba bawa koper? Lo kabur? Bokap gue ada apaiin lo?" Menatap heran koper Kanaya

Seketika Kanaya menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya "gue gak sanggup will" sendunya mengusap wajahnya

"Lo bisa cerita nay" william tampak begitu tenang "bahkan gue bisa meluk lo buat ngebantu nenangin lo" ia mulai merangkul Kanaya

Menyenderkan kepalanya tepat dibahu william "ayah lo semalem ngajak gue nikah"

Mengernyit bingung, william menjauhkan tubuhnya menatap kanaya yang terlihat begitu lesu

"Lo seriusan?" Tak percaya dengan kalimat Kanaya, takut ini cuma prank "maksud gue, bokap paling anti sama yang namanya komitmen. paling-paling misalnya ni ya hari ini kencan besoknya udah lupa teman kencannya" jelas William takjub

"Tapi lo udah langsung dilamar....?"

"Keajaiban tau gak sih!" Melirik Kanaya disampingnya "terus udah lo jawab?".

Membuang napas panjang
Pandangannya sendu sebelum akhirnya kedua tangannya menutupi bagian wajahnya. Kepala nya menggeleng menjawab perkataan William

"Huft" membuang napasnya pelan
Tangannya bergerak menyentuh pucuk kepala Kanaya, diusap nya pelan "gue gak akan ikut campur urusan lo, tapi seenggaknya lo bisa buka hati buat bokap gue, meskipun hanya terbuka sedikit aja. Lagian lo juga udah dewasa kan...Lo juga bisa nentuin mana yang menurut Lo baik dan mana yang kaga, intinya semua tergantung Lo nya aja lah". Ucapnya begitu Santai dan begitu dewasa, akhirnya Kanaya sadar dan memeluk William erat

William takut bahwa ayahnya hanya main-main kepada kanaya, tapi ia yakin bahwa ayahnya serius terhadap Kanaya

🖤🖤🖤

Ayah SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang