33[REVISI]

15.5K 921 30
                                    

William yang baru saja dari luar melihat kanaya sedang membolak-balik lembaran kertas dengan tampang bosannya

"Kenapa lu?" Tegurnya duduk disebelah kanaya

"Malas nih ngeliat yang kaya ginian!" Kesalnya menaruh majalah tersebut dipangkuan William

William memperhatikan majalah itu secara seksama, majalah fashion? Seriusan?!

"Bilang aja lu mau apa yang mereka pake kan? Padahal lu bisa minta sama bokap gue"

Spontan kanaya menolehkan kepalanya menghadap William "Ih ini anak siapa sih?!"

"Calon anak lo kalo lupa" Sahutnya kalem

Sontak saja pipi kanaya merona merah

"Ih apaan sih lo ini?! Kan udah gue bilang jangan goda gue!"

"Iya calon ibu baru....kedengaran bokap lo ngomong kaya gini, habis lo di kamar seharian!" Jawab William acuh

Tuhkan bener, di bilangin kaya gitu aja kanaya udah mencubit pinggang William. Jangan ditanya gimana rasanya, menurut William salah satu tulangnya ada yang retak

"Eh lo gak ada niatan buat bawaiin bokap bekal atau gimana gitu?" Tanya William penasaran. Pasalnya ia tak pernah melihat kanaya membawakan bekal untuk ayahnya

"Mager mah gue"

Dengan gemas nya William menjitak kepala kanaya tanpa perasaan "lo bener-bener ya! Gak boleh gitu calon ibu akuuu~, demi keberlangsungnya kehidupan ayah gue, lo harus siapkan bekal buat ayah gue"

"Mager"

"Ke mall atau ke butik habis ini" tanyanya sambil mengelus kepala kanaya pelan

"Yaudah gue siapkan bekal dulu" sahut kanaya bangkit berdiri dari sofa

"Nah gitu dong" negosiasi yang tidak menguntungkan namun menjamin masa depannya

🖤🖤🖤

Setelah beberapa saat akhirnya mereka tiba di lobby kantor adam bekerja. William menghampiri resepsionis atau lebih dikenal dengan sapaan febi

"Feb ayah ada diatas?"

"Ada mas" jedanya sebentar. Ia melirik kanaya yang berada disamping William. Ia melihat penampilan kanaya yang hanya mengenakan tunik hijau lumut lengan panjang dengan rambut yang ia cepol asal.

"Pacar barunya ya mas?" Tanyanya sambil tersenyum kikuk

"Eh b-"

"Iya mba hehehe" sela kanaya sambil tersenyum ramah. Kanaya melihat tatapan febi. Dari tatapannya terlihat sedih, emangnya ada apa ya?

"Wah selamat ya mas" jawabnya masih tersenyum

William bingung harus menjawab apa.."yaudah kami keatas ya feb" William langsung menarik tangan Kanaya masuk kedalam lift

"Apaansih lo?!" Itulah kalimat yang keluar dari bibir William pertama kalinya

"Seharusnya itu kalimat gue" sahut kanaya santai

Mengusap wajahnya frustasi "heh lo bener-bener ya! Lo tau gak gue itu suka sama febi astagaaa naya...baru kali ini gue kesel sama lo sumpah!"

Kanaya melotot tak percaya "lo bercanda kan! Terus yang kemarin lo apaiin!?"

William mengacak-acak rambut nya frustasi dan duduk dipojokkan "gue udah gapunya hubungan apa-apa"

"Heh lo kalo suka jangan sama cewe macam febi ya!"

"Itu hak gue tolol!"

"Ya lo nya ngaca dong....febi gadis bener gitu, gak kaya lo yang urakan gini"

Ayah SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang