12 [REVISI]

32.8K 1.8K 32
                                    

Mendengar Penjelasan dari dosen
Benar-benar terdengar seperti dongeng menurut Kanaya
Apalagi penjelasan nya sama sekali tak ada yang masuk kedalam otaknya

Masuk telinga kanan keluar kiri, masuk lagi telinga kanan eh malah terpantul

Sesekali Kanaya menguap ngantuk. Kanaya menenggelamkan
Kepalanya kedalam lekukan kedua tangannya untuk mengurangi rasa kantuknya. Bukannya mengurangi yang ada malah semakin ngantuk, matanya sudah terasa semakin berat!

Namun tak berselang lama
Akhirnya sang dosen pun pamit karena jamnya telah usai.
Kanaya pun keluar kelas berencana mencari keberadaan William yang berapa hari ini tak pernah keliatan.

Mencari keberadaannya dikantin, ia melihat William dan keempat sahabatnya tengah bercanda dan tertawa

"Will!" Panggilnya begitu sampai dihadapan mereka berlima

William dan keempat sahabatnya menoleh secara bersamaan melihat Kanaya yang melambaikan tangannya

William menghampiri kanaya yang memasang wajah manisnya "Lo kesini berangkat bareng siapa?" Tanya William melihat Kanaya yang tingginya hanya menyampai keteknya. Ia merasa Kanaya makin hari makin pendek

"Bokap Lo....oiya" tangannya bergerak-gerak mengambil sesuatu didalam tas. William mengernyit penasaran "bokap Lo ngasih ini buat Lo" menyerahkan kartu atm ke genggaman William

William melotot tak percaya "mimpi apa gue semalem, rezeki banget sih ini....akhirnya bisa jajan sepuasnya gue" pekik William memandangi kartunya dengan pandangan berbinar-binar

"Ah lu emang yang paling bisa ngertiin gue deh...gak salah emang kalo lo itu cocok jadi nyokap gue" sambungnya mendekap Kanaya erat

Bugh

Refleks Kanaya memukul punggung William yang sekarang mengaduh kesakitan

Keempat sahabat William berlari menghampiri William dan Kanaya

"Weh..weh..weh..adapa ni!" Tanya Matthew penasaran

"Jangan main kasar dong bund" ujar axel yang disamping william

"Parah kanaya, asal main nabok anak orang" david mencolek lengan kanaya

"Apa lu nyolek-nyolek gue hah?!" Kanaya menatap david garang segarang-garangnya biar david takut

"Loh kok ngamok?!" Sahut david tak terima

"Hahaha udah deh gaes jangan ganggu kanaya, lagian william kan sekarang gapapa" bela alfa yang selalu berada dipihak kanaya

"Alfa coba buka mata lo lebar-lebar ya, bagian mana william keliatan baik baik aja?" Tanya Matthew memperlihatkan keadaan william. Dari sini pun william masih menggosok punggungnya

"Kalian memperbesar masalah kecil, dasar baperan" sahut kanaya malas, lagian william udah biasa dipukul sama dirinya...kayanya sih

"Parah!!! Dasar kamu wanita kas-"

Sama seperti William
Kanaya pun langsung menabok Matthew yang sekarang mengaduh-aduh kesakitan

David dan axel yang tadi membela william terdiam ditempat, takut bila mengeluarkan kalimat untuk membela william yang ada mereka akan bernasib sama seperti Matthew

"Kenapa Lo bedua liat-liat? Minta ditampol juga?" Memberikan tatapan garangnya pada David dan Axel secara bergantian sedangkan yang ditatap menampilkan kedua jarinya yang membentuk tanda peace

"Kenapa Alfa gak?" Sahut Matthew tak terima

"Iya! Alfa kenapa gak diperlakukan kaya kita berdua?!" Tanya william yang disetujui axel dan david

Ayah SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang