32[REVISI]

17.6K 1K 67
                                    

Dengan mata yang masih terasa berat. Kanaya menarik selimut di kakinya berupaya menghangatkan tubuhnya. Namun entah mengapa ia merasa selimut tersebut terasa seperti ditarik juga. Semakin kuat ia menarik selimut tersebut semakin kuat pula tarikan di selimut nya

Terpaksa kanaya membuka matanya perlahan melihat selimut itu. Tapi bukan selimut itu yang membuatnya terkejut, melainkan adam yang kini berbaring menyamping menghadap dirinya. Bahkan senyuman miliknya pagi ini entah kenapa mampu membuat hatinya bergetar

"Pagi my dear"

Deg

Adam tersenyum melihat kanaya yang merona pagi ini. Kanaya memutar tubuhnya agar adam tak melihat dirinya saat ini

Dengan kekehannya, adam membalik tubuh kanaya agar kembali berhadapan dengannya.

"Aku juga memiliki nya sayang" bangganya menampilkan kunci kamar kanaya, adam mengangkat tubuh kanaya dan menaruhnya dipangkuannya

"Kamu tau? Ini adalah pagi terbaik bagiku, Melihat dirimu yang masih bergelung selimut adalah menjadi suatu hal yang membuatku merasa mencintaimu" mengecup dahi kanaya sekilas sebelum akhirnya mencium tengkuk kanaya

Bukannya membalas perkataan adam, kanaya malah semakin mengantuk. Dan akhirnya kanaya kembali terlelap dipangkuan adam. Adam terkekeh melihat kanaya yang begitu menggemaskan pagi ini

Ia pun membaringkan Kanaya dan ikut berbaring disebelahnya. Didekapnya kanaya erat.

"Love you"

🖤🖤🖤

William yang baru saja sampai di depan rumah segera berlari masuk kedalam. Ia berpapasan dengan adam yang baru saja turun dari tangga

"Kanaya mana yah?"

"Baru aja tidur" sahutnya acuh melewati William yang cengo mendengar penjelasan adam

"Ayah ini masih pagi loh, " William mengikuti Adam yang membuka pintu kulkas

"Iya kanaya tadi tidur lagi! Pemikiran kamu itu apa sih?!"

"Aku kiraiin ayah sama kanaya lagi buat adek hehe."

Adam menjitak kepala William dan pergi ke ruang tv. William pun akhirnya pergi ke kamar kanaya. Ternyata masih terkunci
Akhirnya ia pun ikut menonton bersama adam yang terlihat anteng di depan tv

"Masih dikunci"

"Kan kuncinya sama ayah"

"Terus gimana kalo kanaya mau keluar"

"Kan ayah pake kunci serep"

"Hmmm..." Dan selanjutnya hanya suara dari tv lah yang kembali bersuara

"Adek kamu mana?" Tanya adam yang sedari tadi tak ada melihat rafael

Sedetik kemudian William berlari keluar. Ia lupa Kalo rafael tertidur dan dengan kurang ajarnya ia tinggal di dalam mobil sendirian

Kakak macam apa dia ini!

Adam sendiri hanya menggelengkan kepalanya tak percaya

Anak siapa sih William ini?!

🖤🖤🖤

William yang baru saja kembali dari luar sambil menggendong rafael dipundaknya. Ia dikejutkan dengan Kanaya yang sudah bergelanyut manja dilengan ayahnya. Adam pun mencium puncak kanaya mesra.

Pemandangan macam apa ini. Apakah dirinya pantas melihat hal seperti ini?!

"Mas peluk aku!"

"Ini udah dipeluk sayang..."

"Ih tapi gak ikhlas kan?!"

"Ikhlas sayang..."

"Boh-"

"Ini kenapa sih!!! Kalian gak cuma berdua astaga!" Kesalnya melihat kisah asmara ayahnya dan sahabatnya satu ini

"Iri ya?" bukan kanaya lah yang menjawab pertanyaan William. Melainkan adam

William memutar kedua matanya malas. Ia melenggang pergi meninggalkan pasangan itu, ia menaruh Rafael dikamarnya. Tak habis pikir kenapa bisa sekejam itu dirinya pada rafael tadi

William pun melangkah menuju ayahnya yang masih ditempat tadi. Tapi kanaya sudah tidak ada lagi. Kemana perginya mahluk itu?!. Pikirnya

"Mana naya yah?"

"Mandi" sahut adam tanpa mengalihkan perhatiannya yang saat ini masih terfokus pada tv

William mengangguk paham
"Yah" panggilnya "kapan ayah mau nikahani naya?" Diliriknya adam yang begitu santai

"Bulan depan"

"Memangnya udah ketemu sama keluarganya?"

"Udah minggu lalu sama pamannya"

William mengangguk paham...
Ia tahu hanya paman nya yang kanaya miliki sekarang.

"Terus gimana? Direstui?"

Adam melihat putranya yang sedari tadi mirip sekali dengan wartawan

"Ya direstui lah...kalo gak direstui pastinya kanaya udah di ambil sama pamannya" kesalnya menjitak kepala William

"Ya santai napa yah?!. Kan cuma nanya...lagian ya kok bisa pamannya mau ngerestui orang yang seumuran dengannya...menikahi keponakannya?"

tanpa sadar kalimat william barusan membuat adam kesal, Adam menatap William tajam.




🖤🖤🖤

Pengen bakwan

Ayah SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang