27[REVISI]

21.3K 1.2K 47
                                    

Kanaya hanya berpikir kehidupannya kedepan bagaimana? Dia juga tak menginginkan tinggal selama nya bersama adam tapi dia juga tak bisa berjauhan dengan adam

Uang sisa kerjanya lalu sudah terpakai. Bahkan kanaya sendiri enggan melanjutkan kuliahnya. Rasanya ia ingin pergi jauh dari dari tempat ini. Ia ingin hidup seorang diri tanpa seseorang. Tapi apa dia bisa?

Kanaya membuang nafasnya panjang. Kanaya bangkit berdiri dari duduknya menuju balkon dikamar nya

Mengusap wajah nya kasar
Kanaya melihat langit yang dipenuhi oleh bintang malam ini.

Kanaya mengingat kisah hidupnya saat berumur 5 tahun. Ia teringat ayah dan ibunya yang yang sangat menyayangi nya. Meskipun ia bukan dari kalangan orang yang berada ia merasa begitu bahagia. Kanaya merasakan hatinya memanas kala mengingat momen itu

Hingga tak terduga ia terisak
Dan terduduk. Kepalanya ia telungkupkan dikedua lututnya. Kanaya merasa begitu sedih. Diumurnya yang ke 7 tahun kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan

Kanaya terus terisak hingga ia sama sekali tak mendengar suara ketukan pada pintunya

"Kau tak apa-apa?"

Kanaya mendongakkan kepalanya. Ia melihat rafael yang berdiri disampingnya sambil mengusap kepalanya

"El...."

Kanaya langsung mendekap el.
Bukannya diam. Kanaya malah terisak kembali. Bahkan el yang berada di pelukannya terus meronta tak ia hiraukan

"Berhentilah cengeng...kau terlihat jelek saat nangis"

Pedes banget sih ini bocah

Kanaya langsung menghentikan tangisnya dan mencubit kedua pipi el yang mengaduh kesakitan

"Kenapa kau kemari?" Tanyanya mengelap air matanya yang merembes dipipi nya

"Aku hanya kesepian, daddy belum pulang"

"Kenapa belum tidur, Hm?"

El memainkan jari-jarinya "karna biasanya sebelum aku tidur harus ada yang menemaniku hingga aku tertidur" ungkapnya menggemaskan

Kanaya memasang senyum abstrak nya "hehehe bilang aja kamu mau numpang tidur kan"

El langsung bangkit berdiri dengan tampang marah membuat Kanaya semakin gemas

"yaudah aku tidur dikamarku saja" tak lupa menghentakkan kakinya, el meninggalkan kanaya yang terkekeh.

"Gitu aja ngambek, yaudah kamu tidur disini. Tapi jangan ngompol ya"

"Aku nggak ngompol tau!"

Akhirnya tawa kanaya pun pecah
Membuat el semakin kesal. Dihampirinya ranjang kanaya dan melemparkan guling tepat diwajah kanaya

Kanaya sontak berhenti tertawa. Ditatapnya wajah songong el "siap siap kamu disana ya karna aku akan-"

Detik itu juga el tertawa akibat gelitikan kanaya yang membuatnya ingin buang air kecil. El langsung melepaskan dirinya dari kanaya menuju kamar mandi. Kanaya sendiri masih tertawa.

Selesai nya dari kamar mandi
El melihat ranjang kanaya yang sudah dibatasi oleh guling dan bantal

"Kamu tidur disini. Dan aku disini. Paham?"

El awalnya ragu namun kemudian mengangguk

Kini mereka berdua sudah berada diranjanh dengan kedua mata yang tertutup. Tapi tidak dengan El

Tidurnya tak nyenyak. El terus mencoba posisi tidur dengan harapan ia bisa tidur namun rupanya tidak. Kanaya yang merasa tidurnya terusik menoleh kesamping

Ayah SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang